Jika berbicara mengenai Slipknot, tata busana di atas panggung maupun materi promosi karya mereka jadi hal yang mudah dikenali dan diingat. Bahkan jika kalian bukan penggemar musik metal sekalipun. Dalam perjalanan karier bermusiknya, band metal tersebut terus konsisten menghadirkan hal berbeda dalam gaya berpakaian mereka. Salah satunya adalah mengganti desain topeng yang digunakan.
Sejarah mengenai topeng Slipknot ini datang dari Clown atau Shawn Crahan, pemain drum dan salah satu pendiri dari band metal tersebut. Mereka mulai mengenakan topeng sejak kali pertama tampil di atas panggung. Ide tersebut hadir ketika Slipknot melakukan latihan band di malam Halloween di tahun 1995. Sang pendiri band metal tersebut menganjurkan kepada para anggota Slipknot lainnya untuk memisahkan sisi personal mereka dengan aspek kreatif bersama Slipknot.
Namun, anjuran tersebut awalnya tidak diterima dengan baik oleh anggota Slipknot lainnya. Mereka merasa aneh dan mengutarakan kesulitan teknis yang akan dirasakan ketika tampil di atas panggung mengenakan topeng. Meskipun begitu, Clown tetap teguh dengan pendiriannya. Sang pemain drum tersebut merasa punya alasan yang kuat. Dengan menutup identitas di awal karier Slipknot, para penikmat musik akan lebih fokus mengenal musik mereka daripada siapa yang memainkannya. Ide nyeleneh yang diutarakan oleh Clown tersebut pun berhasil membuat Slipknot sebagai salah satu kelompok musik ikonis hingga saat ini.
Dalam beberapa tahun ke belakang, para personel Slipknot kerap mengganti desain topeng mereka ketika sedang melangsungkan tur konser untuk mempromosikan album baru. Desain topeng tersebut biasanya diselaraskan dengan tema album baru yang tengah diperkenalkan oleh Slipknot. Namun akibat pandemi yang terjadi selama 2 tahun ke belakang, rasanya akan mubazir untuk mengubah desain topeng tanpa bisa tampil di atas panggung. Apalagi selama 2 tahun terakhir, Slipknot juga masih belum memperkenalkan album baru mereka.
Namun, dengan mulai berjalannya beberapa festival musik di Amerika Serikat dan Eropa, Slipknot pun kembali memiliki alasan untuk mengubah desain topengnya di tahun ini. Orang pertama yang memutuskan untuk mengubah desain topeng panggungnya adalah Corey Taylor. Kembali tampil di atas panggung selepas 18 bulan terakhir, vokalis dari Slipknot tersebut memutuskan untuk menyambut momen ini dengan memperkenalkan topeng baru.
Corey Taylor memperkenalkan desain topeng baru tersebut ketika Slipknot menjadi salah satu pengisi acara untuk festival musik di Rocklahoma Festival, Amerika Serikat. Festival musik ini merupakan panggung pertama Slipknot setelah terakhir kali tampil di Hartwall Areena, Finlandia pada Februari 2020 silam. Sebelum resmi mengenakan topeng baru di depan umum, Corey Taylor sempat menginformasikan adanya perubahan dalam tata busana Slipknot untuk tahun 2021 ini.
Informasi tersebut diungkapkan oleh sang vokalis ketika melakukan sesi wawancara bersama stasiun radio Lazer 103.3 pada Mei lalu. Dalam sesi wawancara tersebut, Corey Taylor menjelaskan bahwa topeng merupakan identitas yang tidak akan pernah bisa terpisahkan dari perjalanan karier Slipknot. Dalam perjalanan karier tentu saja ada perubahan yang terjadi. Sehingga desain topeng yang mereka kenakan pun juga bisa mengalami perubahan dalam beberapa waktu selama aktif bermusik. Corey Taylor secara pribadi menjelaskan bahwa penting bagi dirinya untuk bisa mengaplikasikan perubahan yang ada di dalam dirinya dan apa yang dirasakan ke dalam desain topeng Slipknot.
Sang vokalis tersebut juga menyatakan bahwa meskipun tidak semua anggota bandnya ingin mengganti desain topeng secara serentak, para personel Slipknot yang lain tetap memberikan kebebasan untuk berekspresi kepada dirinya dalam memperkenalkan evolusi melalui topeng panggungnya. Corey Taylor juga mengakui bahwa proses merancang desain topeng baru bukanlah hal yang mudah. Sang musisi harus bisa mengenal diri sendiri secara mendalam sebelum bisa memperkenalkan sisi tersebut kepada para penggemar Slipknot.
Sang vokalis Slipknot ini menjelaskan bahwa desain topeng barunya ini merupakan desain favoritnya. Dalam perancangannya, Corey Taylor memasukkan beberapa aspek kehidupan yang cukup menarik perhatiannya. Selain itu, vokalis dari Slipknot ini juga tetap mencoba menggabungkan beberapa aspek dari berbagai desain topeng terdahulunya. Menurut sang musisi, hadirnya aksen desain topeng di masa lampau membuat evolusi dari topeng baru miliknya jadi lebih nyata dan diharapkan punya simpati yang sama terhadap para penggemar Slipknot saat ini.
Dalam kesempatan berbeda, vokalis Slipknot tersebut juga sudah membocorkan beberapa informasi menarik terkait pengerjaan album baru band yang digawanginya tersebut. Corey Taylor sempat menyatakan bahwa Slipknot hanya tinggal merekam 3 buah lagu lagi untuk akhirnya bisa masuk ke tahap finalisasi album di tahun 2021 ini.
Namun, sang vokalis mengungkapkan bahwa para penggemar jangan langsung memiliki ekspektasi tinggi dan berharap album tersebut rampung dalam waktu dekat. Pasalnya, Corey Taylor beberapa bulan lalu mengakui bahwa sempat terserang Covid-19. Kondisi tersebut pun akhirnya membuat proses pengerjaan album jadi tertunda sementara waktu untuk proses pemulihan dan isolasi mandiri yang dilakukan oleh para personel lainnya.
Sang vokalis dari band metal ini merasa cukup kesal akibat terjangkit Covid-19. Pasalnya, Corey Taylor sedang menjaga momentum untuk menyelesaikan seluruh proses rekaman vokal dalam waktu satu pekan saja. Namun hal tersebut urung terjadi dan Slipknot pun harus menerima mundurnya jadwal produksi album baru. Corey Taylor menyatakan bahwa kemungkinan besar album baru Slipknot baru bisa rilis di tahun 2022.
Image courtesy of Rocklahoma
Please choose one of our links :