Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Thumbnail

Gunung Batur adalah gunung berapi aktif yang terletak di Bali, Indonesia. Di sekitar kaki Gunung Batur terdapat pemukiman penduduk serta daerah pertanian yang subur. Upacara tradisional di Gunung Batur mencerminkan kehidupan spiritual dan kepercayaan masyarakat Bali yang kental dengan nilai-nilai budaya dan agama.

Salah satu upacara yang selalu dilaksanakan di Gunung Batur adalah Nyepi Karya Desa Adat Batur atau Karya Agung Danu Kerthi, Tawur Agung Melabuh Gentuh, Mepedanan Icaka dan upacara Caru Balik Sumpah.

Upacara tradisional di Gunung Batur ini dilaksanakan dalam rangka pembersihan Gunung Batur dan menjaga kesucian Danau Batur. FYI, Gunung Batur termasuk gunung purba yang memiliki arti sangat penting dalam kehidupan religi masyarakat Bali. Begitu pula dengan Danau Batur yang menjadi sarana mencari mata pencaharian hingga tempat ibadah bagi masyarakat sekitar.

Seperti apa sih perbedaan kedua upacara tradisional di Gunung Batur ini dan kaitannya dengan kepercayaan lokal? Yuk, kita bahas!

1. Upacara Danu Kreti

Image source: bali-travelnews.com

 

Upacara yang biasanya terlaksana setiap 5 tahun sekali ini dinamai dengan Karya Agung Danu Kreti, Tawur Agung Melabuh Gentuh, Meras Danu lan Gunung Bakti Pakelem ring Segara lan Puncak Gunung Batur, Mapeselang lan Mapadanan. Dilansir dari denpost.id, ritual upacara ini dikemas dan digelar seperti 104 tahun silam, tepatnya pada tahun 1919 Masehi.

Pada pergelaran upacara Danu Kreti, akan ada 3 ekor kerbau dan seekor babi hitam yang dikurbankan. Menurut Pamucuk Pura Ulun Danu Batur, upacara Danu Kreti ini telah diamanatkan oleh leluhur Batur sejak zaman dahulu sebagai upaya menjaga kesucian Danau Batur.

So, tujuan utama dari upacara ini adalah untuk memuliakan danau sebagai salah satu sumber mata air yang memberikan penghidupan pada masyarakat sekitar. Sejarah tentang upacara Danu Kreti ini pun sudah tercatat di dalam Rajapurana Pura Ulun Danu Batur yang disucikan. Selain itu, ada pula pada lontar-lontar lain di Bali. Hal inilah yang menjadi kepercayaan serta dianggap sebagai tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Bali, terutama para pemimpin Bali.

Seperti upacara pada tahun 1919 silam, upacara Danu Kreti di zaman modern ini juga masih menggunakan 3 ekor kerbau dan seekor babi hitam yang dikurbankan di Danau Batur. Rangkaian upacara ini biasanya akan dilaksanakan dalam beberapa hari. Saat upacara dilangsungkan, pendakian ke Gunung Batur akan ditutup sementara waktu untuk memastikan kelancaran upacara.

2. Upacara Caru Balik Sumpah

Image source: balipuspanews.com

Selanjutnya ada upacara Caru Balik Sumpah. Upacara yang satu dilaksanakan oleh krama adat Batur sebagai upaya pembersihan Gunung Batur secara sekala dan niskala. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, upacara ini dilaksanakan dalam rangka penyucian kembali Gunung Batur. Sebab, sempat terjadi musibah pendaki meninggal dunia di kawasan Gunung Batur. Maka dari itu, dipandang perlu dilaksanakan penyucian ini.

Dalam upacara ini diingatkan bahwa orang yang sedang berhalangan atau sedang cuntaka (keadaan tidak suci) tidak diperbolehkan ikut mendaki. Hal ini penting agar kesucian gunung tetap terjaga dan kejadian yang telah berlalu tidak terulang lagi.

Upacara Balik Sumpah menggunakan sarana upacara seperti sapi, angsa, kambing, kucit butuhan, dan sebagainya. Jero Gede Gunung Batur pun selalu mengingatkan wisatawan untuk bersama-sama menjaga kesucian dan kelestarian Gunung Batur.

Itulah tadi dua upacara tradisional yang kerap dilakukan di Gunung Batur. Setiap upacara tersebut mengandung nilai budaya dan agama yang kental di masyarakat Bali. Sebagai wisatawan atau masyarakat Indonesia pada umumnya, kita wajib untuk menghargai dan ikut menjaga kelestarian Gunung Batur. Gimana, jadi penasaran mau berkunjung ke Gunung Batur?

ARTICLE TERKINI

Tags:

#bali

Article Category : News

Article Date : 04/03/2024

Superadventure
Admin Adventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

Source:Superadventure

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
News

10 Kapal Pesiar Terbesar di Dunia dan Fasilitasnya

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Pantai Batu Belig, Bali: Rute, Daya Tarik dan Aktivitas Seru

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Panduan Gunung Batukaru: Lokasi, Jalurnya dan Harga Tiket

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Pantai Petitenget Bali: Rute, Daya Tarik, dan Wisata Sekitar

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive