Ngomongin musik era 2000an, pasti kebayang gimana serunya zaman itu, kan? Banyak band dengan berbagai genre bermunculan dan sukses mencuri perhatian pendengar. Lagu-lagu mereka bukan cuma hits di radio, tapi juga sering wara-wiri di acara musik yang jadi jembatan buat mengenalkan musisi baru. Era ini bisa dibilang masa keemasan buat banyak band yang masih bertahan sampai sekarang.
Nah, meskipun tren musik terus berubah, beberapa band tahun 2000an tetap eksis dan terus berkarya. Buat lo yang tumbuh di masa itu, pasti nggak asing dengan nama-nama besar yang bakal kita bahas. Yuk, nostalgia bareng dan lihat siapa aja yang masih bertahan di industri musik sampai sekarang!
Sheila on 7
Band asal Jogja ini emang nggak ada matinya! Sheila On 7 tetap jadi salah satu band terbaik dari era 2000an yang lagunya masih enak didengar sampai sekarang. Dengan hits seperti Sephia, Dan, dan Melompat Lebih Tinggi, mereka berhasil bikin banyak orang nostalgia. Suara khas vokalisnya juga jadi ciri yang langsung dikenali begitu lagunya diputar.
Nah, meskipun musik terus berkembang, Sheila On 7 tetap punya tempat spesial di hati penggemarnya. Album demi album yang mereka rilis selalu ditunggu, bahkan beberapa lagu mereka sempat memenangkan penghargaan di ajang musik. Bisa dibilang, Sheila On 7 adalah band yang nggak cuma bertahan, tapi juga terus bersinar sampai sekarang.
Dewa 19
Siapapun yang suka musik Indonesia pasti kenal Dewa 19. Band tahun 2000an yang dipimpin Ahmad Dhani ini udah lebih dari 30 tahun berkarya dengan lagu-lagu legendaris seperti Kangen, Separuh Nafas, dan Risalah Hati. Meski formasi mereka sering berubah, musik Dewa 19 tetap punya ciri khas yang bikin banyak orang susah move on. Aransemen megah dan lirik puitis jadi alasan kenapa band ini masih punya tempat spesial di hati penggemarnya.
Nah, meskipun sempat vakum cukup lama, Dewa 19 kembali aktif dengan berbagai konser besar. Mereka bahkan mengaransemen ulang lagu-lagu hitsnya dan berkolaborasi dengan beberapa mantan vokalis seperti Ari Lasso, Once, hingga penyanyi solo seperti Virzha dan Ello. Tanpa vokalis tetap pun, Dewa 19 tetap eksis dan terus bikin Baladewa bangga!
Noah
Kembali ke awal 2000-an, ada satu band yang sukses mencuri perhatian para penikmat musik Indonesia. Peterpan, yang sekarang dikenal sebagai NOAH. Dengan suara khas Ariel dan lagu-lagu seperti Mungkin Nanti, Ada Apa Denganmu, dan Separuh Aku, mereka langsung melejit jadi idola banyak orang. Hingga kini, musik NOAH masih terus diputar dan bikin banyak orang nostalgia.
Nah, meskipun sudah berganti nama, NOAH tetap eksis dan punya basis penggemar setia. Mereka bahkan membawakan ulang lagu-lagu Peterpan dengan aransemen dan video klip yang lebih fresh. Kalau lo cek channel YouTube NOAH, banyak komentar positif dari fans yang masih setia mengikuti perjalanan band ini. Gimana, jadi makin kangen dengerin lagu-lagu mereka, kan?
Padi Reborn
Sempat vakum cukup lama, Padi akhirnya kembali dengan nama Padi Reborn dan tetap menunjukkan kelasnya di industri musik Indonesia. Band asal Surabaya yang terbentuk sejak 1997 ini punya ciri khas yang sulit dilupakan. Lagu-lagu mereka seperti Begitu Indah, Kasih Tak Sampai, dan Semua Tak Sama masih sering diputar dan bikin banyak orang bernostalgia.
Nah, meskipun sempat menghilang dari panggung musik, Padi tetap punya penggemar setia. Band yang digawangi Fadly, Piyu, Rindra, Yoyo, dan Ari ini memang selalu sukses menciptakan lagu yang penuh makna. Setelah kembali sebagai Padi Reborn, mereka terus berkarya dan membuktikan kalau musik mereka tetap hidup di hati banyak orang.
Nidji
Muncul dengan vokalis baru, Nidji tetap menunjukkan energi khas mereka di dunia musik. Band yang dikenal dengan lagu-lagu hits seperti Disco Lazy Time, Hapus Aku, dan Laskar Pelangi ini sukses menarik perhatian pencinta musik pop rock di Indonesia. Setelah Giring Ganesha memutuskan hengkang untuk terjun ke dunia politik, Nidji terus berkarya dan menghadirkan sesuatu yang fresh untuk para penggemarnya.
Nah, salah satu bukti eksistensi mereka adalah lagu Buang-Buang Waktu, yang menjadi momen comeback dengan aransemen musik uplifting. Lagu yang ditulis oleh Guruh Soekarno Putra ini disebut membawa pesan positif dan cocok dengan karakter Nidji yang selalu enerjik. Sejak terbentuk pada 2002, Nidji memang dikenal memadukan berbagai unsur musik seperti modern rock, alternatif, funk, hingga pop, yang bikin lagu-lagu mereka selalu terasa segar dan mudah dinikmati.
Radja
Kalau lo tumbuh bareng TV dan radio tahun 2000-an, pasti pernah denger suara khas Ian Kasela yang ber-filter “cinta melayu rock.” Band Radja ini awalnya terbentuk di Banjarmasin, tapi baru meledak setelah pindah ke Jakarta dan rilis album Langkah Baru tahun 2004. Lagu kayak "Tulus", "Jujur", dan "Bulan" sempet jadi lagu wajib galau generasi warnet.
Formasi awalnya lumayan solid: Ian (vokal), Moldy (gitar), Indra (bass), dan Seno (drum). Meski sempet ada drama internal dan ganti personel, Radja tetap jalan terus dan punya basis fans yang loyal. Sampai sekarang mereka masih aktif manggung dan bikin karya, bukti kalau musik Radja belum habis dimakan waktu.
D’Masiv
D’Masiv tuh ibarat band tahun 2000an yang muncul di momen pas, bawa warna pop rock yang catchy tapi tetap emosional. Lagu “Cinta Ini Membunuhku” yang rilis di album Perubahan (2008) langsung jadi anthem patah hati nasional. Dari situ, nama D’Masiv langsung melesat dan nggak pernah benar-benar turun.
Vokalisnya Rian punya karakter suara yang kuat, sedangkan personel lainnya, Kiki, Rama, Rayyi, dan Wahyu,kompak banget dalam urusan aransemen. D’Masiv termasuk band yang setia sama jalur musiknya dan tetap solid secara formasi, jarang banget ada drama. Selain hits cinta-cintaan, mereka juga sering bawain lagu bertema sosial dan spiritual. Mantap jiwa.
Tiket
Tiket bisa dibilang underrated, tapi punya tempat spesial di hati para penikmat musik 2000-an. Lagu “Hanya Kamu yang Bisa” dan “Abadilah” jadi semacam hidden gem buat generasi yang suka band-band pop rock clean dan rapi. Mereka terbentuk tahun 2000, dan awalnya digawangi sama Aqi sebagai vokalis yang belakangan dikenal juga di Alexa.
Meski nggak se-meledak band-band lain, kualitas musik Tiket itu konsisten. Mereka punya ciri khas suara yang tenang tapi dalem. Nggak lebay, tapi langsung nyentuh. Bahkan sekarang, Tiket kadang masih manggung di event nostalgia bareng band-band era 2000-an lainnya. Band yang jadi tiket perjalanan waktu ke masa-masa lebih sederhana.
Element
Kalau lo pengen band tahun 2000anyang romantis tapi tetap punya aransemen keren, Element jawabannya. Dibentuk tahun 1999, mereka langsung curi perhatian lewat lagu “Hanyalah Cinta” dan “Rahasia Hati”. Ferdy Tahier sebagai vokalis jadi ikon band ini berkat vokalnya yang adem dan liriknya yang puitis tapi relatable.
Formasi mereka sempat gonta-ganti, tapi Ferdy dan Didi Riyadi (drummer yang juga aktor) tetap jadi ujung tombak. Mereka termasuk band yang rajin bikin lagu-lagu cinta tapi nggak terdengar murahan. Musiknya enak buat nemenin perjalanan atau ngelamun tengah malam. Meskipun nggak terlalu sering muncul di layar kaca sekarang, Element tetap eksis dan punya penggemar setia.
Kerispatih
Kerispatih punya identitas kuat sebagai band pop melankolis yang classy. Mereka muncul di era 2003-an dengan hits kayak “Tapi Bukan Aku” dan “Mengenangmu” yang sukses bikin hati remuk. Suara Sammy Simorangkir waktu itu jadi andalan, dan gaya bermusik mereka, penuh string section dan aransemen manis, bikin Kerispatih beda dari band-band seangkatannya.
Sayangnya, Sammy sempat tersandung kasus hukum dan keluar dari band. Tapi Kerispatih nggak bubar. Mereka terus lanjut dengan vokalis baru, dan walaupun nggak sebooming dulu, mereka tetap jaga kualitas musik. Bahkan di 2025 mereka rilis album Release Tiga, bukti kalau semangat berkarya mereka belum mati. Salut buat band yang tetap jalan meski badai datang silih berganti.
Last Child
Last Child lahir dari skena musik indie Jakarta Timur tahun 2006, dengan warna pop punk yang emosional dan lirik jujur yang nyentil hati. Virgoun jadi wajah dan suara utama band ini, dengan karakter vokalnya yang sendu tapi tetap powerful. Lagu kayak “Diary Depresiku” dan “Seluruh Nafas Ini” sempet jadi soundtrack wajib generasi galau.
Mereka sempat rilis beberapa album seperti Everything We Are Everything dan Our Biggest Thing Ever, dan sempat merajai chart radio dan YouTube era 2010-an awal. Walau sekarang Virgoun lebih dikenal sebagai solois, nama Last Child tetap punya tempat di hati banyak orang. Mereka buktiin kalau musik yang jujur dan apa adanya itu selalu bisa nyampe.
Kotak
Kotak adalah contoh band yang bisa survive lewat segala perubahan formasi dan zaman. Mereka muncul dari ajang The Dream Band di tahun 2004, dan langsung gas pol dengan lagu-lagu rock penuh semangat kayak “Beraksi” dan “Pelan-Pelan Saja”.
Formasi mereka sekarang dikenal banget: Tantri (vokal), Chua (bass), dan Cella (gitar). Sebelumnya, vokalis awalnya Pare dan bassis Icez, tapi setelah diganti, Kotak justru makin solid. Band ini dikenal lewat energi panggungnya yang buas dan lagu-lagu anthem yang bisa ngebakar semangat.
Mereka sempat rilis beberapa album hits kayak Kotak Kedua dan Energi, bahkan sempat kolaborasi sama Simple Plan. Sampai sekarang, Kotak tetap eksis dan masih sering nongol di konser-konser besar.
Armada
Awalnya mereka dikenal sebagai “Kertas”, tapi setelah ganti nama jadi Armada sekitar 2007, pamornya langsung meledak. Lagu “Mau Dibawa ke Mana” dan “Buka Hatimu” jadi hits nasional dan berhasil ngenalin Armada ke semua kalangan, dari ABG sampai emak-emak.
Formasi mereka dikenal lewat Rizal (vokal), Andit (drum), Mai (gitar), dan Endra (bass). Meski sempat ada pergantian personel, Armada tetap berjalan dan makin kuat. Musik mereka cenderung pop dengan sentuhan Melayu, lirik-liriknya simpel tapi gampang nyangkut di kepala.
Di tengah banyaknya tren musik baru, Armada masih rutin bikin lagu dan tur. Bahkan, mereka pernah bilang nggak mau nambah personel baru meskipun tinggal tiga anggota aktif. Loyalitas fans mereka juga luar biasa, bikin Armada tetap jalan walau udah lebih dari satu dekade.
Wali
Wali termasuk band tahun 2000an yang paling konsisten dalam berkarya dan mempertahankan karakter. Mereka muncul sekitar 2008 dan langsung viral lewat lagu “Dik” dan “Cari Jodoh”dua lagu yang punya formula khas: lirik jenaka, aransemen simpel, tapi sangat catchy.
Vokalis Faank jadi ikon band ini, ditemani Apoy (gitar), Tomi (drum), dan Ovie (keyboard). Uniknya, mereka semua punya latar belakang pesantren, dan itu kebawa ke lirik-lirik mereka yang sering menyisipkan nilai moral atau religi tanpa terkesan menggurui.
Selain album pop, Wali juga rutin bikin album religi tiap Ramadan. Walaupun banyak yang ngeledek musik mereka terlalu "pasaran", nyatanya Wali tetap bertahan, dan malah jadi salah satu band dengan fanbase paling loyal. Karya mereka mungkin ringan, tapi pengaruhnya berat.
Kira-kira, dari semua band di atas, mana yang paling bikin lo nostalgia? Musik era 2000-an memang punya daya tarik sendiri, dengan lirik yang kuat dan aransemen yang khas. Meskipun tren musik terus berubah, band-band ini tetap eksis dan membuktikan kalau karya mereka nggak lekang oleh waktu. Nah, kalau lo kangen sama lagu-lagu mereka, coba deh dengerin lagi dan rasain vibe serunya masa itu!
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 17/03/2025
5 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Garindratama Harashta
18/03/2025 at 11:49 AM
Panji Nugraha
18/03/2025 at 16:06 PM
SUROSO R
18/03/2025 at 18:26 PM
Cands
06/05/2025 at 22:01 PM
Julia Margaret
12/05/2025 at 23:06 PM