Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

prediksi cuaca

Sebelum muncul smartphone dan teknologi canggih, orang-orang jaman dulu biasa memprediksi cuaca dengan mengamati tanda-tanda alam. Misalnya melalui bentuk awan yang ada di langit. Artinya, nggak semua orang bisa melakukannya.

Berbeda dengan saat ini, dengan bantuan smartphone bahkan anak kecilpun bisa tahu kapan hujan akan turun. Tapi, kadang-kadang ada situasi yang membuat lo nggak bisa buka smartphone untuk mengecek prediksi cuaca.

Para pendaki, misalnya, seringkali harus mengandalkan kemampuan sendiri karena baterai smartphone miliknya habis. Nah, buat lo yang senang berpetualang ke alam liar, memprediksi cuaca melalui bentuk awan adalah skill yang penting. Lalu, bagaimana caranya?

Gampang kok, lo hanya perlu mengetahui berbagai bentuk awan dan hubungannya dengan cuaca yang akan terjadi. Biar lebih jelas, simak penjelasannya di bawah ini, ya!

1. Cirrus

Image source: unsplash.com/@cheungyin

Awan cirrus biasanya ditemukan di daerah tropis dan berada pada ketinggian 5 - 13 kilometer. Awan ini identik dengan warna putih dan abu-abu serta karakteristiknya yang dapat menebal jadi lembaran awan padat.

Kalau lo melihat awan ini, kemungkinan besar cuaca buruk akan terjadi dalam waktu 24 - 36 jam. Tapi kalau awannya nggak teratur dan nggak merata, biasanya menandakan bahwa cuaca sedang baik.

2. Cirrocumulus

Image source: pexels.com/@uliana-21434677

Cirrocumulus adalah awan yang terletak di ketinggian 5 kilometer dengan bentuk awan-awan kecil dan karakteristik yang halus, seperti riak air. Umumnya awan ini nggak bertahan lama sebab terbentuk dari tetesan air dan kristal es di awan yang membeku.

Awan ini menandakan bahwa cuaca akan cerah sepanjang hari. Namun, kalau awan cirrocumulus muncul disertai awan cirrus, kemungkinan besar akan turun hujan dalam waktu 8 - 10 jam, tergantung pergerakan awannya.

3. Altocumulus

Image source: en.wikipedia.org

Awan Altocumulus memiliki karakter yang bulat dan bergelombang, biasanya berwarna gelap, tapi bisa juga berwarna abu-abu atau putih. Warna ini berhubungan dengan cuaca yang akan datang.

Makin gelap warnanya, makin besar pula kemungkinan untuk turun hujan dalam waktu dekat. Pasalnya, warna gelap tersebut juga menunjukan kandungan air di dalamnya.

Kalau lo melihat awan ini muncul di pagi hari, kemungkinan badai akan terjadi pada sore hari. Tapi kadang-kadang, awan altocumulus juga muncul setelah badai.

4. Cumulus

Image source: unsplash.com/@jesmanfabio

Awan cumulus merupakan awan yang terletak di ketinggian kurang dari 1 kilometer. Bentuknya besar seperti kapas dan bagian bawahnya cenderung datar. Awan ini bisa muncul sendirian maupun berkelompok.

Awan cumulus umumnya menjadi tanda bahwa di hari ini nggak akan turun hujan, kalaupun turun, nggak akan terlalu deras. Sayangnya, awan ini bisa tumbuh jadi awan cumulonimbus.

5. Cumulonimbus

Image source: en.wikipedia.org

Cumulonimbus berada pada ketinggian 200 - 4.000 dengan bentuk yang datar sekaligus luas, warnanya bisa putih, bisa juga gelap di bagian bawahnya. Terkadang awan ini nampak seperti benjolan gelembung yang tergantung di bawah awan.

Biasanya cumulonimbus berasal dari awan altocumulus dan menandakan bahwa sebentar lagi hujan akan turun. Yang lebih parah, awan ini bisa membawa hujan es, petir, angin kencang, kilat, hingga tornado.

6. Cirrostratus

Cirrostratus merupakan awan tipis yang berada di ketinggian 5,5 kilometer. Nggak jarang, cirrostratus memiliki bentuk seperti lingkaran cahaya saat bentuknya sangat tipis. Umumnya, cirrostratus tidak menimbulkan hujan. Akan tetapi kalau awannya makin tebal, kemungkinan besar hujan akan turun dalam waktu 8 - 24 jam.

7. Altostratus

Altostratus termasuk awan yang punya ketinggian menengah, berwarna abu-abu dan bentuknya seperti lembaran-lembaran. Biasanya awan ini akan menutupi seluruh langit dan menjadi tanda datangnya hujan badai.

Awan ini juga bisa menghalangi cahaya matahari. Terutama kalau lapisannya cukup tebal, matahari terlihat jadi buram.

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Tips #Urban Action #Trending #Beginner #Wilderness #Hiking

Article Category : News

Article Date : 25/07/2022

Superadventure
Admin Adventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

Source:https://www.indosurvival.com/2021/01/cara-memprediksi-cuaca-melalui-bentuk-awan.html

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
News

10 Kapal Pesiar Terbesar di Dunia dan Fasilitasnya

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Pantai Batu Belig, Bali: Rute, Daya Tarik dan Aktivitas Seru

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Panduan Gunung Batukaru: Lokasi, Jalurnya dan Harga Tiket

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Pantai Petitenget Bali: Rute, Daya Tarik, dan Wisata Sekitar

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive