6 Mitos Gunung Salak dan Pantangannya Buat Pendaki

Cerita tentang mitos di Gunung Salak emang udah banyak beredar di masyarakat. Ada cerita yang disebarkan secara turun-temurun hingga kabar yang didapatkan dari pendaki. Gunung Salak juga masih banyak menyimpan segudang misteri, cerita mistis, serta rumor yang belum diketahui kebenarannya.

Buat lo yang belum tahu, Gunung Salak terletak di wilayah Bogor, Jawa Barat. Puncak gunung ini berada di ketinggian 2.211 meter di atas permukaan laut. Kawasan Gunung Salak berada di bawah Taman Nasional Gunung Halimun-Salak sejak tahun 2003.

Nggak hanya termasuk ke dalam gunung berapi yang masih aktif di Indonesia, Gunung Salak juga dipercaya berasal dari periode Pleistosen dan memiliki cerita-cerita mistis yang menarik untuk kita ketahui. Penasaran? Yuk, kita bahas tentang mitos Gunung Salak dan pantangan yang ada untuk para pendakinya.

1. Kerajaan Gaib

Mitos pertama dan paling terkenal adalah keberadaan kerajaan gaib. Banyak masyarakat sunda setempat yang percaya bahwa arwah dari para raja, ratu, dan masyarakat Kerajaan Pajajaran bersemayam di sekitar wilayah berdirinya kerajaan, yaitu di wilayah barat pulau Jawa. Meskipun Kerajaan Pajajaran sudah runtuh bahkan sebelum Belanda masuk ke Indonesia, masyarakat sekitar masih percaya bahwa arwah para penghuni kerajaan masih ada di lokasi tersebut.

Inilah yang membuat Gunung Salak dianggap sebagai salah satu gunung suci. Bahkan, dipercaya pula bahwa arwah dari Raja Prabu Siliwangi, yang merupakan pemimpin terkenal dari Kerajaan Pajajaran, ada di sekitar Puncak Manik. Gunung Salak menjadi tempat menghilangnya Prabu Siliwangi dan dipercaya sebagai lokasi turun sekaligus bersemayamnya para batara dari kayangan.

Karena kepercayaan ini, masyarakat setempat kadang masih mengadakan acara tertentu hingga sering terjadi kejadian-kejadian yang tidak bisa diterima akal sehat manusia di tempat ini.

2. Mitos Harta Karun yang Terkubur

Banyak beredar kabar bahwa saat Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942, Belanda berinisiatif mengubur kekayaan mereka di Gunung Salak agar tidak diketahui dan dirampas oleh Jepang. Belanda berencana untuk menggali kembali harga mereka di Gunung Salak tersebut setelah Jepang kalah dan pergi dari Nusantara.

Tapi nyatanya, setelah Indonesia merdeka Belanda tidak bisa kembali menguasai Indonesia dan mengambil kembali kekayaan mereka di Gunung Salak. Nah, kabar atau mitos ini banyak menyebar di kalangan masyarakat setempat, khususnya yang tinggal dekat di kaki Gunung Salak. Mereka kemudian banyak yang mencari harta tersebut. Namun, hingga kini tidak ada satupun orang yang berhasil menemukan harta karun tersebut. Mereka hanya menemukan mayat warga Belanda yang tewas akibat pertempuran.

3. Mendengar Suara Gamelan

Cerita mistis lainnya yang banyak beredar di kalangan pendaki Gunung Salak adalah mendengar suara gamelan. Kisah ini memang terbukti banyak diceritakan kepada masyarakat oleh para pendaki yang mengaku mendengar gamelan yang entah asalnya dari mana.

Para pendaki yang mendengar suara gamelan ini biasanya akan tertarik dan mencari asal dari suara tersebut. Hal ini berujung pada pendaki yang hilang dan sulit ditemukan oleh tim SAR. Bahkan, disebutkan ada pendaki yang terhipnotis untuk mengikuti suara gamelan itu.

4. Adanya Kekuatan Magnet

Masih ingat nggak kejadian jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 pada tahun 2012 lalu di kawasan Gunung Salak? Kejadian tersebut menyebabkan 45 korban meninggal. Menurut ahli, peristiwa tersebut disebabkan oleh anomali magnetik yang kuat di Gunung Salak, sehingga pesawat yang melintas di atasnya bisa hilang kendali, sinyal kompas tidak berfungsi, hingga kehilangan kendali secara mendadak.

Nah, misteri tentang kekuatan gravitasi atau magnetik yang kuat di Gunung Salak ini masih menjadi perdebatan dan tanda tanya besar bagi para ahli. Katanya, pesawat yang melintas di kawasan ini juga bisa kehilangan arah dan kendali dari radar pemantau hingga tiba-tiba ditemukan jatuh di lembah Gunung Salak. Kayak cerita kawasan Segitiga Bermuda ya, Superfriends?

5. Pantangan Memetik Bunga Anggrek

Bunga Anggrek memang cukup banyak tumbuh di Gunung Salak. Bunganya yang cantik pastinya menarik perhatian masyarakat, khususnya para pendaki. Namun, dipercaya bahwa bunga Anggrek yang tumbuh di kawasan Gunung Salak merupakan tanaman yang dimiliki oleh para makhluk gaib disana.

Menurut mitos, bagi siapa yang memetik bunga Anggrek di Gunung Salak, maka setelahnya ia akan kehilangan arah atau berputar-putar tanpa bisa menemukan jalan kembali. Pendaki yang hilang arah hanya bisa diselamatkan ketika ia meletakkan kembali bunga anggrek yang dipetik ke tempat semula.

6. Pantangan Menyebut Buah Salak

Ternyata, nama Gunung Salak yang kita kenal saat ini bukan mengacu pada buah salak, melainkan diambil dari bahasa Sansekerta yaitu Salaka yang berarti perak. Walaupun nggak ada kaitannya, pendaki tetap tidak boleh menyebut nama buah salak atau membahas hal yang berkaitan dengan buah salak saat mendaki. Hal ini dianggap sebagai sebuah kesombongan dan pendaki yang melanggar akan sulit untuk sampai ke puncak.

Mitos Gunung Salak, mulai dari cerita mistis dan pantangannya, memang sudah cukup terkenal dan dipercaya oleh masyarakat. Tapi, jangan jadikan hal ini halangan buat lo untuk mengeksplorasi keindahannya ya. Dengan niat, tutur kata dan sikap yang baik, lo pasti bakal baik-baik aja dan bisa menemukan pengalaman baru yang nggak terlupakan dengan menaklukan puncaknya.