Secuil Kisah Pearl Jam & Michael Jordan untuk The Last Dance

Use your email address, user id, or Phone Number* Please Insert the correct Email Address

Insert Password*

Please Insert the correct Email Address

Keep me Logged In

Forgot Password ?

Or use

Insert Email*

Name* Please Insert the correct Name

Gender* Please Select the gender

Date of Birth*

Phone Number* Please Insert the correct Phone Number

User ID Please Insert the correct User ID

Password*

Contain at least one Uppercase
Contain at least two Numbers
Contain 8 Alphanumeric

Please Insert the correct Email Address

Confirm Password*

Please Insert the correct Email Address

Referral Code

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Go Back Home Check My Profile

Reset Password

Please choose one of our links :

Jika kalian mengikuti dunia basket NBA (atau suka binge-watching Netflix), tentu kalian sudah tahu tentang serial dokumenter 10 episode terbaru dari Netflix yang dinamakan The Last Dance; sebuah serial yang berkisah tentang pebasket legendaris Michael Jordan dan tim Chicago Bulls di era puncaknya yang menjadi salah satu tim terkuat dalam sejarah NBA.

Tiba di episode terakhir, The Last Dance menutup serialnya dengan sebuah soundtrack apik dari grup grunge senior asal kota Seattle, yakni Pearl Jam dengan lagunya yang bertajuk “Present Tense”.

Mengusut sejarah lagu tersebut, 14 tahun lalu sang frontman Eddie Vedder sempat membahas lagu tersebut dengan Michael Jordan dan Chicago Bulls saat hendak memainkannya di United Center, Chicago--kandang dari the Chicago Bulls.

Dilansir dari video unggahan channel YouTube Pearl Jam, nampak Eddie yang berkelakar di atas panggung, menceritakan pendapatnya tentang Michael Jordan dan tim Chicago Bulls kala itu, yang mampu membuat para penonton semakin bersemangat sebelum akhirnya memainkan “Present Tense.”

“Saya rasa kita bisa membahas Michael Jordan dan Chicago Bulls mumpung kita berada di sini malam ini, dan inilah rumah mereka,” sahutnya. “Tentu ini merupakan waktu yang hebat dalam hidup ktia semua, terutama jika kalian besar di Chicago dan mampu melihat mereka semua.

Walaupun musik dan olahraga tidak terlalu berhubungan, namun terkhusus di lagu ini, rasanya kedua hal tersebut cukup serasi, dan saya akan selalu memikirkan tentang Chicago Bulls saat memainkannya.”

Nampaknya, persahabat Eddie Vedder dan Pearl Jam dengan tim basket itu tidak sebatas keduanya saling mengidolakan. Bahkan, Vedder juga tercatat sering bermain bersama Dennis Rodman, salah seorang anggota Chicago Bulls yang paling nyentrik. Rodman kerap hadir dalam panggung Pearl Jam dan memeluk Vedder saat ia bernyanyi.

Melalui sebuah video unggahan Pearl Jam, Eddie Vedder juga sempat bercerita salah satu pengalaman uniknya dengan Rodman, yang sehari sebelum bertanding, mengajak Vedder untuk pergi ke Las Vegas dan menonton gigs dari Jane’s Addiction.

The Last Dance resmi menutup serialnya, dan bisa jadi salah satu series dokumenter yang cocok ditonton selama masa karantina ini. Ayo hidupkan ulang era-era keemasan dari Michael Jordan dan Chicago Bulls dengan menyimaknya, atau mendengarkan ulang track “Present Tense” milik Pearl Jam.

ARTICLE TERKINI

Remuk Lebam, Album Terbaru ARC YELLOW

Sesuai Prediksi! Clair Obscur: Expedition 33 Sukses Dominasi Total GOTY 2025! Cek List Lengkap Seluruh Pemenangnya Disini!

Siap Ditinggal Mo Salah, Liverpool Bakal Gas Rekrut Antoine Semenyo

Music Video Down For Life “The Betrayal” Resmi Rilis

Arai Agaska: Senjata Baru Indonesia di WorldSPB 2026 Yang Siap Guncang Panggung Dunia! Eropa Harus Waspada Nih!

Tags:

#the last dance #dokumenter #serial #michael jordan #chicago bulls #Pearl Jam #present tense #Soundtrack #dennis rodman #Eddie Vedder #grunge #rock alternatif #Seattle

Article Category : Super Buzz

Article Date : 26/05/2020

About Us

Supermusic

Supermusic
Admin Music

Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

25 Comments

AKHMAT KHUDDORI

04/03/2025 at 18:35 PM

Secuil Kisah Pearl Jam & Michael Jordan untuk The Last Dance