Evan Soumilena, Pivot Muda Terbaik Liga Futsal Profesional Indonesia!

Superfriends yang suka ambil posisi pivot atau striker di futsal, ada sosok yang bisa jadi inspirasi nih buat lo! Namanya Evan Soumilena, pivot yang main untuk klub futsal Black Steel Manokwari. Apa sih yang membuat Evan spesial? Evan Soumilena memenangkan penghargaan Pemain Futsal Terbaik di Liga Futsal Profesional Indonesia dengan 21 gol dan berhasil membawa klubnya juara liga!

Pemain dengan nama lengkap Holypaul Septinus Soumilena ini lahir pada 19 November 1996. Sejak 2017 lalu, dia memulai karirnya di futsal dengan bermain di lini depan Black Steel Manokwari. Sejak awal, Evan emang menunjukkan bakat dan nalurinya untuk mengisi posisi pivot, tapi bakat dan naluri aja jelas nggak cukup untuk bisa menjadi juara. Evan dan timnya butuh waktu 5 untuk berlatih demi bisa menyabet gelar juara Liga Futsal Profesional Indonesia! Bahkan, pada 2019 lalu, perjuangan mereka harus dipatahkan di laga final oleh Vamos Mataram.

Tapi, lo bisa lihat sendiri di media sosial Evan kalau dia nggak nyerah, Superfriends. Di Instagram-nya, lo bisa lihat sekeras apa latihan yang dia lakukan. Evan sering menggunakan resistance bands yang berat dalam latihannya. Apalagi lokasi latihannya yang panas, kebayang tuh capeknya! Dalam video-video yang Evan bagikan di Instagram, lo bisa lihat dia lari sambil menarik resistance band dan squat dengan paha ditahan resistance bands tapi tetap bisa bergerak dengan cepat dan lincah. Memang nggak main-main kalau lo mau jadi yang terbaik!

Latihan yang berat dan konsisten itu pastinya akan membuahkan hasil yang nggak instan, tapi hasilnya juga luar biasa. Di musim 2020, Black Steel Manokwari berhasil lolos dari grup A Liga Futsal Profesional Indonesia tanpa mengalami kekalahan! Klub itu berhasil menang di 16 pertandingan reguler dan seri di 1 pertandingan. Di semi-final, Evan menyumbang 2 gol yang membuat Black Steel Manokwari menang melawan Bintang Timur Surabaya. Dan, yang paling super itu di laga final ketika Evan mengunci posisinya sebagai pivot terbaik 2020 dengan mencetak Hattrick!

Ini jadi bukti lagi nih, Supefriends. Kalau skill dan prestasi itu didapat bukan dari bakat dan naluri, tapi dari latihan dan kerja keras. Kalau Evan cuma mengandalkan bakat dan naluri dan nggak berani push limit dirinya selama 5 tahun, mungkin penghargaan Pemain Terbaik bakal jatuh ke pemain lain dan piala masih belum datang ke genggamannya. Hasil nggak akan mengkhianati proses, tapi kalau lo khianati prosesnya, lo nggak akan ketemu hasil yang lo mau, Superfriends!