Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Candei

Di Sumatera Selatan, geliat kelompok musik masa kini untuk kembali menggubah  narasi tradisi lokal sedang marak-maraknya. Dibuka jalannya oleh Semakbelukar,  kemudian muncul beberapa nama dengan membawa semangat yang sama. 

Candei adalah salah satunya. Sebuah kelompok asal Muara Enim yang memainkan  musik folk/melayu dengan muatan ekspresi kekinian. Bekerja sama dengan label rekaman Bahasa Ibu Records, Candei merilis sebuah  album mini bertajuk Self Titled pada 13 Desember 2024.  

Terdiri dari 5 lagu dengan syair berbahasa Melayu Besemah, yaitu “Ghimbe”, “Sendari”,  “Titah Raje”, “Cerite Baghe”, dan “Tikate Tuwe”. Mini album akan tersedia dalam format digital, juga rilisan fisik berupa compact disc  serta vinyl, memberikan kesempatan bagi para penikmat untuk mengakses karya  mereka dalam berbagai cara. 

Candei awalnya dibentuk sebagai duo yang beranggotakan Fram Prasetyo (gitar  akustik, vokal) dan Triwibowo S. P. (suling), untuk memenuhi sebuah undangan  pertunjukan di kota Palembang. Saat itu masih menggunakan nama Candei Banaspati,  tanpa ada niatan untuk diteruskan sebagai proyek musik jangka panjang. 

Sebagian besar anggota Candei aktif berkumpul di kolektif musik folk kota Palembang  bernama Dangau Sesiar, yang juga menjadi rumah bagi kelompok musik seperti Hutan  Tropis dan Diroad. Karena kekerabatan itulah akhirnya secara resmi Candei berkumpul  dan berkarya, di kota Muara Enim, pada tahun 2020. 

Secara resmi kelompok Candei terdiri dari Fram Prasetyo (gitar akustik, vokal), Putra  Kusuma (gitar akustik nilon), Syahlan Loebis (perkusi), Triwibowo S. P. (suling), dan  Fajrin Ramadani (akordeon). 

Seluruh syair dalam lagu-lagu Candei ditulis oleh Fram dalam bahasa Besemah, yaitu  bahasa dari suku Melayu Besemah yang mendiami beberapa wilayah Sumatera  Selatan. 

“Awalnya ingin menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi rekan-rekan mendorong saya untuk mengangkat bahasa daerah sebagai identitas. Bahasa Besemah adalah bahasa  asli saya,” jelas Fram yang hingga kini menetap di daerah asalnya, Kikim, Kabupaten  Lahat. 

Formula musik Candei diinspirasi oleh Batanghari Sembilan, irama musik petikan gitar  tunggal lengkap dengan tradisi bertuturnya. Dikenal juga sebagai tradisi Rejung atau  Merejung, memberikan warna khas dalam setiap karya mereka. 

“Bedanya dengan umumnya Rejung adalah secara tema, lagu-lagu Candei lebih  personal dan kontemporer, respons pribadi saya yang resah akan politik atau  kehidupan adat di desa,” ujar Fram menjelaskan syair-syair yang dibuatnya.  

Setiap lagu dalam album mini Self Titled ini bercerita tentang tradisi yang menyimpang  dan mengarah ke hal-hal negatif, menyoroti pentingnya mempertahankan nilai-nilai  budaya yang baik. 

Candei berharap album mini perdana mereka ini dapat menyentuh hati pendengar dan  menggugah kesadaran akan pentingnya tradisi dan identitas budaya. Dengan perilisan  Self Titled, Candei mengajak semua untuk menikmati perjalanan musik yang penuh  makna. 

ARTICLE TERKINI

Author : Admin Music

Article Date : 15/12/2024

Article Category : News

Tags:

#Album #Single

7 Comments

Comment
Smard man

Smard man

15/12/2024 at 19:45 PM

Sajikan Mix Folk Melayu
Ani i

Ani i

15/12/2024 at 21:02 PM

self Titled ini bercerita tentang tradisi yang menyimpang
w noor s

w noor s

15/12/2024 at 22:45 PM

melayu punk
Lanyiacs L

Lanyiacs L

15/12/2024 at 23:32 PM

nice
Tiara dhea

Tiara dhea

16/12/2024 at 10:36 AM

amazing
ardika yoga

ardika yoga

16/12/2024 at 10:50 AM

hhhmmm
Primadara Falsafi

Primadara Falsafi

07/01/2025 at 22:11 PM

Nice news!
Other Related Article
image article
News

Nyoman Paul Rilis Single untuk Sahabatnya Berjudul "Alunan Mimpi"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Jaz Rowe Lepas Single Perdana Berjudul "Tak Biasa"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

The Signals Rilis Single Terbaru Berjudul "Akhiri"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Dongker Rilis Musik Video dari Single "Di Neraka"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Batas Senja Rilis Single Terbaru Berjudul "Belum Beruntung"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Album Metal Terbaik Versi AMI Awards 2024 Dari Logamulia, "Distorsi Narasi", Hadir Dalam Format CD

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Gandeng Jinan Laetitia, Dipha Barus Lepass Sing Baru Berjudul "Batara"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

THE DRAMMA Lengkapi Trilogi dengan Single "Terima Kasih Tuhan Dia Begitu Indah"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

SUB Kenalkan Debut Album Mereka Bertajuk "Eyes To See"

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

The Seekers Rilis Debut Single Berjudul “Paper Bullets”

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive