Untuk pertama kalinya, setengah dari peserta Premier League masuk di 20 besar daftar klub dengan pendapatan terbesar di dunia.
Manchester City memuncaki daftar klub dengan pendapatan terbesar menurut Deloitte's Football Money League untuk tahun kedua berturut-turut. Premier League sendiri menyumbang lebih dari setengah dari 20 klub teratas untuk pertama kalinya. Total pendapatan dari 20 klub teratas naik mendekati level setelah pandemi sebesar 9,2 miliar euro ($9,9 miliar, 8,1 miliar pound) untuk musim 2021/22. Menurut laporan yang diterbitkan pada Kamis dini hari tadi WIB (19/1/23). Peningkatan itu sebagian besar disebabkan oleh kenaikan pendapatan hari pertandingan sebesar 1,3 miliar euro setelah dua musim yang di sebab kan virus corona. Kenaikan penjualan hak siar televisi internasional Liga Utama Inggris dan pertumbuhan komersial yang kuat juga menjadi faktor yang membuat 11 klub papan atas Inggris masuk 20 besar untuk pertama kalinya.
Satu-satunya perubahan di 20 besar dari musim lalu adalah Leeds dan Newcastle menggantikan Wolves dan Zenit St Petersburg. Kenaikan pendapatan City naik sebesar 13 persen menjadi 731 juta euro membuat mereka mempertahankan posisi teratas dari juara Eropa Real Madrid dengan 714 juta euro.
Liverpool naik ke posisi ketiga, posisi tertinggi mereka dalam sejarah Money League dan di atas Manchester United untuk pertama kalinya. Hasil ini dipengaruhi setelah The Reds lolos ke final Liga Champions musim lalu, dengan nilai 702 juta euro. Manchester United (689 juta euro) sendiri berada di urutan keempat di atas Paris Saint-Germain dan Bayern Munich (keduanya 654 juta euro). Barcelona, yang memuncaki Money League dua tahun lalu, turun ke urutan ketujuh (638 juta euro) setelah tersingkir dari Liga Champions di babak penyisihan grup dan menderita pertumbuhan komersial yang lebih lambat daripada pesaing mereka. Chelsea, Tottenham, dan Arsenal masuk 10 besar.
"Keunggulan finansial Liga Premier tidak mungkin akan semakin menantang di musim mendatang," kata Sam Boor, direktur Grup Bisnis Olahraga Deloitte.
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :