Jalak Lawu Si Mungil Penjaga Gunung Lawu

Use your email address, user id, or Phone Number* Please Insert the correct Email Address

Insert Password*

Please Insert the correct Email Address

Keep me Logged In

Forgot Password ?

Or use

Insert Email*

Name* Please Insert the correct Name

Gender* Please Select the gender

Date of Birth*

Phone Number* Please Insert the correct Phone Number

User ID Please Insert the correct User ID

Password*

Contain at least one Uppercase
Contain at least two Numbers
Contain 8 Alphanumeric

Please Insert the correct Email Address

Confirm Password*

Please Insert the correct Email Address

Referral Code

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Go Back Home Check My Profile

Reset Password

Please choose one of our links :

Jalak Lawu, si mungil berbulu cokelat dengan dada kuning gading ini, bukan sembarang burung biasa. Bagi masyarakat sekitar Gunung Lawu, burung ini bagaikan penjaga gunung yang penuh misteri dan legenda.

Konon, Jalak Lawu adalah jelmaan Wongso Menggolo, patih setia Raja Brawijaya V yang mengabdikan diri untuk membantu para pendaki. Keberadaannya diyakini sebagai penunjuk jalan bagi pendaki yang tersesat.

Tak jarang, para pendaki yang tersesat diselamatkan oleh Jalak Lawu dengan terbang di depan mereka, seolah menunjukkan arah yang benar. Kepercayaan ini semakin kuat dengan sifat Jalak Lawu yang jinak dan tidak takut dengan manusia.

Di luar mitosnya, Jalak Lawu merupakan spesies endemik Gunung Lawu yang dilindungi. Burung ini lebih sering terlihat di sekitar pos 2 pendakian Cemorosewu pada sore hari. Keberadaannya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki, selain keindahan alam Gunung Lawu.

Meskipun mungil, Jalak Lawu memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem Gunung Lawu. Burung ini memakan berbagai serangga, termasuk hama tanaman. Kehadirannya membantu mengendalikan populasi hama dan menjaga kesehatan hutan.

Namun, Jalak Lawu terancam oleh beberapa faktor, seperti perburuan liar, hilangnya habitat, dan penggunaan pestisida. Upaya pelestarian pun perlu dilakukan untuk memastikan kelestarian Jalak Lawu dan keunikannya di Gunung Lawu.

Bagi para pendaki, Jalak Lawu bukan hanya burung biasa, tapi juga simbol kearifan lokal dan pelestarian alam. Menjaga kelestarian Jalak Lawu berarti menjaga kelestarian Gunung Lawu dan warisan budayanya.

Datanglah pada sore hari saat Jalak Lawu lebih aktif. Berjalanlah dengan tenang dan hindari membuat suara bising. Bawalah makanan burung untuk menarik perhatian Jalak Lawu. Jangan buang sampah sembarangan agar tidak merusak habitat Jalak Lawu. Laporkan kepada petugas jika melihat Jalak Lawu yang terluka atau terancam. Dengan menjaga kelestarian Jalak Lawu, kita turut menjaga keunikan dan keindahan Gunung Lawu untuk generasi mendatang.