Grisly Mother Costumes Bagikan Single Terbaru yang Berjudul Crystal Face

Use your email address, user id, or Phone Number* Please Insert the correct Email Address

Insert Password*

Please Insert the correct Email Address

Keep me Logged In

Forgot Password ?

Or use

Insert Email*

Name* Please Insert the correct Name

Gender* Please Select the gender

Date of Birth*

Phone Number* Please Insert the correct Phone Number

User ID Please Insert the correct User ID

Password*

Contain at least one Uppercase
Contain at least two Numbers
Contain 8 Alphanumeric

Please Insert the correct Email Address

Confirm Password*

Please Insert the correct Email Address

Referral Code

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Go Back Home Check My Profile

Reset Password

Please choose one of our links :

Unit rock asal Jakarta, Grisly Mother Costumes melepas single terbaru mereka yang diberi judul “Crystal Face”. Ini menjadi single kedua mereka di tahun ini setelah sebelum merilis “Nomad Youth” pada 12 Januari 2024 lalu.

Peluncuran single terbarunya ini sekaligus menjadi rangkaian rilisan terakhir sebelum dirilisnya EP Bon Vivant. FYI Superfriends, band ini beranggotakan Hamam Sofyan (vokal), Imam Rosyadi (bass), Rizky Indrayadi (gitar), dan Fadil Alfaridzy (drum).

Dalam keterangan tertulisnya, “Crystal Face” bercerita tentang seorang perempuan dan obsesinya terhadap gaya hidup semi-glamor di kota besar dan lantai dansa. Lagu ini terbilang berdurasi cukup panjang, dimulai dengan intro yang suram dan mentah, Anda akan selanjutnya dibawa berkeliling menemukan beragam tabrak lari referensi personal para anggota band ini.

Menariknya, dalam proses penggarapan lagu ini, setiap personil Grisly mencoba untuk meniru anggota The Beatles seperti yang ada di dalam dokumenter “Get Back”. Pada akhirnya, “Crystal Face” dapat dikatakan memberikan kepuasan tersendiri, terutama dari sisi sound yang terdengar sesuai dengan tema karakter yang dance-able tapi tetap terkesan ‘jahat’.

Lagu ini berlatar tentang bagaimana seseorang menangkap ekspresi lingkungan skena malam yang terkesan memiliki banyak tuntutan, terkadang bersifat superfisial, dan terkadang tak bisa dihindari. Crystal Face merepresentasikan mereka yang hendak menghabiskan malam diatas lantai dansa dan menyesal di keesokan harinya.