Keberhasilan membantu Juventus juara Coppa Italia tidak membuat posisi Massimiliano Allegri di kursi kepelatihan jadi aman. Malah sebaliknya, ia harus berhadapan dengan surat pemecatan.
Juara Coppa Italia merupakan salah satu dari dua target yang ditetapkan oleh Juventus pada musim ini. Selain itu, mereka juga mengincar tiket bermain di Liga Champions musim depan dan berhasil didapatkan.
Itu artinya, Allegri memenuhi target dan seharusnya pantas untuk diberi kesempatan melanjutkan kiprahnya di Allianz Stadium. Tapi nahas, ia justru melakukan kesalahan fatal pada laga final Coppa Italia yang membuatnya dipecat.
Allegri harus diusir keluar lapangan dengan kartu merah setelah mengamuk ke wasit. Ia juga sempat meneriaki penunjuk wasit dan bahkan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas terhadap salah satu jurnalis di lapangan.
Paling parah adalah saat dirinya mengusir direktur Juventus, Cristiano Giuntoli, kala merayakan keberhasilan juara bersama para pemainnya. Sederet kelakuan antik ini kemudian membuat pihak klub mengeluarkan surat pemecatan untuknya.
Keputusan klub memecat Allegri lantas mengundang perhatian dari berbagai kalangan, salah satunya Giovanni Galeone selaku mentornya. Ia mengatakan pemecatan pria berusia 56 tahun itu bukan tindakan yang adil.
“Pemecatan Allegri tidak adil, tapi ini merupakan jalan yang lebih baik, karena apabila Max dan Giuntoli tidak akur, lebih baik untuk pisah jalur,” kata Galeone ketika diwawancarai oleh Gazzetta dello Sport.
“Saya sudah lama mengenal Max, jika dia meledak seperti pada malam itu, artinya ada hal serius yang memicu reaksinya. Belum lagi dengan penalti yang tidak diberikan kepada Vlahovic… satu hal yang pasti, tim di Coppa Italia menunjukkan bahwa mereka bersama Max.”
Awak media kemudian menanyakan soal prediksi Galeone soal ke mana Allegri akan berlabuh. Ia mengatakan memprediksi Allegri akan ke Premier League, sementara impiannya adalah melihatnya melatih Bayern Munchen.
“Bayern adalah Juventus-nya Jerman, dan mereka sedang mencari pelatih bagus. Max sosok ideal untuk membimbing semua talenta itu dan membawa Die Bavarians kembali sukses setelah Bundesliga terakhir berakhir dengan keberhasilan Xabi Alonso dan Bayer Leverkusen,” pungkasnya.
(Gazzetta dello Sport)
Please choose one of our links :