Unit indie rock asal Bogor, Swellow resmi merilis EP keduanya yang berjudul pasang. Tujuh lagu dihadirkan oleh Swellow dalam EP pasang, masing-masing berjudul “pagi”, “bertamu”, “pasang”, “pabrik”, “siang”, “lagu” (feat. The Cottons), dan “kamera” (feat. The Cottons & Zeke Khaseli).
Kuintet beranggotakan Bayu Ramadhan Dwi Azni (vokal), Andi ‘Idam’ Fauzi (gitar), Afnan ‘Abo’ Hissan (gitar), Misbahuddin Nika (bas), dan Muhammad Fadhil ‘Opay’ Naufal (drum) merangkum pengalaman personal yang melintas di hidup mereka dalam beberapa waktu ke belakang, mulai dari pandangan politik hingga gelombang energi yang terjadi di dalam tubuh band.
“Lirik-lirik di pasang tuh seperti mencoba menangkap apa saja yang Swellow lihat dan rasakan di sepanjang perjalanan kami membuat EP ini. Energi anak-anak ketika workshop di vila, kamera yang selalu tertinggal padahal niat untuk dokumentasi, siaran dokumenter NHK tentang pabrik di Jepang, perasaan nostalgia pulang ke Bogor, cerita lelahnya seorang teman yang selalu commuting lewat Manggarai, sampai bayangan pagi yang hancur karena genosida di Palestina,” terang Bayu.
Diakui oleh sang gitaris, Idam, bahwa proses pengerjaan EP pasang tidak terlalu ngebut dan terbilang santai ketimbang saat mengerjakan album Katus. Bahkan, hampir seluruh proses rekaman dilakukan di Bogor, kecuali dua lagu bersama kolaborator yang beberapa prosesnya dilakukan terpisah.
“Buat gue rasanya lebih santai dibanding saat mengerjakan (album) Katus, ditambah eksperimen suara di beberapa lagu dan kolaborasi dengan para idola, rasanya lebih fresh saja,” tambah Idam.
Mengenai eksplorasi musikal dalam EP pasang, Idam turut menyampaikan bahwa idenya berangkat dari lagu-lagu yang tengah ia dengarkan secara intens, perpaduan dari ragam genre macam indie rock, indie pop, madchester, hingga krautrock. Dengan latar belakang tersebut, ia tidak ambil pusing dengan deretan lagu di EP yang punya warna berbeda satu sama lain,
“Gue banyak mencontek mood lagu dari referensian band-band yang gue dengarkan. Misal pas dengar band McCarthy, jadi pengin bikin lagu indie pop model begitu. Terus tiba-tiba pas dengar Midlake jadilah ide bikin ‘kamera’. Begitu sih, random saja ide tiba-tiba muncul. Sound-nya jadi explore gara-gara referensian yang gue dengarkan,” lanjutnya.
Bicara tentang hadirnya nama The Cottons dan Zeke Khaseli sebagai kolaborator di “lagu” dan “kamera”, Abo mengungkapkan proses di balik keterlibatan keduanya.
“Sebelum penggarapan EP, wak Idam sama gue dulu pernah kirim rekaman HP dari cikal bakal lagu ‘kamera’ ke Zeke, jadi memang sudah dari awal penggarapan mau kolaborasi dengan Zeke. Akhirnya, ’kamera’ dikerjakan ulang sampai seperti versi sekarang di rilisan, dan memang nadanya itu di pikiran kami cocok untuk dinyanyikan dan ada piano yang diisi oleh Zeke.”
“Kalau untuk The Cottons, pas di tengah penggarapan EP kayaknya untuk fill dan instrumen butuh sosok kolaborator dan akhirnya The Cottons benar-benar bisa blend dengan lagu ‘lagu’ dan ‘kamera’. Beberapa chord dan isian ini diciptakan oleh The Cottons.”
EP pasang merupakan rilisan ketiga dari Swellow, menyusul kehadiran EP Karet (2021) dan album penuh perdana Katus (2023). Saat ini, Swellow tengah menjajal rangkaian tur konser enam kota bersama Texpack dan Rrag dalam tajuk Asbun di Jawa 2024.
ARTICLE TERKINI
3 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Ald
09/11/2024 at 20:41 PM
w noor s
10/11/2024 at 18:52 PM
Julia Margaret Johan
10/11/2024 at 21:37 PM