Dialog Senja Hadirkan Musik Berbeda di Single ‘Laju’

Dialog Senja tampil berbeda di pertengahan tahun 2021. Duo folk asal Sukabumi, Jawa Barat, tersebut melepas single baru yang punya nuansa berbeda dari tembang-tembang mereka sebelumnya.

Jika biasanya suguhan gitar akustik jadi instrumen andalan, drum dipakai sesekali saja, di single baru bertajuk 'Laju' ini semua tak seperti Dialog Senja yang besar dan dikenal karena lagu bernada sendu biasanya.

Dirilis pada Jumat (13/8/2021) lalu, 'Laju' menjadi single yang terdengar lebih bersemangat, menyengat, dan lebih elektris. Dialog Senja yang digawangi oleh Raden dan Jamil ini menambahkan bebunyian synth di beberapa tempat dan hentakan kick dan snare.

Di 'Laju' pula Dialog Senja membawakannya dengan format full band, sehingga meninggalkan format akustik yang dulunya menjadi ciri khas mereka. Disebutkan oleh Dialog Senja, Lara merupakan materi musik yang sudah digarap sejak lama, mereka menunggu momen yang tepat untuk melepas sesuatu yang baru ini dari musik mereka.

"Laju adalah anak yang sangat kami harapkan sejak lama, tentu dalam proses penciptaan dan tujuannya harus ada di momentum yang tepat. Segalanya sudah kami siapkan untuk yang satu ini, walaupun cukup gambling tapi kami percaya bila tujuannya baik pasti diterima dengan baik oleh pendengar musik kami," tulis Dialog Senja di Instagram resmi mereka.

"Untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada siapa-siapa yang sudah terlibat dan membantu kami," lanjut mereka.

Kali ini duo Raden dan Jamil turut dibantu oleh Rio Alief, drummer dari NOAH untuk mengisi bagian drum di “Laju”. Ketukan enerjik yang berpadu indah dengan instrumen dari kedua personel menjadi sinar utama dari single ini. Maka dari itu jangan kaget jika “Laju” membawa warna yang cukup berbeda ketimbang single-single sebelumnya.

Single tersebut menyusul hadirnya “Dendam” yang sudah lebih dulu dilepas di awal tahun ini. Sama seperti 'Laju', 'Dendam' juga dibawakan Dialog Senja dalam format full band, bedanya lirik dan tema yang dihadirkan berbeda.

Tak cuma itu, Dialog Senja juga menghadirkan kolaborasi berbeda dengan mengajak stand up comedian dan penulis buku, Wira Nagara, untuk mengisi bagian puisi di tengah 'Dendam'.

“Lagu ini bercerita tentang seseorang yang menjalani fase sesudah kecewa, ketika semua yang sudah dibangun akhirnya diruntuhkan oleh sebuah pengkhianatan dan menyisakan amarah yang tak teredam. Lagu ini, adalah bentuk dendam untuk siapa saja yang pernah mengecewakan.”

Dari balik layar, mixing dan mastering digarap oleh Willy Subakti di Ocean Studio Sukabumi. Sementara dalam urusan grafis dan klip, nama Mikael Aldo serta Prialangga menjadi yang bertanggung jawab dalam hadirnya artwork dan music video dari “Dendam”.

Kilas balik mengenai perjalanan Dialog Senja, sepanjang perjalanan bermusiknya mereka sejak 2015, mereka sudah menelurkan dua EP dan satu album penuh. Adalah Lara, album penuh yang mereka lepas di tahun 2018. Sementara di tahun 2019 mereka menghadirkan sebuah EP bertajuk Dialektika yang berkolaborasi dengan sesama nama dari Sukabumi, Suar & Temaram.

Kendati terbentuk sejak 2015, tapi Dialog Senja mulai aktif pada 2017. Mulanya Jamil dan Raden tergabung di band-band yang lain tapi selalu gagal. Dari berbagai kegagalan itu, Jamil dan Raden memutuskan untuk membentuk duo.

"Awalnya dari ngobrol-ngobrol saja sampai akhirnya kami sepakat membentuk Dialog Saja. Kami memutuskan untuk berdua saja biar nggak ribet," kata Raden.

Tajuk album Lara yang juga menjadi salah satu single di dalamnya, merupakan salah satu single tersukses dari Dialog Senja sepanjang berkarier. Dalam pembukaan “Lara” kita akan disuguhi bait-bait puisi yang dibacakan dengan liris dan penuh kemurungan oleh Raden: Ketika senja datang Ku merasa setengah diriku menghilang Bagaikan tak berdosa Kau hancurkan rasa yang selama ini kutanam.

Dari puisi tersebut, begitu terasa rona patah hati dan emosi yang menggebu. Di Ilustrasikan, seorang yang sudah merasa kosong dan hancur setelah ditinggalkan, tiba-tiba harus dihadapkan dengan situasi dilematis; kembalinya seseorang yang telah pergi dan menyakiti. Kemudian disambung dengan nada setengah putus asa pada lirik lagunya.