Meninggalkan tanda jejak saat mendaki bisa membantu lo melacak jalur yang udah dilewati, jadi lo nggak bakal tersesat di alam liar. Selain itu, tanda jejak juga berguna banget sebagai panduan kalau lo lagi coba buka jalur baru atau mengeksplor area yang belum familiar.
Contoh tanda jejak yang sering dipakai biasanya berupa kain, batu, tali, atau ranting yang disusun atau ditempatkan secara sengaja buat jadi penanda. Buat pendaki pemula, umumnya lebih nyaman pakai tali atau kain berwarna terang yang digantung di batang atau ranting pohon karena gampang dilihat.
Nah, macam macam tanda jejak ini bisa bervariasi tergantung media yang tersedia di sekitar lo. Ada yang pakai susunan batu, goresan di tanah, atau bahkan rumput yang dibentuk khusus. Semua itu termasuk dalam tanda jejak alam, yang sangat berguna buat bantu lo dan teman-teman tetap berada di jalur yang aman selama pendakian.
Tanda Jejak di Atas Tanah
Untuk membuat tanda jejak di atas tanah, lo bisa menggores atau menggambar di bidang tanah yang datar. Tapi ingat, usahakan goresannya agak dalam biar nggak gampang hilang kena angin atau hujan. Pakai benda tajam seperti tongkat atau batu juga bisa bantu bikin goresan lebih jelas dan tahan lama.
Selain itu, pastikan juga tanahnya cukup lapang atau gampang dilihat dari kejauhan. Ini termasuk salah satu dari macam-macam tanda jejak yang paling sering dipakai sama petualang karena simpel tapi efektif.
Tanda jejak alam yang satu ini cocok banget kalau lo lagi berada di area terbuka yang minim objek besar seperti pohon atau batu buat dijadiin penunjuk arah. Jadi, meskipun cuma goresan di tanah, fungsinya tetap penting buat bantu lo tetap di jalur yang benar dan nggak tersesat, apalagi kalau lagi jalan sendirian atau dalam kondisi terbatas.
Tanda Jejak Dengan Batu
Selain tanah, lo juga bisa menggunakan batu untuk membuat tanda jejak. Cara ini cukup populer di antara para petualang karena saat disusun dengan benar, tanda dari batu nggak akan mudah hilang atau rusak, bahkan kalau kena angin atau hujan sekalipun.
Tanda jejak ini termasuk dalam kategori tanda jejak alam, dan bisa jadi petunjuk yang sangat berguna di medan yang terbuka atau minim vegetasi. Cara paling mudah, lo bisa menumpuk batu dengan bentuk yang nggak lazim supaya gampang dikenali oleh tim lo atau pendaki lain yang lewat di jalur yang sama.
Misalnya, lo bisa menyusun batu dengan bentuk “>” buat menunjukkan arah jalan ke kanan atau ke kiri, tergantung posisi ujung panahnya. Atau tumpuk 10 batu membentuk segitiga sama sisi sebagai penanda “ada bahaya di depan”, seperti jurang, hewan liar, atau jalur yang tertutup. Bisa juga bikin bentuk melingkar sebagai tanda “berhenti dan cek arah”.
Tanda Jejak Menggunakan Ranting
Media yang bisa lo gunakan selanjutnya adalah ranting pohon. Di alam liar, ada banyak ranting berserakan di mana-mana dan ini bisa banget dimanfaatin buat bikin tanda jejak. Lo bisa mematahkan ranting, lalu menyusunnya jadi bentuk-bentuk tertentu yang mudah dikenali.
Misalnya, lo bisa patahin ranting dan arahkan ujungnya ke kanan buat nunjukin “jalan ke kanan”. Atau tancapkan patahan ranting secara tegak lurus ke tanah sebagai sinyal “jalan terus” ke anggota lainnya. Cara ini simpel, tapi efektif banget.
Ini termasuk dalam macam macam tanda jejak yang sering banget dipakai pendaki, apalagi kalau lagi nggak ada penanda lain di sekitar. Tanda jejak alam seperti ini bisa jadi solusi tepat buat bantu lo dan tim tetap aman dan nggak salah jalur selama penjelajahan.
Tanda Jejak Menggunakan Rumput
Kalau lo sedang menjelajahi padang rumput yang luas, besar kemungkinan lo akan kesulitan menemukan pohon atau batu sebagai penunjuk arah. Dalam kondisi kayak gini, rumput yang ada di sekitar bisa dimanfaatin buat bikin tanda jejak sederhana tapi efektif. Meskipun kelihatannya sepele, rumput bisa jadi alat bantu navigasi yang cukup ampuh kalau lo tahu cara menggunakannya dengan tepat.
Tentu aja, tanda jejak alam yang satu ini bisa jadi solusi pas ketika lo berada di area yang terbuka dan minim objek besar. Lo bisa membentuk rumput jadi arah panah, melingkar, atau menyilang tergantung dari pesan yang mau lo sampaikan ke tim. Kalau perlu, bisa juga bikin jalur rumput yang ditekan atau diinjak membentuk pola tertentu supaya lebih kelihatan.
Setelah itu, pastikan juga lo udah mengomunikasikan semua jenis tanda yang digunakan ke seluruh anggota kelompok sebelum mulai pendakian. Ini penting supaya nggak ada salah paham atau salah interpretasi saat di lapangan. Kalau perlu, bikin kesepakatan khusus tentang arti dari tiap bentuk tanda, jadi semuanya bisa tetap satu arah.
ARTICLE TERKINI
1
Final Regional Jakarta Selesai: CISC Bekasi Balik ke Grand Final, Perbanas Juara Lagi
2
Ballon d’Or 2025: Ousmane Dembele vs Lamine Yamal, Siapa yang Menang?
3
Day Two Euro Futsal Championship 2025 Final Regional Purwokerto: Dramanya Juara!
4
Velcro Hearts Rilis Single Perdana “Not That Kid”, Unit Post-Punk Asal Bali
5
Day One Euro Futsal Championship 2025 Final Regional Purwokerto: Juara Bertahan Kandas!
Article Category : News
Article Date : 02/05/2025
Source:http://www.indosurvival.com/2019/01/mengenal-macam-macam-tanda-jejak.html
17 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
SAWI TRI
06/05/2025 at 17:51 PM
Julia Margaret
06/05/2025 at 23:44 PM
John TSH
07/05/2025 at 11:04 AM
Radhitya Pasha Rustam
07/05/2025 at 16:15 PM
Angga Rino
07/05/2025 at 18:07 PM
Indra Desanri
07/05/2025 at 21:41 PM
Ricko Pratama Putra
08/05/2025 at 10:19 AM
Andyyy y
08/05/2025 at 22:41 PM
asep syaripudin
09/05/2025 at 07:32 AM
Nicolas Filbert Tandun
09/05/2025 at 16:59 PM
MULYO WIDODO
10/05/2025 at 14:21 PM
DEVI TRI HANDOKO
12/05/2025 at 17:21 PM
Charlie Hutabarat
15/05/2025 at 12:33 PM
INTAN FINDIA ANGGRAINI
18/05/2025 at 22:21 PM
EKO SUSILOWATI
20/05/2025 at 16:05 PM
FITA RUSMAWATI
20/05/2025 at 16:44 PM
GUGUS INDRA WICAKSONO
24/05/2025 at 23:19 PM