Bucket hat, sesuai namanya, bisa dikategorikan ke dalam jenis aksesori yang punya bentuk cukup unik seperti layaknya ember. Dengan desain yang simple, topi ini bisa menutup dan melindungi kepala dari paparan sinar matahari, debu, dan kotoran lainnya. Bahkan, bucket hat juga cocok digunakan buat beraktivitas outdoor seperti mendaki gunung, lho.
Lantas, gimana sih asal mula terciptanya bucket hat itu sendiri dan sejak kapan topi ini mulai digunakan? Siapa sangka kalau bucket hat ternyata juga menyimpan banyak fakta tersembunyi yang menarik, lho. Penasaran apa aja? Berikut ini sejumlah fakta menarik tentang bucket hat yang perlu lo ketahui.
[readalso url=22835]
Dibuat untuk Petani dan Nelayan

Image source: kaarem.com
Sebelum digunakan buat aksesori aktivitas outdoor dan kebutuhan fashion, bucket hat awalnya lebih dulu digunakan oleh petani dan nelayan Irlandia pada awal tahun 1900-an buat tujuan praktis, yakni melindungi kepala dari cuaca yang kurang bersahabat.
Konon ide awal pembuatan bucket hat sendiri dilatarbelakangi oleh kebutuhan para petani dan nelayan Irlandia yang setiap hari harus bekerja di ladang dan laut. Maka, dari situlah kemudian tercipta topi dengan bentuk pinggiran lebar dan miring, jadi bisa melindungi wajah dari rintik hujan dan teriknya matahari.
Dipakai untuk Keperluan Militer

Image source: friendfunction.ru
Nggak hanya dipakai sama pemancing dan petani, ternyata bucket hat yang sempat dipakai oleh para prajurit Israel Defence Force 1940-an. Selain itu, versi militer dari bucket hat juga dikenakan sama tentara Amerika Serikat saat Perang Vietnam 1960-an hingga 1970-an.
Dalam dunia militer, bucket hat sering dimanfaatkan sebagai pelindung kepala dan pandangan mata dari teriknya matahari, terutama saat membidik musuh. Topi untuk keperluan militer ini kebanyakan didominasi oleh warna hijau gelap.
[readalso url=22825]
Diadaptasi Jadi Produk Fashion
Nggak hanya jadi perlengkapan untuk aktivitas outdoor, bucket hat pun berkembang jadi produk fashion. Lahirnya bucket hat buat keperluan fashion banyak terinspirasi dari topi Gilligan dalam serial Gilligan’s Island yang mengudara di tahun 1960-an.
Dalam serial komedi AS tersebut, diketahui bahwa sang aktor utama Bob Denver sangat identik dengan topi warna khaki dari bahan kain katun kanvas yang bertabur dua lubang logam.
Punya Banyak Nama Lain
Topi yang punya desain seperti ember terbalik ini ternyata juga punya beberapa sebutan yang berbeda di berbagai negara lain. Khusus di negara Israel, bucket hat punya nama lain Rafael hat, yang merujuk pada seorang politikus bernama Rafael Eitan yang gemar menggunakan topi tersebut.
Di negara Swedia, topi ini biasa disebut sebagai Beppehatt, karena ada seorang seniman asal Swedia bernama Beppe Wolgers yang selalu memakai topi jenis ini dan membuatnya semakin populer di Swedia pada tahun 90-an.
Sedangkan orang-orang Rusia biasa menyebut bucket hat dengan nama Panamka. Sementara itu, di Inggris banyak yang menyebut bucket hat dengan nama Reni Hat setelah drummer band Stone Roses, Reni selalu menggunakan topi tersebut jadi mudah dikenali.
Dibuat dari Berbagai Bahan Kain
Dari awal dikenalkan sebagai topi petani, nelayan, dan tentara, bucket hat udah mengalami banyak perubahan bahan atau material. Kalau di masa lalu bucket hat lebih banyak dibuat dari bahan wol mentah, namun kini bucket hat lebih banyak dibuat dari kain kanvas, kain drill, kain twill, kain denim, kain ripstop, dan bahan rapel
Itu tadi beberapa fakta menarik tentang bucket hat yang dulunya menjadi topi pemancing dan kini kembali menjadi tren. Lo pernah pakai topi ini buat aktivitas outdoor apa aja, Superfriends?
Source: https://fitinline.com/article/read/7-fakta-unik-tentang-bucket-hat-yang-kini-kembali-trend/
ARTICLE TERKINI
Article Category : Gear
Article Date : 29/05/2021
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :