Waktu pertama kali mendaki, ada banyak hal yang harus dipersiapkan buat menghindari hal-hal yang nggak diinginkan selama berada di gunung, mulai dari fisik yang kuat sampai barang logistik yang cukup. Namun, ada satu hal yang mungkin sering dilewatin oleh pendaki pemula, yaitu level jalur pendakian.
Menurut Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), salah satu penyebab kecelakaan di gunung adalah ketidakpahaman pendaki soal level jalur pendakian yang mereka lewati. Padahal, memahami hal tersebut bisa ngebantu lo buat ngelakuin persiapan yang dibutuhkan, lho. Makin tinggi level jalur, makin sulit dan berisiko jalur tersebut, makin banyak pula hal yang harus dipersiapkan biar lo bisa tetep aman sampai puncak.
Menurut APGI, ada beberapa level jalur pendakian di Indonesia yang wajib dipahami oleh pendaki, terutama yang masih pemula. Apa aja itu? Simak penjelasannya berikut ini, Superfriends.
Level 1
Jalur level 1 merupakan jalur yang sudah ada sebelumnya dan beberapa bagiannya dikelola dengan baik oleh pihak setempat buat memudahkan pendaki. Umumnya, mendaki di jalur 1 cuma butuh waktu satu hari tanpa bermalam. Risiko bahayanya juga cukup rendah, sehingga pendaki nggak butuh alat khusus untuk melaluinya. Salah satu gunung yang berada di level 1 yaitu kawah Gunung Bromo. Lo tinggal naik tangga dengan waktu sekitar 15 – 30 menit buat sampai ke kawahnya.
Level 2
Level 2 nggak beda jauh dengan level 1. Jalur pendakian di level ini sudah ada sebelumnya. Namun, pendaki kemungkinan harus bermalam selama perjalanan. Penggunaan alat bantu bersifat opsional di level ini. Pendaki boleh pakai trekking pole atau tongkat mendaki, tapi kalau nggak pakai juga nggak masalah. Selain itu, pendaki harus paham arah dan risiko yang khas ada di gunung tersebut. Contoh jalur pendakian level 2 di Indonesia yaitu Kawah Ijen via Paltuding dan Gunung Agung via Pura Pasar Agung.
Level 3
Pada level 3, jalur pendakiannya termasuk yang sudah terbentuk, tapi beberapa kali tertutup karena faktor alam. Itulah sebabnya pendaki harus paham soal navigasi saat mendaki di level jalur ini serta pemahaman soal jalur evakuasi. Pendaki juga harus membawa perlengkapan camping dan perbekalan yang cukup karena pendakian bisa memakan waktu lebih dari sehari. Untuk memudahkan perjalanan, disarankan bawa trekking. Beberapa gunung di Indonesia yang ada di level 3 yaitu Gunung Rinjani, Gunung Semeru, dan Gunung Tambora.
Level 4
Gunung level 4 memiliki jalur yang curam dan terkadang masih tertutup, jadi pendaki harus membuka jalan sendiri. Namun, ada juga yang jalur pendakiannya sudah terbentuk sebelumnya. Pendaki mungkin harus pakai teknik scrambling atau bantuan tangan karena jalur pendakian yang miring.
Pendakian di level ini bisa memakan waktu berhari-hari, jadi pendaki harus bawa peralatan camping, perbekalan yang cukup, kemampuan survival yang baik, pemahaman soal navigasi, dan persiapan penanganan kondisi darurat. Contoh gunung yang ada di level 4 yaitu Bukit Raya di Kalimantan Barat dan Gunung Binaiya di Maluku.
Level 5
Level 5 jadi level yang paling sulit dan mungkin diperuntukkan bagi pendaki berpengalaman. Gunung dengan level ini umumnya belum memiliki jalur pendakian yang terbentuk, curam, dan terjal. Nggak cuma mendaki, pendaki mungkin juga harus paham soal memanjat tebing atau rock climbing karena jalurnya cukup ekstrem. Jadi, pendaki harus bawa perlengkapan panjat tebing disamping peralatan camping, perbekalan yang cukup, serta paham navigasi dan rescue lanjutan. Gunung di Indonesia yang termasuk dalam level 5 yaitu Cartensz Pyramid, Puncak Jaya, Papua, yang merupakan titik tertinggi di Indonesia.
Itu tadi lima level pendakian yang ada di Indonesia. Lo udah bisa mendaki sampai level berapa nih, Superfriends? (arpd)
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 24/10/2023
Source:Kompas
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :