Dari Komedi Jadi Musisi, 5 Fakta Tentang Joji

Joji merupakan salah satu artis yang membuat nama 88Rising meroket di awal kehadirannya. Pasalnya, sang musisi keturunan Jepang ini sudah memiliki pengikut yang setia di dunia maya. Melalui The Filthy Frank Show, sosok Joji sudah cukup mendunia di genre komedi. Namun, pendewasaan membuat Joji memutuskan untuk memikirkan jalur karier yang lebih serius, yaitu musik. 

George Kusunoki Miller melahirkan persona Joji pada tahun 2015. Namun, persona musik yang lebih serius tersebut sengaja dibuat rahasia dan hanya segelintir penggemar saja yang tahu. Barulah di tahun 2017, Joji bersedia untuk menawarkan karyanya kepada audiens yang lebih luas bersama 88Rising. Mendapatkan respons positif dari para penikmat musik dunia, Joji pun akhirnya menjalankan proyek musik ini dengan serius hingga saat ini. 

Proyek musik di bawah moniker Joji dari George Kusunoki Miller ini sudah berhasil menelurkan 3 album penuh dan juga dua mini album. Dari statistik karier tersebut, seakan membuktikan bahwa tanpa aspek komedi, Joji masih bisa membuat karya yang menyenangkan bagi dirinya untuk digeluti. 

Fakta Menarik Joji 

Sebagai salah satu bintang di 88Rising, tentu akan terasa aneh jika Joji tidak ikut serta ke dalam daftar penampil Head In The Clouds Jakarta pada bulan Desember mendatang. Sebagai bagian dari pemanasan, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang musisi kelahiran Jepang ini. 

1. Joji Senang Bangun Pagi 

   Sebagai seorang musisi yang kini menjadi pusat dunia, Joji mencoba untuk terus menerapkan gaya hidup yang seimbang. Salah satunya adalah dengan rutin bangun di pagi hari. Hal tersebut tentu menjadi hal yang cukup sulit, mengingat jadwal tur dan manggung yang dapat mengurangi waktu tidurnya. Namun, bangun pagi adalah kebiasaan yang sudah mendarah daging bagi Joji. 

   Joji mengakui bahwa dirinya cukup aktif dan kreatif ketika bangun di pagi hari. Kebiasaan tersebut membantu sang musisi untuk mendapatkan mood yang baik sepanjang hari. Secara rutin Joji kerap memainkan musik di pagi hari. Baik itu untuk sekadar latihan atau memenuhi kewajiban rekaman. 

2. Produksi Musik yang Tidak Lazim 

   Sebagai seorang musisi, Joji mengakui bahwa dirinya memiliki proses produksi yang tidak lazim. Sejak usia dini, Joji mencoba untuk belajar berbagai instrumen musik. Namun, hal tersebut tidak pernah berhasil dilakukannya hingga mahir. Joji mengakui bahwa proses belajar secara formal dan intensif tidak cocok dengan kepribadiannya. 

   Dengan kemudahan produksi musik secara digital, Joji merasa hal tersebut lebih membantunya dalam membuat musik. Meskipun tidak memiliki kemampuan mumpuni dalam memainkan instrumen, Joji mengakui bahwa sudut pandang baru tersebut membantunya untuk membuat musik yang unik dan beda daripada yang lain. 

3. Lil Wayne Sebagai Inspirasi 

   Secara musik, karya Joji terdengar masuk ke dalam kategori R&B dan lo-fi hip hop. Joji mengakui bahwa Lil Wayne merupakan salah satu inspirasinya dalam bermusik. Semangat Joji dalam membuat musik hadir ketika dirinya pertama kali mendengarkan lagu A Milli karya Lil Wayne. Selanjutnya, lagu tersebut membuat Joji penasaran untuk bisa memproduksi musik secara digital menggunakan GarageBand. 

4. Salah Satu Pelopor Harlem Shake 

   Di awal karier dunia maya miliknya, Joji merupakan salah satu pelopor tren Harlem Shake di tahun 2012-2013. Joji berperan sebagai Pink Guy dalam The Filthy Frank Show bersama ketiga temannya untuk membuat video Harlem Shake. Video tersebut pun mendapat atensi yang cukup positif dan berhasil melambungkan nama Pink Guy sebagai salah satu kreator komedi di Youtube. 

5. Ingin Fokus Bermusik 

   Setelah berhasil sukses dengan persona musiknya yang serius, Joji memutuskan untuk pensiun dari genre video komedi. Musisi keturunan Jepang ini ingin fokus membangun kariernya sebagai musisi dan tampaknya Joji sangat menikmatinya. Terlebih secara konsisten Joji berhasil melahirkan lagu-lagu hits yang populer di telinga para penikmat musik dunia. 

Saksikan Joji di Head In The Clouds Jakarta 

Niki, Rich Brian, dan Joji merupakan ketiga nama bintang 88Rising yang akan tampil di Head In The Clouds Jakarta bulan Desember mendatang. Jangan sampai kalian melewatkan kemeriahan festival musik garapan 88Rising tersebut, Superfriends! 

Image courtesy of Joji