Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Lebih Intens dari Sebelumnya, Daksa And The Clan Mantap Bermain Death Metal

Author : Admin Music

Article Date : 31/01/2023

Article Category : Super Buzz

Nggak cuma dikenal sebagai kota pelajar aja, Superfriends. Yogyakarta juga jadi salah satu produsen musisi atau kelompok musik yang punya karakter yang kuat. Sebut saja Sheila On 7, Frau, Majelis Lidah Berduri, dan nama-nama lainnya kerap berhasil punya karya yang terus hidup bersama image-nya. Kali ini sebuah unit muda di kancah bawah tanah pun muncul ke permukaan dengan kekuatannya. Mereka adalah Daksa And The Clan.

Daksa And The Clan mengusung genre musik death metal yang menggelegar. Unit garang asal Yogyakarta ini beranggotakan Alexander Rafel (vokal), Nada Dewana (gitar), Fajar Rama ‘Blek’ pada (gitar), Edwin Pradipta (bas), dan Reinhart Marchell (drum). Dengan formasi yang solid, akhirnya pada akhir tahun 2022 lalu Daksa And The Clan pun memperkenalkan rilisan tunggal mereka berjudul Legacy Of Sprat. 

Secara aransemen, kalian bisa mendengarkan ciri khas musik death metal yang kental dari garapan Daksa And The Clan. Legacy Of Sprat memaksimalkan seluruh bagian dalam lagunya untuk memberikan representasi yang lebih kelam dan mencekam. Hal ini juga jadi sebuah bukti keseriusan Daksa And The Clan dalam mengubah haluan dari perjalanan awal mereka. 

Buat yang belum tahu, Daksa And The Clan awalnya terbentuk sebagai sebuah band hardcore, Superfriends. Sebagaimana yang kalian tahu, permainan cepat dan agresif jadi hal yang identik dengan musik genre tersebut. Perubahan haluan ini tentu jadi hal yang sulit. Meskipun sama-sama punya napas agresif, death metal cenderung mengutamakan detail dalam bermusik secara kompleks. 

Namun, permainan dengan tempo tinggi masih dipegang sebagai karakter kuat dari Daksa And The Clan melalui lagu yang mereka miliki. Begitu juga dengan Legacy Of Sprat. Unit death metal asal Yogyakarta juga menganggap perubahan haluan yang mereka jalani sebagai sebuah tantangan. Daksa And The Clan pun mantap untuk bermain musik di bawah bendera death metal untuk sekarang dan masa depan nanti, Superfriends. 

Legacy Of Sprat merupakan karya kolektif yang berasal dari akumulasi perjalanan kelima personel Daksa And The Clan. Edwin selaku pemain bas jadi orang yang membuka kesempatan dalam mengolah lagu berjudul Legacy Of Sprat tersebut. Edwin mengirimkan draft lirik awal dari lagu tersebut yang disambut secara antusias oleh anggota Daksa And The Clan lainnya. 

Keempat anggota lainnya pun langsung memberikan respons untuk berdiskusi terkait aspek kreatif yang nantinya akan mereka tuangkan ke dalam musik. Daksa And The Clan menjalani prosesnya secara perlahan namun pasti. Setelah kesepakatan terjalin, Daksa And The Clan pun langsung menyiapkan waktu untuk melakukan workshop.

Dalam proses ini, Daksa And The Clan memastikan landasan dari lagu Daksa And The Clan. Selanjutnya, sesi latihan pun mereka lakukan secara rutin. Hal tersebut Daksa And The Clan lakukan agar setiap personelnya mampu menyempurnakan aransemen sekaligus menyatukan sudut pandang terkait lagu Legacy Of Sprat ini, Superfriends. 

Proses rekaman untuk lagu Legacy Of Sprat pun akhirnya dilakukan oleh Daksa And The Clan. Unit metal asal Yogyakarta ini melangsungkan rekaman selama dua hari di South Star Records. Anselmus Bagas Putra Kumara hadir sebagai produser untuk lagu ini. Daksa And The Clan juga menjelaskan bahwa mereka menggunakan waktu yang ada untuk bereksperimen lewat aransemen lagunya. 

Daksa And The Clan mencoba untuk menambahkan beberapa elemen di proses rekaman yang awalnya tidak ada dalam aransemen yang mereka sepakati. Namun, kelima anggota di dalam tubuh Daksa And The Clan sepakat hal tersebut dilakukan demi memberikan kesan sempurna bagi single tunggal yang menutup tahun 2022. 

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Metal #Daksa And The Clan #Single #Legacy Of Sprat #Yogyakarta #Death Metal

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Super Buzz

Lalahuta Cerita tentang Patah Hati di Single Terbaru 1 2 3

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

The Rain Rilis Single Mengembara, Rayakan 22 Tahun Berkarya

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Suara Kayu Lepas Single Terbaru Berjudul Rekat

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

D’Jenks Rilis Musik Video Reggae Reseh, Penghormatan untuk Kebayoran

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Yovie Widianto Bentuk Supergrup SEMVA, Rilis Single Sumpah Cintaku

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Gugun Blues Shelter Lepas Single Terbaru Berjudul Don’t Cry For Me

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Sarah Barrios Rilis Lagu Singkat Serba Nyeleneh Berjudul Bitter Bitches

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Ganti Nama, Club Mild Lepas Single Baru Bertajuk Sun Gazer

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Ranu Pani Mengajak Berimajinasi di Album Terbaru Berjudul Inklusi

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Umumkan Album Baru, Neck Deep Rilis Single Berjudul “It Won’t Be Like This Forever”

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /