Oleh: Felix Dass
Hindia merilis karya baru. Judulnya Doves, ‘25 Blank on Canvas. Isinya 16 tracks dengan durasi main total 53 menit. Karya baru ini datang tanpa intro untuk publik.
Mendadak ada pemberitahuan via Broadcast Channel Instagram dan kemudian dirilis dalam event off air yang diselenggarakan hari Minggu, 23 Februari 2025. Tapi, tentu saja prosesnya tidak mendadak.
Pada hari itu, ada tiga sesi dengar yang digelar di Rossi Musik, Jakarta. Presentasi publik pertama 16 tracks baru ini dilengkapi visual besar yang mengikuti.
Kita punya pilihan untuk fokus pada sisi yang mana; format rilisan atau karya-karya di dalamnya. Yang jelas, apapun fokus yang dipilih, Hindia mencoba pendekatan yang baru.
Jika sebelumnya keluar dengan karya yang solid dan utuh dari segi konsep, yang ini cenderung seperti sketsa yang selesai dengan berbagai macam emosi yang mengelilinginya. Tidak bisa dibilang tidak final, tapi rasanya beda. Misalnya saja, pendekatan penggunaan bahasa yang ditubruk-tubruk. Atau penggunaan speech dan spoken words yang banyak tersebar di beberapa bagian.
Yang paling seru sebenarnya adalah menyimak Hindia jadi sangat vulgar dengan berbagai macam sisi kehidupannya, terutama cabang kehilangan.
Bicara isu domestik di rumah tentang kehilangan peliharaan kesayangan sekaligus dua dalam waktu yang singkat atau mampirnya isu standar industri musik tentang dapur manajemen yang kotor ke dalam kisahnya diceritakan dengan lantang.
Hindia juga membahas konsep kehilangan yang lebih besar; memberi ruang yang sangat besar untuk kisah Bu Sumarsih dan Aksi Kamisan untuk bisa berbicara sendiri lewat kesaksian yang tidak multitafsir.
Jika dibilang gelap, iya ini adalah sekumpulan karya yang gelap. Satu yang bertahan adalah ketulusan yang ia bawa dalam cerita-ceritanya.
Kata kunci ketulusan itu kemudian yang bisa mengabaikan segala macam perdebatan tentang ini formatnya apa, dia serius atau tidak dengan apa yang diomongkan, atau kapitalisasi isu kesedihan yang berulang.
Dengan konsistensi yang terjaga, perlu digarisbawahi sih, bahwa Hindia, suka tidak suka, jadi jembatan untuk kampanye penyadaran akan berbagai hal buruk yang ada di sekitar kita semua. Dan dia serius menjalani peran itu. (*)
ARTICLE TERKINI
1
Jawa Barat Fase 2 Intimate Sessions Hadir ke Empat Kota Ini!
2
MORFEM Bikin Sing Along di Intimate Sessions Bekasi!
3
Ories Guitar: Merangkai Nada, Mewujudkan Identitas
4
Jawa Barat Fase 1 Saatnya Intimate Sessions, Siapkan Diri Lo!
5
Manchester United Tetap Buntung Walau Juara Liga Europa, Kenapa?
24 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
AGUSTIN DWI CHRISTANTI
11/03/2025 at 16:21 PM
Smard man
11/03/2025 at 19:23 PM
Ericka Adelia
12/03/2025 at 08:36 AM
EDI SASONO
12/03/2025 at 09:47 AM
Lukman Hakim
12/03/2025 at 10:12 AM
pujanadi
12/03/2025 at 11:13 AM
Agus Sungkawa
12/03/2025 at 11:38 AM
DENNY ADHY NUGROHO
12/03/2025 at 12:07 PM
Desy Osmon
12/03/2025 at 21:42 PM
SEPTIAN DWI NUGROHO
12/03/2025 at 23:41 PM
Musdalifa
13/03/2025 at 14:24 PM
Nazrul Arifin
13/03/2025 at 14:41 PM
Agung Sutrisno
14/03/2025 at 22:26 PM
Julia Margaret
11/04/2025 at 08:49 AM
RIYAN MUTAQIN
16/04/2025 at 13:32 PM
Nasna
17/04/2025 at 14:27 PM
Baba
17/04/2025 at 14:35 PM
Baba
17/04/2025 at 14:36 PM
Arman
17/04/2025 at 14:43 PM
Brawijaya Hutabarat
18/04/2025 at 01:17 AM
GRACE JELIA PUTRI TADETE
18/04/2025 at 01:33 AM
Charlie
01/05/2025 at 21:15 PM
zakief Nazmudin
12/05/2025 at 12:00 PM
ENI PURWANTI
20/05/2025 at 16:31 PM