Bagi lo fans sepakbola tak jarang peraturan ini bikin kesal. Karena hal yang sebelumnya gol dapat berubah menjadi tidak sah karena peraturan ini. Yap, tebakan lo benar. Namanya Offside. Bukan hanya gol, terkadang peluang emas yang seharusnya bisa menjadi kesempatan tim untuk membalikkan kedudukan juga bisa gagal. Tapi sebenarnya apa sih itu offside?
Sederhananya, offside dalam sepak bola ini adalah salah satu peraturan penting yang diciptakan untuk mencegah pemain memperoleh keuntungan tidak adil dengan berada terlalu dekat ke gawang lawan daripada bola. Nah, di sini kita bakal bahas peraturan offside dengan lebih dalam, tetapi tetap santai, termasuk sejarahnya, aturan intinya, dan bagaimana peraturan ini diterapkan dalam berbagai situasi di lapangan.
Apa Itu Offside?
Jadi, offside itu terjadi kalau seorang pemain berada terlalu dekat ke gawang lawan dibandingkan dengan bola dan pemain lawan kedua terakhir atau biasanya kita sebut bek. Singkatnya, pemain gak akan dianggap offside kalau dia sejajar dengan pemain lawan kedua terakhir atau baris bek paling akhir.
Sejarah Singkat Offside
Jadi, peraturan offside ini udah ada sejak zaman dulu, sekitar tahun 1863. Dulu, pemain dianggap offside kecuali ada tiga pemain dari tim lawan yang lebih depan daripada dia, termasuk penjaga gawang. Seiring waktu, peraturan ini udah beberapa kali diubah, tapi dasarnya tetap sama. Salah satu perubahan penting terjadi pada tahun 1990 ketika pemain penyerang gak lagi dianggap offside kalau dia berhadapan dengan pemain lawan terakhir dan bukan kiper.
Aturan Offside yang Gampang Dimengerti
Nah, inti dari aturan offside ini sederhana banget. Seorang pemain bakal dibilang offside kalau ada bagian kepala, badan, atau kakinya yang lebih dekat ke gawang lawan dibandingkan dengan bola dan pemain lawan kedua terakhir. Contohnya ketika seorang gelandang melakukan umpan terobosan ke penyerang, namun di saat bersamaan posisi penyerang lebih dulu berada di belakang pemain bertahan terakhir lawan. Jadi, pemain tersebut akan terkena offside jika dia menyentuh bola yang diumpan oleh rekan setimnya, dan tidak jika dia membiarkannya.
Tapi, beberapa tahun terakhir ada perdebatan mengenai bagian mana saja yang termasuk hitungan dalam peraturan offside. Misalnya tangan, lengan, dan bagian tubuh lainnya. Karena tak jarang di liga top dunia seperti EPL dan La Liga terjadi offside ketika lengan dari pemain lebih maju dari bagian badan pemain terakhir di lini pertahanan lawan.
Offside dari Throw In
Oke, jadi pelanggaran offside gak bakal terjadi langsung dari lemparan ke dalam. Jadi pemain gak bisa dianggap offside kalau dia nerima bola langsung dari lemparan ke dalam yang dilakuin temen setimnya. Kalau ada pelanggaran offside saat lemparan ke dalam, pemain yang yang akan melempar bakal punya batasan arah buat ngumpan bola ke setengah lapangan lawan. Biar gak ribet, aturan offside gak berlaku saat situasi kayak gini.
Offside dari Goal Kick
Sama halnya dengan lemparan ke dalam, dalam hal ini juga gak ada pelanggaran offside kalau pemain nerima bola langsung dari tendangan gawang. Kalau ada aturan offside di sini, bakal ngebatasin pemain yang tendangan gawang buat ngoper bola ke pemain timnya di setengah lapangan lawan. Jadi, pemain gak boleh offside saat tendangan gawang supaya pemain lain punya kebebasan buat nendang bola ke area pertahanan lawan.
Offside dari Corner Kick
Menurut pembahasan di yoursoccerhome.com, gak ada pelanggaran offside saat tendangan sudut. Soalnya, buat dianggap offside, pemain harus "lebih dekat ke gawang lawan dibandingkan dengan bolanya" pas terakhir kali bola dimainkan atau disentuh oleh rekan timnya. Nah, di tendangan sudut, posisi bola udah di deket atau udah di garis gawang waktu pemain nendangnya. Jadi, gak ada pelanggaran offside biar gak bikin keputusan wasit makin ribet.
Jadi, kesimpulannya, aturan offside ini adalah salah satu bagian penting dalam sepak bola yang udah berkembang seiring berjalannya waktu. Pokoknya, pemain bakal dianggap offside kalau ada bagian tubuhnya lebih dekat ke gawang dan mendahului posisi bek lawan. Peraturan offside ini juga udah beberapa kali diubah, tapi intinya tetap sama.
Teknologi VAR dalam Putusan Offside
Bagi lo yang mungkin merasa peraturan ini sangat dipengaruhi oleh keberuntungan khususnya perihal persepsi wasit garis, lo harus bersabar. Nyatanya sekarang teknologi sudah berkembang pesat dengan hadirnya VAR.
Di Liga Inggris, VAR dilengkapi fitur teknologi garis offside virtual bernama Hawk-Eye. Teknologi ini punya dua level, yaitu gridline dan crosshair. Gridline adalah garis dua dimensi yang cepat digambar sejajar dengan bek terakhir untuk menentukan offside. Crosshair adalah dua garis yang digunakan untuk menentukan posisi pemain penyerang dan pemain bertahan. Garis offside ini mengacu pada bagian tubuh pemain yang bisa mencetak gol dan bahkan memperhitungkan bagian tubuh yang mungkin berada di atas tanah dengan garis vertikal 3D. Penempatan garis ini dilakukan secara manual dengan ketelitian satu piksel agar VAR bisa menghitungnya dengan tepat.
Namun, dibalik teknologi var yang sekarang kita nikmati, ada proses yang cukup rumit dalam pengambilan keputusan offside tersebut. VAR harus memvalidasi keputusan offside dan tidak bisa menilai apakah ada pemain penyerang yang mengganggu permainan.
Jadi, VAR mengonfirmasi akurasi titik tendangan dan garis offside, lalu mengkomunikasikan keputusan ini kepada wasit yang akhirnya mengonfirmasinya. FIFA mengklaim bahwa teknologi baru ini bisa mengurangi waktu pengambilan keputusan offside dari rata-rata 70 detik menjadi 25 detik di seluruh kompetisi sepak bola global.
Itu lah pembahasan mengenai peraturan offside dalam sepak bola. Walaupun bisa bikin kesar, justru adanya offside ini lah yang membuat sepak bola semakin menarik.
ARTICLE TERKINI
Source:Supersoccer
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :