Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Ilustrasi soto. Image: Wikipedia

Namanya hampir mirip. Tampilannya juga nggak beda jauh. Yup, apa lagi kalau bukan soto dan coto.

 

Soto dan coto termasuk makanan berkuah favorit di Indonesia. Biasanya, soto bisa ditemukan di berbagai daerah dengan ciri khasnya masing-masing, seperti soto Medan, soto Madura, soto Banjar, dan lain sebagainya. Sementara coto merupakan makanan khas Makassar yang terkenal dengan isian daging dan kuahnya yang pekat.

 

Walaupun nama dan tampilannya mirip, soto dan coto punya perbedaan yang cukup signifikan, lho. Apa aja itu? Simak selengkapnya di sini sebagaiman dikutip dari Kompas, Superfriends.

 

Asal-usul Soto dan Coto

Ilustrasi soto
Ilustrasi soto. Image: Wikipedia

Soto berasal dari kata Jao To atau Cau To dari bahasa peranakan Tionghoa yang berarti ‘makanan berkuah’. Salah satu teori menyebut kalau soto merupakan makanan Indonesia yang berasal dari pengaruh peranakan Tionghoa pada awal abad ke-19. Awalnya, soto cuma pakai jeroan sebagai isiannya. Namun, kini masyarakat memodifikasi soto sesuai dengan ciri khas daerahnya, seperti menambahkan bihun atau mengganti jeroan dengan daging ayam.

 

Sementara itu, coto merupakan kuliner khas Makassar yang terkenal sejak masa Kerajaan Gowa sekitar tahun 1528. Makanan yang dihidangkan untuk raja dan bangsawan menggunakan daging sebagai isiannya, sedangkan para abdi dalem dan masyarakat biasa menggunakan jeroan sapi. Coto pun kini bisa dinikmati siapa saja. Isiannya pun bisa dicampur antara daging dan jeroan.

 

Cara Penyajian Soto dan Coto

Dari segi cara penyajian, soto dan coto punya perbedaan yang cukup jauh. Soto biasanya disajikan bersama nasi putih, baik langsung dicampur maupun dipisah. Sementara itu, coto disajikan bersama buras, semacam lontong khas Sulawesi Selatan.

 

Isian Soto dan Coto

Ilustrasi coto
Ilustrasi coto. Image: Wikipedia

Isian soto di berbagai daerah bisa berbeda sesuai dengan ciri khas masing-masing. Namun, umumnya soto terdiri dari potongan daging ayam atau daging sapi, bihun, tauge, kubis, dan dilengkapi perasan jeruk nipis. Sementara itu, isian coto lebih khas karena berasal dari satu daerah, yaitu Makassar. Isiannya terdiri dari daging dan jeroan sapi, seperti jantung, limpa, paru, dan babat.

 

Warna Kuah Soto dan Coto

Warna kuah soto dan coto bergantung pada rempah-rempah dan bahan lain yang digunakan. Soto biasanya menggunakan kunyit, sehingga kuahnya tampak kuning. Namun, ada pula soto yang kuahnya tampak bening, seperti soto Boyolali, dan kuah santan, seperti soto Betawi. Sementara itu, kuah coto tampak lebih gelap karena penggunaan tauco dan kacang tanah.

 

Aroma Soto dan Coto

Selain warna kuah, penggunaan rempah-rempah juga mempengaruhi aroam soto dan coto. Soto biasanya menggunakan kunyit, jahe, daun salam, kemiri, bawnag putih, dan daun jeruk, sehingga aromanya lebih segar. Sementara itu, coto menggunakan kemiri, jintan, pala, ketumbar, lada, tauco, dan kacang tanah yang bikin aromanya lebih tajam..

 

Itu tadi perbedaan soto dan coto. Di antara dua makanan tersebut, lo lebih suka yang mana nih, Superfriends? (arpd)

ARTICLE TERKINI

Author : Admin Adventure

Article Date : 04/03/2024

Article Category : News

Tags:

#Kuliner #fakta unik #fact

Source:Kompas

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
News

5 Rekomendasi Kacamata Sport yang Pas untuk Setiap Petualangan

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Gunung Sunan Ibu Bandung: Rute, Tiket, Biaya

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

5 Gunung dengan Jalur Pendakian Terpanjang di Indonesia

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

5 Restoran Jakarta yang Menyediakan Makanan Ekstrem

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Solo Travelling ke 5 Negara Asia Ini, Penuh Petualangan Seru

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

5 Aplikasi Olahraga Terbaik untuk Track Aktivitas Adventure

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

5 Tas Ransel Pilihan untuk Aktivitas Sport dan Travelling

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Curug Pangeran: Panduan Rute, Harga Masuk, dan Jam Buka Terbaru

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Curug Cipanas: Rute Perjalanan, Harga Masuk, dan Jam Buka

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

5 Tempat Wisata Gunung Kidul: Destinasi Favorit Anak Muda

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive