Superfriends, dari semua game lokal yang rilis, pasti ada beberapa game yang bikin lo terkagum-kagum karena kualitasnya. Nggak kalah dengan game luar negeri, kemasan cerita, gameplay, dan audio visual yang disuguhkan benar-benar patut diacungi jempol. Makin banyak studio game indie yang bermunculan karena optimis kalau game besutannya bisa bersaing di level internasional. Padahal untuk membuat sebuah game, rata-rata studio game indie harus menggunakan modal sendiri tanpa bantuan pihak eksternal. Kebayang nggak lo, pembuatan game tanpa suntikan dana aja udah secanggih itu, apalagi kalau didukung sama investor! Nah, dari segala kabar soal industri game lokal, ada bocoran terbaru yang menarik banget nih, Superfriends! Ternyata pembeli game lokal 99% berasal dari luar negeri. Itu tandanya game Indonesia bisa bersaing dengan game besutan mancanegara. Fakta itu disampaikan langsung oleh Kris Anton sebagai founder Toge Productions dalam sesi podcast di channel youtube The Lazy Game. Founder developer tersebut membahas perkembangan industri game lokal bersama host dari The Lazy Game dan dua orang streamer yang cukup populer.
Buat lo yang belum tau Toge Productions, perusahaan tersebut adalah studio game indie yang sukses dengan game-gamenya kayak Infectonator, Relic of War, Days 2 die, Necronator, dan Coffee Talk. Kalau lo yang ngikutin banget game lokal pasti tau soal game Coffee Talk yang sempat trending di kalangan gamers. Belum sampai sebulan, game yang dirilis pada awal tahun 2020 tersebut langsung sukses terjual sekitar 40.000 copy di seluruh dunia. Ini jadi suatu pencapaian yang benar-benar nggak disangka oleh Kris Anton dan para kreator di Toge Productions. Laris di platform Nintendo Switch, PS4, Xbox One, dan PC membuat game tersebut sukses meraih pendapatan kotor lebih dari Rp7,6 miliar. Bukan Coffee Talk aja, game Rising Hell yang dipublishnya dapat pujian besar-besaran dari pihak PlayStation, Superfriends! Hal ini otomatis mengharumkan nama Indonesia sendiri di mancanegara.
Untuk segi penjualan di dalam negeri sendiri, Kris Anton membeberkan kalau ada juga orang Indonesia yang membeli game di Steam meski masih jarang banget. Tapi kalau dibandingkan dari tahun ke tahun, orang Indonesia yang membeli game lokal di Steam semakin banyak. Para gamer Indonesia semakin paham untuk menghargai jerih payah kreator dalam membuat sebuah game. Meski pertumbuhannya nggak cepat dan butuh waktu, tapi dia optimis kedepannya penjualan game lokal di Indonesia akan terus bertumbuh semakin pesat. Selain dari sisi penjualan, Kris Anton juga memberi tanggapannya soal pertumbuhan keberadaan developer game lokal di tanah air. Menurutnya, industri game game lokal berkembang pesat banget sampai saat ini.
Pada awalnya di tahun 2009, keberadaan studio game indie masih bisa dihitung jari. Nggak banyak kreator yang berani unjuk gigi memperkenalkan mahakarya ciptaan gamenya. Tapi semenjak game lokal banyak dapat respon positif, akhirnya studio-studio game di Indonesia mulai percaya diri dan optimis mengembangkan game yang lebih berkualitas. Founder Toge Productions tersebut percaya kalau dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, kualitas game lokal akan semakin mutakhir dan terus bisa bersaing dengan game-game buatan luar negeri. Nah, untuk Toge Productions sendiri kedepannya akan terus mengembangkan game Indonesia dengan mengusung style game retro.
Pendapat lo soal game lokal gimana? Konsep game kayak apa yang benar-benar lo tunggu, Superfriends?
ARTICLE TERKINI
Article Category : E-sport
Article Date : 16/02/2022
Source:https://www.togeproductions.com/
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :