Performa Juventus asuhan Thiago Motta musim ini mengundang perbedaan pendapat di antara para mantan pemain.
Memang, apa yang ditunjukkan klub berjuluk Bianconeri tersebut memiliki sisi positif dan negatif. Pertama-tama, dari sisi positif, mereka belum mencatatkan satu pun kekalahan di ajang Serie A setelah melalui 18 pertandingan.
Catatan tersebut membuatnya jadi salah satu dari dua tim yang belum merasakan kekalahan di lima liga besar Eropa musim ini bersama raksasa Prancis, PSG. Namun kendati demikian, Juventus tidak berada di empat besar klasemen Serie A.
Penyebabnya jelas, yakni hasil imbang yang terlalu banyak. Dusan Vlahovic dkk kerap kehilangan poin dalam pertandingan yang, di atas kertas, bisa dimenangkan. Membuatnya jadi semakin jauh dalam perburuan gelar juara.
Masalah Juventus kian terlihat jelas setelah berhadapan dengan rival bebuyutannya, AC Milan, dalam laga semifinal Supercoppa Italiana di Arab Saudi akhir pekan ini. Di mana mereka dipaksa bertekuk lutut dengan skor tipis 1-2.
Kekalahan tersebut lantas mengundang beragam opini dari para mantan pemainnya. Salah satunya datang dari Alessio Tacchinardi. “Kelemahan terbesar Juventus adalah kurangnya obsesi untuk memenangkan pertandingan,” katanya.
Opini serupa dilontarkan oleh Alessandro Birindelli. “Juventus mendominasi selama satu jam, tapi tidak memberikan kesan bahwa mereka ingin mempertahankan hasil,” katanya. Perlu diketahui bahwa Juventus memang sempat unggul 1-0 di laga tersebut.
Mantan pemain lainnya, Angelo Di Livio, bahkan secara blak-blakan mengkritik Motta. “Saya pikir adil mengkritik Motta pada beberapa pilihan, seperti menarik keluar Vlahovic ketika skornya masih 1-0 dan itu bukan keputusan yang pasti.”
Sementara itu, Franco Causio yang pernah memperkuat Juventus di era 70-an memberikan sedikit pembelaan buat Motta. “Anda tak bisa membeli karakter di supermarket. Dia bagus dan butuh waktu, semua orang berbuat kesalahan dan dia memiliki waktu untuk bertumbuh.”
Terakhir datang dari Domenico Marocchino, yang pernah membela Bianconeri di awal 80-an. Ia merasa bahwa skuat Juventus memang belum cukup mumpuni, khususnya setelah kehilangan beberapa pemain penting yang pindah ataupun cedera.
“Situasinya butuh waktu untuk membiarkan Motta bekerja dengan Giuntoli guna menyelesaikan masalah di skuat. Saya percaya bahwa Bianconeri adalah satu-satunya klub di Italia yang memulai musim dengan satu striker. Lini depan kekurangan alternatif,” tuturnya.
(Football Italia)
ARTICLE TERKINI
21 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Lanyiacs L
05/01/2025 at 23:22 PM
w noor s
06/01/2025 at 08:14 AM
Yohanes Hariono
06/01/2025 at 08:38 AM
Garindratama Harashta
06/01/2025 at 11:33 AM
Tiurnatalia Manalu
06/01/2025 at 13:51 PM
DEVI TRI HANDOKO
06/01/2025 at 14:02 PM
Aziki
06/01/2025 at 14:20 PM
Ryan D
06/01/2025 at 14:48 PM
Nurfadilla
06/01/2025 at 15:05 PM
Maman
06/01/2025 at 15:30 PM
Firman
06/01/2025 at 15:39 PM
MArsin
06/01/2025 at 15:47 PM
Abdul
06/01/2025 at 16:00 PM
Rusdin
06/01/2025 at 16:24 PM
Mursalim
06/01/2025 at 16:31 PM
Siti
06/01/2025 at 16:41 PM
Smard man
06/01/2025 at 16:49 PM
EDI SASONO
06/01/2025 at 18:30 PM
AyuRL Ningtyas
07/01/2025 at 16:43 PM
SUSILO UTOMO
07/01/2025 at 16:52 PM
Agus samanto
08/01/2025 at 08:02 AM