Keadaan Chelsea semakin pelik. Kendati sudah melakukan pergantian pelatih, hasil yang diterima Thiago Silva dkk di berbagai kompetisi masih belum membaik.
Pada awal April, klub berjuluk the Blues tersebut mengumumkan pemecatan pelatih untuk kedua kalinya musim ini. Graham Potter dibebastugaskan setelah dianggap bertanggung jawab atas serangkaian hasil buruk klub.
Chelsea tidak buru-buru menunjuk penggantinya. Beberapa hari setelah mendepak Potter, manajemen klub mengumumkan Frank Lampard sebagai penggantinya dengan status interim, berlaku sampai musim 2022/23 berakhir.
Keputusan ini mengernyitkan dahi. Tanpa melupakan kontribusi Lampard ketika bermain, kualitasnya sebagai pelatih dianggap kurang baik. Apalagi, kariernya di Everton tidak berakhir baik dan ditutup dengan surat pemecatan.
Benar saja, Lampard tak mampu memberikan perubahan positif dalam raihan Chelsea. Mereka telah menorehkan empat kekalahan beruntun. Terbaru, the Blues harus bertekuk lutut di hadapan Real Madrid dengan skor 0-2 dalam ajang Liga Champions.
Keterpurukan ini pun mengundang berbagai macam kritik. Lampard bukan satu-satunya sosok yang kena getah. Pemilik Chelsea, Todd Boehly, juga mendapatkan komentar negatif karena dianggap membawa klub ke arah yang tak jelas.
“Mereka kekurangan pemimpin yang kharismatik. Kami butuh pemain yang menjalankan permainan sendiri, bertanggung jawab. Anda butuh pemain yang memberikan kegilaan ke stadion,” kata legenda Chelsea, Didier Drogba, kepada Canal Plus.
“Saya tidak lagi mengenali klub saya. Sudah bukan klub yang sama lagi. Ada pemilik dan visi yang baru,” sambungnya.
Ketidakjelasan Chelsea, menurut pandangan Drogba, terletak pada perekrutan pemain. Drogba merasa keputusan yang diambil pemilik sebelumnya, Roman Abramovich, dalam kasus ini jauh lebih baik ketimbang Boehly.
“Tentu saja, kami tidak sedang membandingkan dengan apa yang dilakukan di era Abramovich di mana ada banyak akuisisi pemain, tapi keputusannya sangat cerdas. Merekrut Petr Cech, [Andriy] Shevchenko, [Hernan] Crespo, Didier Drogba, Michael Essien, dan lainnya adalah untuk memenangkan gelar.”
“Ini adalah pemain-pemain yang memiliki pengalaman. Saat ini kita bertaruh pada pemain yang sangat muda, tapi ruang ganti dengan lebih dari 30 pemain itu sulit [untuk ditangani] oleh pelatih,” pungkasnya.
ARTICLE TERKINI
Source:Canal Plus, Metro.co.uk
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :