Olahraga lari memang terlihat simple, namun ternyata berlari dengan cara yang benar nggak sesederhana itu, bro. Ada juga beragam pantangan dan saran yang harus dipatuhi agar pelari bisa mendapatkan hasil optimal. Seperti soal nutrisi, makanan apa yang boleh dikonsumsi, dan lain-lain.
Sebenarnya informasi mengenai pantangan dan saran tersebut bisa ditemukan di internet, tetapi belum tentu semua itu benar. Ternyata, ada beberapa mitos-mitos yang berkaitan dengan olahraga lari yang dipercaya oleh banyak pelari tetapi sebenarnya hal itu kurang tepat. Apa aja ya, bro? Simak ulasan selengkapnya berikut ini!
[readalso url=22087]
Peregangan Itu Nggak Penting
Image source: pexels.com/@olly
Mungkin hal ini nggak terdengar seperti mitos, karena memang sudah semestinya peregangan dilakukan sebelum dan sesudah berlari.
Namun, ada riset dari US National Library of Medicine yang menyebutkan bahwa peregangan nggak mengurangi risiko cedera sehingga ini membuat beberapa pelari jadi menyepelekan peregangan.
Padahal, peregangan sebelum berlari akan membuat tubuh lebih fleksibel sehingga jadi lebih mudah bergerak. Dengan begitu, bisa menghemat energi dan berlari lebih jauh.
Kemudian, peregangan sesudah berlari akan membuat otot-otot jadi rileks. Jika sudah begitu, tubuh akan pulih lebih cepat sehingga bisa lebih sering berlari.
Banyak-banyak Makan Karbohidrat
Image source: pexels.com/@ba-tik
Karbohidrat adalah sumber energi yang dibutuhkan tubuh, jadi masuk akal jika banyak yang menganggap mengonsumsi banyak karbohidrat sebelum berlari bakal membuat daya tahan terjaga.
Hal itu nggak salah, tapi juga nggak sepenuhnya benar. Banyak atlet lari yang memilih untuk nggak banyak-banyak mengonsumsi karbohidrat. Hal itu dilakukan supaya nggak kehabisan energi, banyak dari mereka yang lebih suka mengonsumsi sports gels.
Namun hal itu sebenarnya tergantung pada diri sendiri, kalau merasa lebih kuat setelah mengonsumsi karbohidrat, itu juga bukan masalah karena kebutuhan setiap orang memang berbeda-beda.
Lebih Baik Nyeker?
Image source: biarfit.com
Berlari tanpa alas kaki alias nyeker menjadi populer salah satunya berkat buku Born to Run karya Christopher McDougall. Katanya, berlari tanpa alas kaki bisa meningkatkan kekuatan dan keseimbangan seorang pelari.
Tapi, berlari tanpa alas kaki berarti berlari tanpa perlindungan. Ada risiko-risiko yang lahir dari sini, salah satunya tertusuk benda tajam. Jadi jangan sampai malah celaka karena hal ini, bro.
Lagipula, zaman sekarang ini teknologi sepatu lari tentu sudah semakin modern. Sudah banyak sepatu yang didesain sedemikian rupa sehingga nggak memberatkan pelari dan bisa membuat mereka merasakan sensasi berlari tanpa alas kaki saking ringannya.
[readalso url=22066]
Kalau Sudah Berlari, untuk Apa Melatih Kekuatan?
Image source: unsplash.com/@alexanderredl
Berlari memang menyehatkan. Dengan berlari, juga bisa memperkuat sistem peredaran darah sehingga tubuh menjadi bugar dan selalu siap untuk melakukan aktivitas apa pun.
Akan tetapi, lari aja nggak cukup. Berlari hanyalah fondasi sehingga jika ingin tubuh yang lebih kuat harus tetap melakukan latihan terpisah. Nggak ada salahnya juga untuk menggabungkan dua latihan ini.
Makin Jauh, Makin Bagus
Image source: unsplash.com/@sporlab
Jika ada teman yang bisa berlari lebih jauh dibanding lo, jangan berkecil hati, Bisa berlari dengan jarak yang lebih jauh tampak lebih baik. Namun, jangan sampai memaksakan diri, bro.
Setiap orang punya kemampuan dan kapasitas sendiri-sendiri. Apa yang diraih teman dalam sebulan belum tentu juga bisa lo lakukan dan begitu juga sebaliknya.
Perlu diingat bahwa berlari seharusnya menjadi olahraga yang menyehatkan. Untuk itu, semua harus dilakukan dengan seimbang, termasuk beristirahat. Jadi jangan sampai memaksakan diri sendiri karena pengaruhnya bisa fatal, bro!
Source: kumparan.com
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 22/08/2020
Article Category : In Depth
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :