Pergantian Tahta! Bagaimana Strategi Brilian Ankalaev Mengakhiri Era Pereira di UFC 313!

Superfriends, pada tanggal 8 Maret 2025, dunia seni bela diri campuran (MMA), menyaksikan pertarungan epik di UFC 313 yang mempertemukan juara bertahan kelas berat ringan, Alex Pereira, melawan penantang tangguh asal Dagestan, Magomed Ankalaev. Pertarungan ini nggak hanya menentukan nasib gelar juara, tetapi juga mengukir sejarah baru dalam divisi tersebut.

UFC.com

Background Pertarungan

Alex Pereira memasuki oktagon dengan rekam jejak yang impresif, termasuk kemenangan TKO ronde keempat atas Khalil Rountree Jr. pada UFC 307. Dengan catatan 12 kemenangan dan 2 kekalahan, 'Poatan' dikenal dengan kekuatan pukulan dan teknik striking yang mematikan. Di sisi lain, Magomed Ankalaev datang dengan misi besar setelah sebelumnya gagal meraih gelar dalam pertarungan yang berakhir imbang melawan Jan Blachowicz pada UFC 282. Dengan catatan 19 kemenangan, 1 kekalahan, dan 1 hasil imbang, Ankalaev bertekad membuktikan dirinya layak menjadi juara.

Jalannya Pertarungan

Ronde Pertama: Awal yang Sengit!

Sejak bel pertama berbunyi, Pereira langsung mengambil inisiatif dengan menekan Ankalaev ke arah pagar oktagon, melancarkan tendangan rendah yang keras. Ankalaev mencoba membalas dengan pukulan kanan, namun gagal mengenai sasaran. Pertukaran tendangan dan pukulan terjadi, menunjukkan intensitas tinggi dari kedua petarung. Pereira berhasil mendaratkan tendangan tinggi yang sebagian terblokir oleh Ankalaev. Penantang mencoba takedown, namun pertahanan Pereira berhasil menggagalkannya. Ronde pertama ditutup dengan posisi clinch di pagar, menandakan awal pertarungan yang ketat.

Ronde Kedua: Strategi dan Penyesuaian

Memasuki ronde kedua, Ankalaev mulai menunjukkan penyesuaian strategi. Meskipun kaki depannya sudah mengalami banyak kerusakan akibat tendangan rendah Pereira, ia tetap tenang dan mulai menyerang dengan tendangan depan ke tubuh dan pukulan kanan yang akurat. Pereira mencoba mempertahankan dominasinya dengan tendangan rendah dan jab, namun Ankalaev berhasil mendaratkan kombinasi pukulan yang menggoyahkan sang juara di akhir ronde.

Ronde Ketiga: Pergeseran Momentum!

Ronde ketiga menjadi titik balik bagi Ankalaev. Dengan kepercayaan diri yang meningkat, ia terus menekan Pereira dengan kombinasi striking dan upaya takedown. Meskipun takedown berhasil digagalkan, tekanan yang diberikan Ankalaev membuat Pereira kesulitan mengembangkan serangannya. Pertukaran jab dan tendangan terus terjadi, namun Ankalaev berhasil mendaratkan pukulan yang lebih signifikan, membuat ronde ini cenderung berpihak padanya.

Ronde Keempat: Dominasi di Clinch!

Ankalaev memulai ronde keempat dengan cepat, langsung memaksa clinch dan menekan Pereira ke pagar. Dengan teknik dirty boxing yang efektif, ia mendaratkan pukulan dan lutut ke tubuh Pereira. Meskipun penonton menunjukkan ketidakpuasan dengan strategi ini, Ankalaev tetap fokus dan berhasil mengendalikan jalannya pertarungan. Wasit sempat memisahkan keduanya, namun Ankalaev kembali memaksa clinch dan melanjutkan dominasinya hingga akhir ronde.

Ronde Kelima: Penentuan Gelar!

Ronde terakhir menjadi penentu nasib kedua petarung. Pereira mencoba meningkatkan agresivitasnya dengan tendangan tinggi dan rendah, namun Ankalaev berhasil menghindar dan membalas dengan pukulan tepat sasaran. Upaya takedown terakhir dari Ankalaev berhasil menekan Pereira ke pagar, mengamankan posisinya hingga bel akhir berbunyi. Pertarungan berakhir dengan kedua petarung menunjukkan rasa hormat satu sama lain, menunggu keputusan juri.

Hasil Akhir: Juara Baru Dinobatkan!

Setelah lima ronde yang intens, para juri memberikan kemenangan kepada Magomed Ankalaev dengan keputusan bulat, dengan skor 49-46 dan 48-47 (dua kali). Dengan kemenangan ini, Ankalaev resmi menjadi juara baru kelas berat ringan UFC, mengakhiri dominasi Alex Pereira di divisi tersebut.

Dampak dan Reaksi

UFC.com

Kemenangan Ankalaev nggak hanya mengubah peta persaingan di divisi kelas berat ringan, tetapi juga mempengaruhi peringkat pound-for-pound UFC. Pereira, yang sebelumnya berada di peringkat ketiga, turun ke posisi kedelapan, sementara Ankalaev debut di peringkat keenam. Perubahan ini memicu beragam reaksi dari penggemar dan analis MMA, menyoroti betapa kompetitifnya divisi ini.

Di sisi lain, rencana pertarungan antara Pereira dan juara kelas berat, Jon Jones, kini menjadi nggak pasti. Dengan kekalahan ini, fokus Pereira kemungkinan akan beralih ke pertandingan ulang melawan Ankalaev atau menghadapi penantang lain di divisinya. Sementara itu, Tom Aspinall, juara interim kelas berat, menepis kemungkinan pertarungan antara Pereira dan Jones, menekankan bahwa fokus utama adalah pertarungan antara dirinya dan Jones.

Analisis Teknikal: Kunci Kemenangan Ankalaev

Kemenangan Ankalaev dapat dianalisis melalui beberapa aspek teknikal yang berhasil dieksekusinya selama pertarungan:

• Penyesuaian Strategi: Setelah menerima banyak tendangan rendah di ronde pertama, Ankalaev berhasil menyesuaikan strategi dengan mengubah posisi dan meningkatkan serangan baliknya.

• Tekanan dan Clinch: Ankalaev berhasil memanfaatkan clinch untuk menekan Pereira, mengurangi ruang gerak dan efektivitas striking sang juara.

• Kombinasi Serangan: Dengan menggabungkan pukulan dan tendangan secara efektif, Ankalaev berhasil mengganggu ritme Pereira dan mencuri poin di mata juri.

Overall, pertarungan antara Alex Pereira dan Magomed Ankalaev di UFC 313 menjadi salah satu momen bersejarah dalam dunia MMA. Dengan strategi yang tepat dan eksekusi yang cemerlang, Ankalaev berhasil menaklukkan Pereira dan merebut gelar juara kelas berat ringan UFC.

So, itulah strategi brilian yang diterapkan oleh Ankalaev dalam merebut tahta dari Sang “Poatan” nih, Superfriends! Gokil! Strategi yang diterapkan, bener-bener ampuh buat mengcounter efektivitas tendangan dari Pereira. Nah, menurut Lo nih, kira-kira kedepannya apakah Pereira akan kembali merebut tahtanya? Atau apakah Ankalaev bisa mempertahankan dominasinya di divisi ini? Share opini Lo pada kolom komentar dibawah!