D’Masiv Siap Rilis Album Baru yang Lebih Eksploratif, TIME

Setelah 3 tahun tidak merilis album baru, D’Masiv akhirnya kembali di tahun 2022 dengan materi musik di album barunya bertajuk TIME. D’Masiv menjadikan tahun ini penuh kolaborasi bagi karya musik mereka.

"Biasanya (yang dulu), kalo take vocal/rekaman, gue bisa sehari dapat 4 lagu. Kali ini, nggak bisa, cuma bisa satu lagu. Karena satu lagu itu aja, gue keringetan banget. Karena nyanyinya tight, soul-nya juga harus digali banget,” ungkap Rian saat sesi hearing album TIME pertama kali yang diadakan di rumah pribadinya. 

Meski begitu, D'Masiv berhasil melahirkan karya yang lebih eksploratif dan di antaranya digarap dengan berkolaborasi dengan musisi lain. Hal ini terbukti dari 10 lagu yang terdapat di album mereka. Ada 5 lagu yang dinyanyikan maupun diproduksi bersama musisi-musisi lain.

Di album ke-7 ini, D’Masiv lebih unik karena menghadirkan warna suara Rian dan alunan musik yang ketika didengarkan bikin pendengarnya merasa materi musik D’Masiv kali ini terasa tidak seperti lagu-lagu D’Masiv sebelumnya. Namun, hal ini bukan berarti D’MASIV kehilangan sama sekali identitas mereka. Album ke-7 yang diberi judul TIME ini justru punya potensi besar untuk bisa tembus menjadi lagu favorit bagi para penikmat musik dari pelbagai angkatan.

Salah satu trek berjudul Perempuan Tangguh dan Perawan misalnya, jika menelaah dari liriknya, pendengar bakal paham jika kedua lagu ini seolah-olah menceritakan tentang “bucin” atau budak cinta. Lirik yang berbunyi, “betapa kagumnya diriku, padamu perempuan tangguh” dari lagu Perempuan Tangguh bisa menjadi sound TikTok yang isinya koleksi footage pasangan, entah istri atau seorang pacar.

Untuk generasi yang sudah tidak begitu mengenali siapa D’Masiv, lagu-lagu dari album TIME ini bisa jadi perkenalan yang manis buat mereka. Bahkan tak hanya dua lagu bucin tersebut, kolaborasi D’Masiv bersama Fariz RM yang legendaris di trek Kau Yang Tak Pernah Tahu juga mengundang perhatian. 

Karakter suara Rian di album baru ini dibuat lebih bergema. Suaranya berpadu dengan suara dua yang muncul bersama alunan musik yang era 1990-an. Semuanya menyatu dengan liriknya yang sederhana, yang bercerita tentang seorang cowok yang menghadapi kebingungan untuk menyampaikan perasaannya kepada orang yang disukainya. Nah, single Kau Yang Tak Pernah Tahu ini sudah dirilis lebih dulu pada akhir tahun 2021 lalu dan sukses membuat kesan pertama yang baik untuk album terbaru D’Masiv ini.

Lebih jauh, D’Masiv juga berkolaborasi dengan mengajak selebtwit, penulis, sekaligus pendaki terkenal, Fiersa Besari. Kolaborasi keduanya muncul di dalam lagu Sinema. Khusus untuk single itu, Rian bercerita bahwa ada kejadian lucu saat membuat lagu ini. “Kita datengin langsung Bung Fiersa ke Bandung. Dalam 2 jam, kita malah kebanyakan ngobrol. Nggak nyampe 30 menit, lirik lagunya udah selesai,” ucap Rian.

Kalau boleh membandingkan lagu-lagu D’Masiv di era pertama kali muncul dulu, single Sinema memberikan warna yang berbeda. Rima lirik dan nada tinggi yang dilantunkan Rian dan Fiersa Besari membuat lagu ini lebih mudah disukai dan bisa menjadi pilihan yang tepat untuk jadi trek pertama. Lewat trek Sinema juga, D’Masiv memancing pendengar untuk menikmati lagu-lagu berikutnya dari album ini. 

Vokal untuk kesepuluh lagu di album TIME ini di-direct langsung oleh Rayen Pono. Namun, Rayen Pono bukan cuma tampil di belakang layar. Ia juga ikut bernyanyi bersama Rian dan Regina dengan konsep rebutan seperti lagu kolaborasi Tulus, (alm) Glenn Fredly, dan Yovie Widianto, Adu Rayu. Lagu milik D’Masiv dengan konsep yang hampir mirip ini berjudul Sahabat Jadi Kekasih.

“Kalau Adu Rayu, kan cuma cowok-cowok yang rebutan. Bedanya, Sahabat Jadi Kekasih itu ada (part) ceweknya juga,” tutur Rian.

D'Masiv (yang juga ditulis sebagai D'MASIV) merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisili di Jakarta. D’Masiv beranggotakan enam orang yaitu Rian Ekky Pradipta (vokalis), Dwiki Aditya Marsall (gitaris), Nurul Damar Ramadan (gitaris), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bassis), Wahyu Piadji (drummer), dan Vegry Harindah Husain (keyboardist). Nama D'Masiv belakangan disejajarkan dengan band-band "papan atas" Indonesia seperti Ungu, Nidji, atau Noah karena popularitas lagu-lagu mereka.

D'Masiv pertama kali dibentuk pada 3 Maret 2003 yang namanya berasal dari kata dalam bahasa Inggris "massive" sebagai semacam pengharapan agar bisa meraih hasil sebaik mungkin di kancah musik nasional. Pada Tahun 2006 band ini memulai debut album pertama mereka berjudul Menuju Nirwana di bawah label indie Malta Music Indonesia. Namun, album pertama mereka dengan nama Massive kurang laku di pasaran. Nama mereka mulai melambung setelah berhasil memenangkan kompetisi musik pada tahun 2007 dengan juara satu dengan mengalahkan beberapa kontestan lain seperti Geisha, North, Riveira, Beautiful Monday,Coin, dan lain-lain. 

Pada saat mengikuti ajang kompetisi musik tahun 2007 tersebut, band ini melepas hits single Tak Bisa Hidup Tanpamu. D'Masiv akhirnya merilis debut album pertama mereka berjudul Perubahan pada tahun 2008 dengan judul lagu hits Cinta Ini Membunuhku sebagai lagu andalannya. Lagu ini sangat populer sehingga semakin melambungkan nama mereka di kancah musik nasional. Di akhir tahun 2008, D'Masiv membuat wadah perkumpulan bagi para penggemarnya dengan nama “Massiver.”

Image source: https://www.instagram.com/rianekkypradipta/