Cycling cap, atau ‘casquette’ dalam bahasa Prancis, menjadi salah satu benda ikonik di dunia bersepeda, bro. Tau nggak bro, topi sederhana berbahan kain ini udah menghiasi kepala para pesepeda terkenal dan memiliki sejarah yang dimulai lebih dari satu abad lalu. Sekarang topi sepeda lebih dipandang sebagai simbol atau gaya khas dari para pesepeda.
Topi sepeda sendiri merupakan bagian dari budaya, seperti halnya celana ketat dan warna belang di kulit bagian paha dan lengan para pesepeda, bro. Nggak lepas dari sejarah sepeda dan seperti tren yang berulang, topi sepeda pun kembali muncul dalam beberapa tahun terakhir.
Tapi, sebagai pesepeda, lo udah tau belum sejarah awal dari topi sepeda? Cari tau sejarah cycling cap yang udah jadi identitas para pesepeda berikut ini.
[readalso url=22931]
Awal Kemunculan

Image source: news.leeds.gov.uk
Ajang balap sepeda yang pertama kali didokumentasikan berlangsung pada akhir 1800-an, di mana saat itu para pesepeda menghadapi debu, keringat, dan benda-benda lain.
Pada saat itu, ada pemikiran agar para pesepeda mengenakan penutup kepala, akhirnya dipilihlah topi jenis flat cap karena lebih cocok dan nggak mengganggu dibanding topi lainnya. Topi flat cap sebenarnya udah benar dan sesuai bro, tapi sayangnya bahan tweed yang dipakai bukanlah bahan yang ideal buat keperluan olahraga.
Maka dibuatlah topi sepeda putih polos, yang akan berubah menjadi cokelat dan abu-abu karena terkena paparan debu dan kotoran selama bertahun-tahun.
Topi sepeda sendiri murni fungsional, dengan maksud untuk melindungi mata dari sinar matahari, menyerap keringat supaya nggak menetes ke muka, dan melindungi kepala dari panas dan hujan.
Masa Paling Populer

Image source: ilovebicycling.com
Pada tahun 1950-an, topi sepeda semakin populer dan jadi penanda utama buat pesepeda profesional. Desainnya pun semakin disempurnakan sepanjang tahun 60-an, menyerupai model yang dikenal sekarang ini.
Nggak hanya itu, sponsor pun mulai memasang mereknya di topi sepeda dan muncul topi-topi sepeda lainnya yang disponsori brand-brand tertentu. Topi ini juga nggak hanya dipakai saat bersepeda aja, tapi juga saat di atas podium dan dipakai juga oleh para pelatih, fans, dan orang-orang yang suka bersepeda.
Sempat Menghilang

Image source: neworleansbicycleclub.org
Topi sepeda pun sempat menghilang dari dunia balap sepeda, bro. Dengan diperkenalkannya helm untuk bersepeda di tahun 70-an dan 80-an, topi sepeda jadi kurang penting karena nggak dipakai lagi dalam lomba.
Ketika penggunaan helm menjadi wajib, topi sepeda pun nyaris dilupakan. Para pesepeda baru pun nggak lagi mengenali topi sepeda sebagai bagian dari perlengkapan bersepeda.
Tapi, hal tersebut nggak berpengaruh buat para pesepeda yang tetap memakai topi jenis ini sebagai bagian dari gaya bersepeda.
[readalso url=22503]
Kembali Jadi Tren

Image source: renehersecycles.com
Meski dalam sejarahnya penggunaan topi sepeda mengalami pasang surut, tapi kini topi sepeda pun kembali menjadi tren, bro. Selain melengkapi gaya, fungsinya pun tetap dipertahankan, kali ini sebagai identitas dan simbol persaudaraan para pesepeda.
Cycling cap yang sekarang pun lebih banyak variasi desain dan bahan daripada sebelumnya, yang disesuaikan untuk melindungi kepala sekaligus bisa menambah keren penampilan, bro.
Biasanya topi sepeda dipakai dengan cara mendongakkan bagian lidah ke atas, sehingga merek atau logo terlihat jelas dan bisa dilihat para pesepeda lainnya.
Nah, itu dia sejarah awal penggunaan cycling cap atau topi sepeda sebagai pelindung sekaligus identitas. Lo salah satu pengguna cycling cap juga nggak, bro?
Source: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/01/140422620/sejarah-topi-sepeda-dari-pelindung-menjadi-identitas?page=all
ARTICLE TERKINI
Article Category : Gear
Article Date : 08/03/2021
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :