Gunung Fuji dikenal sebagai ikonnya negara Jepang. Gunung yang menjulang dengan ketinggian 3.776 meter ini merupakan gunung tertinggi di Jepang, dan setiap tahunnya gunung ini mengumpulkan hingga 20 hingga 30 ribu pendaki. Namun, karena peningkatan pendaki, sejumlah kecelakaan, insiden, dan kerusakan lingkungan pun telah terjadi.
Dari jalan setapak, pendakian bisa memakan waktu sekitar enam hingga tujuh jam untuk sampai ke puncak. Terdapat pondok gunung di mana pendaki bisa beristirahat sepanjang jalan setapak, jadi cocok buat para pendaki tingkat menengah. Buat pendaki berpengalaman, pendakian harus memakan waktu satu hingga dua hari.
Meski cocok buat pendaki tingkat menengah dan pemula, siapapun harus menyadari berbagai risiko. Kecelakaan dan gangguan kesehatan bisa terjadi, dan jenis kesulitannya pun bervariasi sesuai dengan jalur dan waktunya.
Nah, kalau lo tertarik mau mendaki Gunung Fuji di Jepang ini, lo harus memerhatikan kesulitannya serta aturan dan tata krama yang mesti diikuti. Begini panduannya!
Musim Mendaki di Gunung Fuji
Image source: DAVID GUTTENFELDER, NATIONAL GEOGRAPHIC
Ada batasan waktu terkait pendakian di Gunung Fuji. Musim pendakian dimulai awal Juli dan berakhir awal September. Selain dari jangka waktu ini, gunung ditutup karena alasan keamanan.
Selama periode tutup, suhu sering turun di bawah nol derajat Celcius. Pondok gunung dan toilet di sepanjang jalan juga kemungkinan akan ditutup. Nggak bakal ada pendaki lain dan misi penyelamatan bakal sulit. Dengan semua alasan ini, sebaiknya jangan mendaki selama musim tutup.
Perlu juga diingat bahwa pendakian berbeda tergantung pada jalurnya. Biasanya, Yoshida Trail dibuka sekitar 1 Juli dan ditutup sekitar 10 September. Jalur Subashiri/Gotemba/Fujinomiya dibuka sekitar 10 Juli dan tutup sekitar 10 September.
Usahakan jangan mendaki di bulan Agustus dan akhir pekan setelah Gunung Fuji membuka jalur pendakiannya pada 1 Juli, karena jumlah pendaki secara bertahap bakal meningkat. Jalur umumnya bakal sangat ramai pada pertengahan Agustus. Kalau lo lebih suka mendaki dalam kondisi yang nggak terlalu ramai, cobalah menjadwalkan kunjungan lo pada hari kerja.
Jalur Pendakian Gunung Fuji
Image source: thetravelintern.com
Ada berbagai jalur menuju Gunung Fuji. Karena pegunungannya terbentang antara Prefektur Yamanashi dan Shizuoka, ada jalan setapak di kedua sisinya. Aksesnya pun berbeda-beda tergantung pada jalan setapak. Berikut ini jalur yang bisa dicoba buat menuju puncak:
Jalur Yoshida. Ini merupakan jalur paling populer dan gampang buat didaki. Namun perlu diketahui bahwa rute ini bakal ramai selama musim ramai. Pendakian di jalur ini bisa memakan waktu sekitar enam jam, dan jalur menurun sekitar tiga setengah jam.
Jalur Fujinomiya. Jalur ini menjadi jalur terpendek, dengan waktu pendakian yang lebih sedikit. Harap diingat kalau jalur Fujinomiya cukup curam, sehingga bakal membutuhkan kekuatan. Pendakian di gunung ini bisa memakan waktu sekitar lima setengah jam, dan jalur menurun butuh waktu sekitar empat jam.
Jalur Subashiri. Dibandingkan Yoshida dan Fujinomiya, jalur ini emang kurang populer tapi hal ini justru menguntungkan pendaki karena jalurnya yang nggak begitu ramai. Subashari dikenal dengan rute turunnya, lalu ada daerah curam yang disebut ‘Sunabashiri’ (lari pasir), tempat para pendaki bisa berlari menuruni rute yang tertutup kerikil. Butuh waktu sekitar tujuh jam buat mendaki, dan tiga setengah jam buat menuruninya.
Jalur Gotemba. Rute yang bakal memakan waktu berjam-jam buat mendaki. Kemiringannya landai, sehingga risiko penyakit ketinggian relatif rendah. Sama seperti Subashiri, rute turunnya juga penuh dengan area tertutup kerikil. Pendakiannya butuh waktu sekitar delapan jam, dan menuruninya butuh waktu empat setengah jam.
Tingkat keramaian setiap jalur: Jalur Yoshida dan Fujinomiya cenderung ramai, terutama pada malam hari ketika para pendaki mencoba melihat Goraiko (matahari terbit dilihat dari gunung) di pagi hari. Subashiri (sebelum menyatu dengan Yoshida) dan jalur Gotemba kurang ramai dibandingkan jalur Yoshida dan Fujinomiya, jadi lo bisa pilih tergantung preferensi sendiri.
Peralatan yang Dibutuhkan
Nggak berbeda jauh seperti pendakian pada umumnya, lo harus menyiapkan peralatan mulai dari kategori pakaian seperti sepatu boots, rainwear, topi, sarung tangan, baju hangat, dan celana ganti. Lalu kategori perlengkapan seperti backpack lengkap dengan perlengkapan mendaki, headlight, dan juga uang.
Jangan lupa juga membawa perbekalan makanan dan minuman. Sebagai tambahan, lo juga bisa membawa peta, sunscreen, kacamata hitam, sleeping bag, portable oxygen, serta earplugs.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Extreme Action
Article Date : 19/10/2021
Source:https://matcha-jp.com/en/3182
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :