Perunggu termasuk salah satu band pop rock asal Jakarta yang sudah merilis sejumlah karya untuk meramaikan ranah musik Indonesia. Band ini digawangi oleh Trio Adam Adenan (bass, kibor, piano, vokal latar), Ildo Hasman (drum, vokal latar), dan Maul Ibrahim (gitar, vokal utama) yang dibentuk pada tahun 2019 lalu. Yang menariknya, Perunggu kerap kali disebut sebagai ‘Band Rock Pulang Kantor’ karena pada awalnya para personil mulai nge-band pasti setelah pulang kantor, kebetulan band ini pun tercipta saat mereka sudah bekerja.
Di balik musik-musiknya yang elektik, para personil Perunggu mengaku alasan awal bermain band karena ingin bersenang-senang, dan juga tidak bisa dipungkiri jika kegiatan nge-band bisa jadi hiburan dari rutinitas harian saat bekerja. Setelah sukses memeriahkan musik Tanah Air, Perunggu kembali hadir dengan debut album terbaru berjudul Memorandum.
Debut album ini resmi dirilis pada 11 maret 2022 lalu melalui Podium Records. Dari album ini, Perunggu berusaha untuk memecah kebuntuan terkait bosannya alternatif rock Indonesia yang kerap bermunculan, tetapi justru tidak padu di beberapa dekade terakhir.
Karena itulah, hadirnya Memorandum ini seakan menjadi penegas bagi para pendengarnya kalau prioritas kehidupan bukan sebuah halangan berarti untuk menyuguhkan sajian musik yang tepat. ‘Trio Rock Pulang Kantor’ ini memang tidak pernah menafikkan diri kalau mereka adalah pekerja biasa.
Memorandum sendiri menjadi album debut yang memiliki makna pengingat, dimaknai secara harfiah oleh Perunggu dalam merangkai benang merah pesan yang ingin mereka sampaikan kepada pendengar. Benang merahnya berkaitan dengan irisan hidup para personil yang telah menginjak usia yang terbilang sudah tidak muda dengan seluruh dinamika dan problematika yang menyertainya.
Lewat lirik berbahasa Indonesia pula pesan-pesannya diharapkan dapat tersiar dengan padu di telinga penikmat musik alternatif rock. Ditambah dengan cerita-cerita keseharian para pekerja yang selalu beriringan dengan sebagian besar orang di Indonesia. Hal-hal tersebut tertuang dalam 11 lagu yang Perunggu sajikan dengan segar, yaitu Tarung Bebas, Canggih!, Pastikan Riuh Akhiri Malammu, Membelah Belantara, Haru Paling Biru, Ini Abadi, Biang Lara, Per Hari Ini, Kalibata, 2012, Prematur, dan 33x.
Lebih lanjut lagi, 11 lagu dalam album Memorandum bercerita tentang persoalan kehidupan yang kerap dialami banyak orang, bukan hanya personil Perunggu saja. Misalnya, pada lagu Biang Lara, Perunggu bercerita tentang kejujuran atas perasaan kecewa. Kemudian pada lagu Ini Abadi, mereka bercerita tentang kisah percintaan hubungan jarak jauh, dan pada lagu Prematur bercerita tentang makna sebuah keinginan.
Ada pula lagu 2012 yang bercerita tentang kematian orang terdekat, lagu 33x yang merupakan catatan tentang pengingat atas diri sendiri, termasuk kisah tentang kecintaan para personil Perunggu terhadap musik yang mereka hadirkan dalam lagu Canggih!. Dari 11 lagu yang disuguhkan, Perunggu berharap corak musik rock apik gubahan mereka bisa tetap mendorong semangat para pendengarnya untuk tegar menjalani hari demi hari kehidupan.
Dalam proses pembuatannya, Memorandum ternyata menyimpan banyak cerita, apalagi ini adalah album debut Perunggu yang cukup penting dalam history perjalanan mereka di dunia musik Tanah Air. Ide album ini pun bermula pada Februari 2020 sewaktu salah satu personil Perunggu, yaitu Adam Adenan tengah menempuh studi di Inggris dan proses kreatif terjadi lewat pengiriman demo mentah via surel.
Apalagi tak lama setelah itu berselang pandemi COVID-19 yang membuat aktivitas band mereka sedikit terhenti, sehingga energi menciptakan karya-karya semakin tak terbendung, alhasil total 18 lagu berhasil ditulis oleh Perunggu selama pandemi berlangsung.
Sebelum merilis debut album, Perunggu sempat merilis EP Pendar pada tahun 2020 lalu. Dalam EP ini, mereka menyuguhkan tiga nomor lagu, disusul oleh stripped version-nya yang tidak lama berselang.
Meskipun Perunggu menghasilkan karya untuk bersenang-senang, tetapi mereka juga ingin membuat karya-karya yang menjadi pembuktian terbaik karena besarnya rasa cinta mereka pada musik. Gitaris sekaligus vokalis Perunggu, Maul Ibrahim juga pernah menjelaskan bahwa musik adalah hal yang sama sekali tidak bisa mereka tinggalkan. Karena Perunggu cinta mati sama musik dan mengerjakan karya-karya mereka, termasuk debut album Memorandum membuat mereka senang menjalani segala macam pengorbanannya.
Buat Superfriends yang penasaran dengan album Memorandum, kalian bisa mendengarkannya langsung lewat platform musik digital, seperti Spotify atau akun YouTube resmi Perunggu.
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :