Sebagai mantan penyerang terbaik dunia, Thierry Henry mengecam banyaknya pertandingan yang harus dilakoni oleh pesepakbola saat ini. Diperluasnya jadwal sejumlah kompetisi membuat pemain level atas dipaksa memainkan pertandingan lebih banyak.
Legenda sepak bola Prancis itu menuturkan kalender sepak bola saat ini sudah terlalu padat. Resiko cedera parah jadi ancaman bagi para pesepakbola. Dia pun secara gamblang memberi contoh sosok Jude Bellingham sebagai korban dari banyaknya pertandingan yang harus dilakoni oleh pesepakbola.
Pemain Real Madrid itu mengalami cedera otot pada Agustus lalu. Bellingham pun harus absen selama sebulan. Musim lalu, dia melakoni 49 pertandingan untuk klub dan Timnas Inggris yang berhasil mencapai final Piala Eropa 2024.
Isu yang diangkat Henry sebenarnya bukan hal yang baru. Dalam laporannya, Atletik menjelaskan bahwa serikat pemain sepak bola yakni FIFPro telah mengeluarkan peringatan keras soal jumlah pertandingan yang dimainkan. Bahkan, musim ini akan menjadi yang terburuk dalam hal beban kerja.
FIFPro tidak asal bicara. Mereka sudah mensurvei 1.500 pemain sebelum mengeluarkan peringatan keras tersebut. Hasilnya, lebih dari setengah hasil survei mengatakan bahwa pesepakbola saat ini sedang menghadapi tuntutan beban kerja yang berlebihan atau tinggi. Dengan catatan statistik satu dari enam pemain tampil lebih dari 55 kali tiap musim.
Henry mengungkapkan Bellingham adalah contoh yang sangat sempurna. Dikutip dari The Athletic, Henry yang saat ini menjadi pundit di CBS Sports di Amerika Serikat menuturkan bagi sebagian kecil, jadwal yang banyak itu sangat menguntungkan. ''Saya pikir bagi kami, bagi CBS, sungguh luar biasa, bisa berbicara tentang lebih banyak pertandingan,'' tuturnya.
Tapi ada banyak pihak yang lebih dirugikan. Dia mencoba menjelaskan hal tersebut sebagai peran seorang pelatih. ''Tapi ada satu hal yang tidak bisa saya lakukan, karena saya akan mengambil peran sebagai pelatih, terlalu banyak permainan. Sebagai mantan pemain, saya tidak tahu bagaimana orang-orang itu melakukannya. Sebagai pakar. Saya menyukainya. Tapi sebagai mantan pemain dan pelatih, ini terlalu banyak pertandingan,'' tegasnya.
Bagi Henry, bagi seorang pesepakbola, contohnya Bellingham, tidak mudah menjalani jadwal yang sangat banyak dan padat. Bermain di berbagai kompetisi bersama Real Madrid, lantas selesai kompetisi, terbang ke bagian Eropa lainnya untuk berjuang bersama Timnas Inggris di Euro Cup. ''Kemudian ada satu turnamen lain yakni turnamen klub FIFA di penghujung musim,'' paparnya.
Baginya, itu semua sangat mustahil bisa dijalani dengan optimal. Henry tidak menampik, semua pihak yang suka dengan sepak bola selalu menikmati tiap pertandingan di mana pemain-pemain hebat diturunkan. ''Jadi, sama seperti saya ingin melihat AC Milan vs. Liverpool dan saya ingin melihat Manchester City vs Inter, saya ingin melihat pemain terbaik di lapangan mampu tampil kapan pun mereka bisa,'' katanya.
Tapi menurutnya itu semua hanya bagian dari produk. Bagian dari industri sepak bola yang 'kejam'. ''Jadi ya, ini luar biasa bagi kami, tetapi jika saya seorang pelatih, saya tidak tahu apakah saya akan menemukan hasil yang luar biasa. Ada banyak pertandingan,'' tegasnya.
(Goal Internasional)
DEVI TRI HANDOKO
13/09/2024 at 17:09 PM