Fix, Kakak Paul Pogba Dihukum 3 Tahun Penjara karena Kasus Pemerasan

Satu masalah Paul Pogba terselesaikan, setelah sang kakak bernama Mathias telah dijatuhi hukuman karena kasus pemerasan.

Pada bulan Maret 2022 lalu, Pogba diculik oleh dua orang dan sempat dihadapkan dengan todongan senjata. Mereka menuntut pemain asal Prancis tersebut memberikan uang sejumlah 13 juta euro sebagai ‘perlindungan’.

Saat itu, Pogba hanya memberikan uang sebesar 100 ribu euro saja. Namun pemerasan terus dilakukan, bahkan ketika dirinya sedang mengikuti pusat pelatihan bersama Timnas Prancis, di rumah saat masih di Manchester dan juga dalam sesi latihan Juventus.

Tak disangka, Mathias adalah orang di balik tindakan pemerasan tersebut. Dalam pengadilan, Mathias mengaku tidak terlibat. Namun dalam bukti terlihat kalau pria berumur 34 tahun itu bersalah karena melakukan tekanan terhadap Paul.

Pengadilan kemudian menjatuhkan hukuman penjara selama tiga tahun dengan denda sebesar 20 ribu euro. Sementara pelaku lain, yang ternyata teman kecil dan kenalan Paul Pogba, dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dan denda sekitar 20-40 ribu euro.

Pogba sendiri sudah angkat bicara terkait hukuman yang diberikan kepada sang kakak. Ia mengeluarkan pernyataan yang cukup bijak untuk menanggapi ini.

“Sungguh rasanya sangat sulit bagi saya di luar lapangan, apa yang terjadi, benar-benar berat secara mental. Uang mengubah orang-orang, itulah kenyataannya, uang bisa menghancurkan keluarga, memulai peperangan,” katanya kepada Al-Jazeera.

Hukuman Mathias sendiri mungkin bisa berkurang. Sebab sang pengacara bernama Maitre Mbeko Tabula mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan banding. Sebab hukumannya dirasa terlalu berlebihan.

“Keputusannya sangat berat dan tidak sesuai dengan ekspektasi kami. Saya akan berbicara dengan Mathias, tapi saya pikir kami akan mengajukan banding. Keputusannya sama sekali tidak sesuai dengan realitas kasus ini dan dengan pernyataan Mathias.”

“Dia sudah jelas terkejut. Dari awal dia mengklaim tidak bersalah. Dia bilang kalau dirinya sudah dimanipulasi, dipaksa, bahwa dia ditekan. Bahwa dia tidak akan pernah melakukan tindakan negatif terhadap saudaranya,” tutur sang pengacara.

(Metro Sports)