Superfriends, salah satu aspek penting yang menentukan kesuksesan perilisan musik lo sebagai seorang musisi di era digital saat ini adalah jenis strategi yang digunakan. Salah satu strategi yang bisa lo coba saat merilis debut lo adalah “waterfall release strategy,” dimana strategi ini cukup efektif untuk meningkatkan visibilitas. Kalau lo liat ada musisi yang sering merilis single sampai berturut-turut lalu tiba-tiba doi merilis EP atau album, nah itu dia salah satu strateginya. Penasaran sama strategi lainnya?
Apa itu Strategi Waterfall Release?
Image source: elements.envato.com/YuriArcursPeopleimages
Seperti namanya, “waterfall” yang berarti air terjun, strategi perilisan ini melibatkan serangkaian single yang dikeluarkan secara berturut-turut, dan kemudian membentuk sebuah EP atau album saat mereka dirilis. Strategi ini memungkinkan album tumbuh secara bertahap dari waktu ke waktu. Lo bisa melanjutkan perilisan single satu per satu sampai album atau EP lengkap dirilis, atau bisa juga memilih hanya beberapa single yang akan dirilis dengan strategi ini. Teknik ini berfokus pada penambahan satu single ke yang lain (dan seterusnya), bukan merilis single sebagai trek yang mandiri, sehingga single-single tersebut bisa dinikmati secara independen maupun dalam konteks album.
Musisi yang Menggunakan Waterfall Release Strategy
Image source: spotify/cover album
Meskipun waterfall release strategy mendapatkan perhatian lebih besar baru-baru ini, para musisi sebenarnya udah menggunakan strategi ini selama beberapa tahun ke belakang. Contohnya, album "Sick Boy" dari The Chainsmokers yang dirilis pada tahun 2018. Setiap bulan (kecuali Mei dan Juni), mereka merilis single baru, dengan album lengkap dirilis pada bulan Desember 2018. Dan Fyi Superfriends, ternyata The Chainsmokers adalah salah satu artis pertama yang menerapkan waterfall release strategy ini loh!
Sebelum merilis album yang sukses secara universal, "Punisher," pada tahun 2020, Phoebe Bridgers juga menggunakan strategi ini dengan merilis tiga single pertama dari album tersebut. Single pertama, "Garden Song," dirilis pada bulan Februari, diikuti oleh "Kyoto" pada bulan April, dan terakhir "I See You" pada bulan Mei.
Kelebihan dari Waterfall Release Strategy
Image source: elements.envato.com/Pressmaster
Pertama, dengan menggunakan strategi ini, lo bisa menghindari jeda waktu lama tanpa perilisan musik. Di sebuah laporan ditemukan, bahwa rata-rata ada 100.000 lagu baru yang dirilis setiap hari di Spotify. Hal ini menunjukkan bahwa sangat sulit untuk menarik perhatian dan mempertahankan pendengar lo. Dengan Waterfall Release Strategy, lo bisa merilis lagu secara bertahap, dan memungkinkan lo untuk mengambil waktu istirahat sambil mengerjakan hal-hal baru tanpa merasa terburu-buru dalam menyelesaikan seluruh album.
Kedua, memaksimalkan algoritma Spotify. Waterfall Release Strategy dinilai cukup efektif untuk meningkatkan peluang pendengar untuk memutar lagu lo secara terus-menerus, yang pada akhirnya bisa meningkatkan visibilitas musik lo dan menghasilkan lebih banyak streaming, karena memanfaatkan algoritma.
Terakhir, lo bisa mendapatkan pendapatan yang lebih besar di platform streaming. Dengan meningkatnya jumlah streaming akibat rilis berturut-turut, visibilitas musik lo tentu juga meningkat. Hal ini berpotensi membawa peningkatan yang signifikan dalam jumlah streaming, yang pada akhirnya membuat penghasilan lo lebih tinggi. Dengan menarik perhatian pendengar secara berkelanjutan, lo bisa meningkatkan peluang lo untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar melalui platform streaming. Single dirilis, sekaligus cuan mengalir deras, Superfriends!
PERSONAL ARTICLE
ARTICLE TERKINI
Source:https://imusician.pro/en/resources/blog/waterfall-release-strategy
Please choose one of our links :