Lo bayangin deh, nyari sesuatu selama 13 tahun dan akhirnya ketemu juga! Itulah yang dialamin sama Septian Andriki alias Deki, peneliti dari Sumatera Barat, yang berhasil nemuin bunga super langka Rafflesia hasseltii di hutan hujan Sumbar.
Momen epiknya ini viral banget setelah Universitas Oxford nge-upload videonya di Instagram @oxford_uni.
Di video itu, Deki sampe nangis terharu gitu, bro. Dan wajar banget sih, bunga yang dia cari bertahun-tahun akhirnya mekar pas dia lagi ada di situ. Lo kebayang nggak sih, betapa leganya?
Dan yang bikin makin keren, dia nggak sendirian. Ada Dr. Chris Thorogood, ilmuwan dari Oxford Botanic Garden, yang nemenin dia blusukan ke hutan siang–malam demi nemuin si bunga misterius ini.
Lokasi dan proses penemuan
Bunga Rafflesia hasseltii ini ditemukan 18 November di kawasan Hiring Batang Somi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sumatera Barat.
Buat lo yang mikir ini cuma jalan-jalan biasa, nope. Tim ini harus melewatin hutan super lebat, minim akses, dan kadang harus nunggu cuaca oke dulu buat lanjut perjalanan. Kayak adventure beneran, bukan main-main.
Tapi bukan cuma di sini aja bunga jenis ini pernah muncul. Di Muratara, Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Tanjung Agung, bunga yang sama juga pernah mekar bulan Mei 2025.
Lucunya, yang nemuin malah warga yang lagi patroli mandiri. Sumber lokal tuh penting banget, cuy! Dan ukurannya? Diameter 52 cm, gede banget buat bunga parasit.
Ciri khas rafflesia hasseltii
Rafflesia hasseltii punya penampilan yang bener-bener standout. Warna kelopaknya merah darah dengan bercak-bercak putih bulat yang bikin bunga ini kelihatan unik banget dibanding spesies Rafflesia lainnya. Ukurannya juga nggak main-main, bisa mencapai lebih dari 50 cm ketika mekar sempurna.
Tapi sayangnya, keindahannya cuma sebentar, bunga ini cuma mekar sekitar 5–7 hari sebelum akhirnya layu. Yang paling bikin beda, Rafflesia nggak punya batang, daun, ataupun akar. Bener-bener hidupnya numpang sepenuhnya sama tanaman inang bernama Tetrastigma.
Makanya, kalau hutan rusak atau tanaman inangnya hilang, otomatis keberadaan Rafflesia juga ikut terancam.
Kenapa penemuan ini penting?
Karena bunga ini super langka dan populasinya makin dikit. Pencarian 13 tahun ini bukti kalau Rafflesia hasseltii masih survive di alam liar, tapi juga alarm kalau kita harus lebih peduli sama habitatnya.
Tim peneliti nyorotin hal penting:
Jangan rusak tanaman inangnya, jangan injek akarnya, jangan sembarangan ngambil bibit. Sekali rusak, pemulihannya susah banget.
Deki sendiri bilang kalau penemuan ini hasil dari sabarnya dia selama bertahun-tahun plus dukungan dari orang-orang terdekatnya. Respect banget sih.
Harapan buat konservasi rafflesia
Penemuan ini jadi penyemangat baru buat gerakan konservasi. Harapannya, populasi Rafflesia hasseltii bisa terus dipetakan, dipantau, dan terutama dilindungi.
Kerja sama warga lokal itu penting banget dan contoh di Muratara udah buktiin, warga bisa jadi garis depan pelestarian.
Rafflesia itu bagian dari kekayaan hutan Indonesia yang keren banget. Tapi tanpa habitat yang aman, mereka bisa hilang sebelum sempat lo lihat langsung.
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 21/11/2025
7 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
RAJIN SILALAHI
22/11/2025 at 00:50 AM
Garindratama Harashta
24/11/2025 at 09:13 AM
Muchammad Andreanno
26/11/2025 at 14:02 PM
Anang Widyatama
27/11/2025 at 11:45 AM
anwar raharja
29/11/2025 at 09:43 AM
AyuRL Ningtyas
03/12/2025 at 11:08 AM
Muhammad hanif
03/12/2025 at 17:19 PM