Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Mengenang Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945

Sebelum pembacaan teks proklamasi pada tanggal 17 agustus 1945, ada beberapa peristiwa penting yang nggak boleh dilupakan begitu saja lho, bro. Peristiwa-peristiwa penting tersebut merupakan perjuangan para tokoh atau pejuang kemerdekaan untuk dapat segera mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

[readalso url=22097]

Peristiwa Dalat, Vietnam

Image source: id.wikipedia.org

Bermula pada tanggal 12 Agustus 1945, Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman sebagai mantan ketua BPUPKI bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Vietnam, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan. Pasalnya, beliau menganggap hasil pertemuan di Dalat adalah sebagai tipu muslihat Jepang.

Desakan Memproklamasikan Kemerdekaan

Image source: wikimedia

16 Agustus 1945, gejolak tekanan di latar belakangi oleh para pengikut Sutan Syahrir yang menginginkan pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia dari Jepang makin memuncak dan semakin tak terkendali. Pada siang hari mereka berkumpul di rumah Hatta, dan sekitar pukul 10 malam di rumah Soekarno.

Sekitar 15 pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan melalui radio, disusul pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus.

Peristiwa Rengasdengklok

Image source: app.emaze.com

Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok. Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) beserta Hatta

Mereka lantas membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Di sini, para pemuda kembali meyakinkan Soekarno beserta Hatta bahwa Jepang telah menyerah dan mereka telah siap untuk melawan Jepang, apapun risikonya.

Pertemuan Soekarno-Hatta dengan Jenderal Yamamoto

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta, bertemu dengan Jenderal Yamamoto dan bermalam di kediaman wakil Admiral Maeda Tadashi. Dari komunikasi antara Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan Hatta menjadi yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi untuk memberikan kemerdekaan.

[readalso url=21999]

Naskah Proklamasi Indonesia

Setelah diyakini bahwa situasi memungkinkan untuk membacakan teks proklamasi, maka Soekarno, Hatta dan anggota PPKI lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi. Rapat tersebut di rumah Laksamana Maeda, Soekarno bersama tokoh perjuangan lain menulis naskah proklamasi. Tulisan itu lalu diketik oleh Sayuti Melik.

Tepat pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 M atau 17 Ramadan 1365 H, pukul 10.00 pagi di Jalan Pegangsaan Timur No.56, Jakarta, naskah proklamasi dibacakan. Setelah itu, pengibaran Sang Saka Merah Putih hasil jahitan Fatmawati pun turut dilakukan untuk menandakan kemerdekaan Indonesia.

Tokoh lain yang sangat berjasa dalam peristiwa pembacaan Proklamasi diantaranya, tiga pemuda pengibar bendera merah putih pertama yaitu Latif Hendraningrat, S. Suhud dan Tri Murti. Soekarno-Hatta pun kemudian menjadi Presiden Dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama.

 

Referensi : http://budaya-indo.com/sejarah-singkat-kemerdekaan-indonesia-17-agustus-1945

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Beginner #Extreme #solo-traveling

Article Category : In Depth

Article Date : 17/08/2020

Superadventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

0 Comments

Comment
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive