Xavi Menampik Anggapan Bahwa Ia Kehilangan Dukungan Dari Ruang Ganti Di Camp Nou.

Pasca kekalahan telak di El Clasico, beredar rumor mosi tidak percaya tentang kepemimpinan legenda El Barca tersebut.

Tim Catalan menderita kekalahan 4-1 dari Real Madrid di final Piala Super Spanyol pada Minggu lalu, sementara juara bertahan La Liga saat ini berada di urutan keempat di papan atas Spanyol, terpaut delapan poin dari pemimpin klasemen Girona. Menurut ESPN, Xavi sedang berjuang untuk mempertahankan para pemainnya pada tahap penting musim ini karena banyak pemain yang kehilangan kepercayaan padanya.  Laporan tersebut mengklaim bahwa beberapa pemain telah mempertanyakan pendekatan tim. 

Di kesempatan lain, menjelang pertandingan babak 16 besar Copa del Rey hari Kamis melawan Unionistas, pelatih kepala bersikeras bahwa dia didukung para pemainnya.

"Pada hari-hari ketika mereka tidak bersama saya, saya akan mengambil barang-barang saya dan pulang. Kami berada dalam kondisi yang buruk. Kekalahan melawan Madrid adalah hal yang berat dan sulit untuk dicerna. Namun kami selalu percaya pada apa yang kami lakukan. Mulai besok kami ingin untuk melakukannya dengan cara terbaik,” katanya kepada wartawan pada konferensi pers hari Rabu.

Xavi pun mengaku sudah berbicara dengan presiden klub Joan Laporta sejak kekalahan di El Clasico.

"Kami telah melakukan kontak. Ketenangan. Kami berada dalam semangat yang baik dan masih ada tiga gelar tersisa, yang paling penting. Keyakinan dan kepercayaan pada staf dan pemain. Presiden selalu bersikap positif. Dia senang. Satu gelar telah hilang tetapi masih ada ada tiga yang dipertaruhkan,” tambahnya.

"Saya sudah mengatakannya sejak hari pertama. Saya di sini sebagai pelatih karena tujuannya telah tercapai. Mereka datang ke Qatar dan memberi tahu saya bahwa tujuannya adalah finis di empat besar: kami berada di urutan kedua. Tahun lalu, tujuannya adalah untuk memenangkan liga, dan kami memenangkan liga dan Piala Super.

"Tahun ini, memenangkan gelar. Kami kalah di Piala Super dan saya sudah meminta maaf. Lolos ke babak 16 besar adalah sebuah tujuan, dan kami memilikinya. Tujuannya adalah memenangkan Piala, Liga, dan Liga Champions. Jika tujuannya tidak tercapai, seperti semua pelatih.... itulah realitas klub.

"Para pemain menyuruh saya untuk bersorak karena ini terus berlanjut. Masih ada tiga gelar lagi. Kami tidak bersaing dengan baik di final. Kami harus mengambil semangat. Madrid berada di posisi yang sama tahun lalu, kami membalikkan situasi dan memenangkan gelar judul.

"Saya selalu menjelaskan tujuannya kepada Anda. Ada tiga tujuan hidup: Piala, Liga, dan Liga Champions. Yang pertama adalah lolos ke babak 16 besar. Tahun lalu, liga dan itu tercapai. Tujuan telah tercapai. Jika mereka tidak bertemu, aku akan pulang.

"Saya sudah mengatakannya. Ini adalah tekanan berada di Barca dan ekspektasi yang dihasilkan. Ini tentang kemenangan. Jika Anda mengambil 'menang, menang, menang, menang dan menang lagi' dari Luis Aragones, inilah saatnya.

"Saya tidak akan pernah menjadi masalah bagi Barca. Yang terpenting, saya seorang Cule dan saya mencintai klub ini. Apa pun yang terjadi. Saya di sini untuk menambah dan membantu. Ketika mereka mengatakan kepada saya bahwa saya tidak berkontribusi, saya akan melakukannya. pulang tanpa masalah."

Sementara itu, Barcelona akan berusaha mengamankan tempat mereka di perempat final Copa del Rey dengan kemenangan atas Unionistas sebelum mengalihkan perhatian mereka kembali ke La Liga, menuju ke Real Betis pada hari Minggu untuk pertandingan liga pertama mereka sejak 4 Januari.