Seperti yang kita ketahui, industri musik menjadi salah satu aspek kehidupan masyarakat yang cukup terpukul oleh mewabahnya pandemi coronavirus. Menjadi permasalahan utamanya, adalah pembatasan keramaian guna menghalau penyebaran virus COVID-19 itu, yang kemudian menyebabkan penundaan atau pembatalan pangggung--baik itu gigs-gigs bagi band indie yang up-and-coming, konser besar untuk artist yang sudah established, hingga festival yang selalu menjadi melting pot untuk beragam musisi nan mampu menjaring banyak pecinta musik. Atas itu, banyak musisi yang meyiasati pembatasan ini dengan cara-cara yang unik dan kreatif. Beberapa bulan terakhir ini, kita melihat cukup banyak yang hadir dengan beragam kegiatan virtual; seperti kolaborasi via media sosial, bagi-bagi merch gratis, konser yang tayang livestream, dan lain sebagainya.
Di antara banyaknya langkah kreatif yang ditempuh oleh para aktor di kancah permusikan, ada satu wadah baru hajatan musik yang terbukti masih dapat menggiring pengunjung dalam jumlah masif meski masih dari kediaman masing-masing: Games dan gaming community.
Jika harus memetakan hal-hal positif yang hadir dari pandemi, mungkin yang muncul tidak begitu banyak, namun salah satunya tentu adalah semakin berkelindannya dua budaya ini. Sejatinya sudah cukup lama dunia gaming dan musik saling berkomplemen; sama seperti perfilman, musik juga digunakan dalam gim sebagai pelengkap, baik itu berwujud scoring ataupun yang berupa soundtrack (Final Fantasy series, GTA dan Red Dead Redemption series, dll). Seiring berjalannya waktu, “musik”-pun sudah mulai menjadi tema yang lebih sentral dalam gim itu sendiri. Contoh saja kelahiran gim-gim ber-genre rhythm-based (Guitar Hero series, Rock Band, dll), atau yang gameplay-nya menaruh fokus lebih pada nuansa dan ambient melalui musik (Cuphead, Life is Strange). Sekarang, di tengah krisis global karena pandemi, gim dan musik pun diangkat bersamaan untuk membuka ruang (yang sangat luas) bagi pengalaman nonton konser virtual yang tidak terlupakan.
Jenis gim apa lagi yang mampu memuat begitu banyak player dalam satu lokasi, selain sebuah MMO (Massively Multiplayer Online Game)? Seperti yang sudah diberitakan oleh SUPERMUSIC sebelumnya, rapper kenamaan Travis Scott turun ke jagad Fortnite untuk menggelar tur-nya di dalam gim tersebut. Panggung pertamanya, dimulai pada tanggal 26 April 2020 kemarin, merupakan sebuah pencapaian yang menakjubkan--sebuah fenomena yang membuktikan bahwa perkembangan teknologi kontemporer sudah mampu memberikan dimensi baru dalam hubungan gim dan musik. Hasilnya? Konser yang spektakuler; record-breaking, bahkan. Hal ini semakin menggarisbawahi seberapa mumpuninya jagad gaming kontemporer sebagai host untuk sebuah event musik virtual yang masif, setelah pada tahun lalu Fornite juga sempat menggelar one-time konser untuk DJ Marshmello.
Tercatat bahwa panggung pertama dari tur Astronomical Travis Scott di dalam gim milik Epic Games itu berhasil menjaring lebih dari 12,3 juta player ke dalamnya. Merujuk publikasi The Verge, developer dari Fortnite menyatakan bahwa gelaran tersebut menjuarai rekor pemain aktif untuk dari seluruh gim ber-genre battle-royale, yang mana rekor sebelumnya dipegang oleh mereka sendiri saat menggelar konser untuk DJ Marshmello yang menjaring sebanyak 10,7 juta pemain. Mengingat event Astornomical dari Travis Scott di Fortnite ini adalah sebuah tur, maka angka tersebut masih akan bertambah, meskipun digelar di hari yang berbeda. Tentu fenomena konser virutal mampu menjadi sebuah wake-up call bagi aktor permusikan untuk lebih mempertimbangkan event virtual dalam sebuah gim, terutama dalam waktu-waktu yang tidak memungkinkan bagi gelaran musik konvensional seperti wabah pandemi ini.
Kualitas dan profesionalitas pun ditunjukan oleh pihak Epic Games. Gelaran konser digarap secara megah dan menawan, dengan visualisasi trippy bernuansa outer space yang memang menjadi benang merah album anyar Travis Scott, Astroworld (2018) dan tur virtual Astronomical tersebut. Gelaran ini (lagi-lagi) memberikan pengalaman “baru” dalam menikmati sebuah konser. Tidak hanya itu, ia juga cukup interaktif; beberapa hari sebelum konsernya digelar, para pemain dapat melihat sebuah panggung yang sedang dibangun saat tengah memainkan gim tersebut secara konvensional, yang progresnya terus berjalan seiring mendekati hari-H.
Tidak terbatas di Fortnite, larangan menggelar acara musik juga melahirkan beberapa festival musik yang beralih dimensi ke jagad virtual melalui online games, contoh saja gim survival/sand-box Minecraft yang lebih family-fiendly itu. Game bernuansa retro dengan grafik pixelated besutan developer Mojang itu juga terhitung merumahi beberapa festival musik semasa karantina ini; seperti Nether Meant--sebuah festival dengan grup American Footbal sebagai headliner-nya, atapun Block By Blockwest yang menjanjikan penampilan dari Massive Attack, IDLES, dan Pussy Riot. Sayangnya, Block By Blockwest harus ditunda hingga tanggal 16 Mei 2020 karena permasalahan teknis pada server-nya.
Fenomena-fenomena ini mampu memberikan gambaran terkait masa depan baru bagi gelaran musik di jagad virtual. Gim adalah salah satu aspek yang terus berkembang pesat seiring dengan laju teknologi yang seakan tak ada hentinya. Gelaran musik tentu memiliki masa depan melaluinya, masa depan yang mampu menjadi sebuah altenatif segar dan menjanjikan pengalaman yang unik. Stay home and stay safe, Superfriends!
ARTICLE TERKINI
Article Category : Super Buzz
Article Date : 28/04/2020
32 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
RAJIN SILALAHI
13/03/2025 at 02:12 AM
AGUSTIN DWI CHRISTANTI
12/04/2025 at 21:43 PM
EKO SUSILOWATI
24/05/2025 at 12:06 PM
Imam Wahyudi Hidayatullah
28/06/2025 at 06:40 AM
Wahyu Hardi
28/06/2025 at 06:40 AM
Mulyanto Mulyanto
28/06/2025 at 06:40 AM
ERYANA OKTAVIA
28/06/2025 at 06:40 AM
Jenial Trino
28/06/2025 at 06:46 AM
Sri Wulandari
28/06/2025 at 06:46 AM
Fitri Hasanah
28/06/2025 at 06:46 AM
Dwi Septiani
28/06/2025 at 06:47 AM
I'in Putri Sosiallina
28/06/2025 at 06:54 AM
Suratmi Suratmi
28/06/2025 at 06:54 AM
Arnedi Arnedi
28/06/2025 at 06:54 AM
Murni Chania
28/06/2025 at 06:54 AM
Dede Kurniawan
28/06/2025 at 07:06 AM
Fiktor Hasan
28/06/2025 at 07:06 AM
Imam Muslim
28/06/2025 at 07:06 AM
Upit Sarimana
28/06/2025 at 07:06 AM
Ramli Anwar
28/06/2025 at 07:21 AM
Kasmini Kasmini
28/06/2025 at 07:21 AM
Hadi Wijaya
28/06/2025 at 07:21 AM
Desi Junata
28/06/2025 at 07:21 AM
Imam Wahyudi Hidayatullah
29/06/2025 at 07:29 AM
Fitri Hasanah
29/06/2025 at 07:35 AM
I'in Putri Sosiallina
29/06/2025 at 07:54 AM
Fiktor Hasan
29/06/2025 at 08:15 AM
Ramli Anwar
29/06/2025 at 08:54 AM
Ramli Anwar
29/06/2025 at 08:58 AM
A. Kun n
03/09/2025 at 22:41 PM
uca aa
09/09/2025 at 10:52 AM
pujanadi
11/11/2025 at 09:44 AM