AC Milan takluk satu gol tanpa balas di tangan Bayer Leverkusen. Tapi pelatih Paulo Fonseca justru merasa duel tersebut menjadi performa terbaik selama dirinya menjadi nahkoda Rossoneri.
Sudah dua laga yang dilakoni AC Milan di Liga Champions 2024/25. Namun belum sekalipun Rossoneri memetik kemenangan. Sebelumnya mereka keok 1-3 dari Liverpool. Dan semalam mereka kalah 0-1 atas Bayern Leverkusen.
Adalah Victor Boniface yang berhasil menjebol gawang AC Milan. Setelah kebobolan, tim asuhan Paulo Fonseca itu sempat melakukan perlawanan. Peluang didapat oleh Theo Hernandez dan Alvaro Morata. Sayang tidak ada yang menghasilkan gol.
Kekalahan jelas bukan hasil yang membanggakan. Namun Fonseca justru merasa duel kontra Leverkusen tadi malam merupakan performa terbaik AC Milan selama dipimpin olehnya.
"Memang benar kami tidak menang, tetapi itu adalah penampilan yang paling saya sukai sejak saya tiba di sini," ucap Fonseca seperti dikutip Sky Sport Italia.
“Terutama di babak kedua, kami tampil fantastis, kami menciptakan banyak peluang dan gagal mengkonversinya, yang mana tidak mudah melawan tim seperti Bayer,"
“Kami sedih di ruang ganti, tetapi kami juga harus bersikap seimbang dan mengakui apa yang telah kami lakukan. Saya tidak puas dengan hasilnya, tetapi saya puas dengan pendekatannya," imbuhnya.
Di babak pertama AC Milan tampil lebih bertahan. Berbanding terbalik dengan ucapan Fonseca sebelumnya. Fonseca sempat membantah Xabi Alonso yang menilai AC Milan akan bermain bertahan.
"Bayern memiliki permainan posisi yang sangat kuat, babak pertama sulit bagi kami dan kami menutup ruang tengah, tetapi mereka menciptakan masalah dengan menggabungkan terutama di sisi kanan. Di tengah kesulitan itu, kami bertahan dengan baik," tutur Fonseca.
Pelatih kelahiran Portugal itu justru kecewa dengan sang pengadil di lapangan. Dia menganggap AC Milan seharusnya mendapat penalti saat Ruben Loftus-Cheek dijatuhkan.
"Yang aneh bagi saya adalah VAR tidak melakukan intervensi. Itu sudah di garis, jadi itu harusnya penalti," papar pelatih berusia 51 tahun.
"Mereka bahkan tidak melihat situasi. Selama pertandingan, saya merasa wasit tidak ragu mengambil keputusan yang merugikan kami. Saya tidak suka membicarakan wasit, tetapi inilah yang terjadi," sambungnya.
Sementara itu, AC Milan harus segera bangkit jika ingin lolos ke babak berikutnya. Di laga Liga Champions selanjutnya, Rossoneri akan melawan Club Brugge (22/10) dan Real Madrid (6/11).
(Football Italia)
ARTICLE TERKINI
3 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Ani i
03/10/2024 at 14:56 PM
Ald
03/10/2024 at 18:21 PM
Agus Sungkawa
03/10/2024 at 21:13 PM