Fenomena Haiku Stairs yang Punya Sebutan ‘Tangga Menuju Surga’

Use your email address, user id, or Phone Number* Please Insert the correct Email Address

Insert Password*

Please Insert the correct Email Address

Keep me Logged In

Forgot Password ?

Or use

Insert Email*

Name* Please Insert the correct Name

Gender* Please Select the gender

Date of Birth*

Phone Number* Please Insert the correct Phone Number

User ID Please Insert the correct User ID

Password*

Contain at least one Uppercase
Contain at least two Numbers
Contain 8 Alphanumeric

Please Insert the correct Email Address

Confirm Password*

Please Insert the correct Email Address

Referral Code

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Go Back Home Check My Profile

Reset Password

Please choose one of our links :

Tangga Haiku di Hawaii disebut-sebut sebagai tangga menuju surga karena dari atas lo akan disuguhkan dengan pemandangan paling indah di Hawaii. Sayangnya sejak tahun 1987 tangga ini ditutup secara permanen karena terlalu banyak memakan korban. Tapi hal ini nggak menjadi hambatan buat petualang untuk menyelinap ke sana.

Sebutan tangga menuju surga untuk Tangga Haiku mungkin sudah melekat banget. Banyak petualang yang penasaran gimana sensasi trekking menaklukan 3.922 anak tangga yang melintasi jalur gunung dengan ketinggian 853 meter di Kaneohe, sebelah timur Oahu. Awalnya tangga ini dibuat oleh Angkatan Laut Amerika Serikat tahun 1940 an demi kepentingan militer.

Walaupun Tangga Haiku sudah ditutup secara permanen untuk kalangan umum sejak tahun 1987, tapi banyak petualang hingga Youtuber yang menyelinap buat melihat keindahan tangga menuju surga dari dekat. Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran dari Dewan Kota Honolulu karena sejak dulu tangga ini sudah banyak memakan korban yang nggak sedikit.

Padahal pemandangan dari atas tangga disebut-sebut sebagai pemandangan terbaik di Hawaii. Sehingga banyak orang penasaran kemudian nekat menerobos masuk. Kabarnya tahun depan tangga tersebut akan semakin ketat pengawasannya. Inilah beberapa hal yang perlu lo ketahui mengenai Tangga Haiku.

1. Beberapa Kasus Korban

Image source: instagram.com/indexthetravel

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, alasan paling kuat Tangga Haiku ditutup adalah banyaknya korban berjatuhan. Kasus kecelakaan terbaru terjadi di bulan April tahun ini, dimana seorang wisatawan berusia 24 tahun nekat menerobos tangga yang sudah lama ditutup ini. Sehingga menyebabkan cedera lutut saat melakukan trekking. Proses evakuasi juga terbilang cukup sulit, karena membutuhkan helikopter untuk mengungsi korban.

Tentunya ini menjadi perhatian tersendiri untuk pemerintah setempat. Karena menjadi masalah utama kota khususnya saat mengeluarkan dana. Belum lagi, permasalahan ini berdampak pada ketenangan dan kesejahteraan warga sekitar Tangga Haiku. Nggak heran kalau dewan Esther Kia’āna mengajukan proposal untuk menghancurkan tangga tersebut.

2. Rencana Penghancuran Tangga Haiku

Image source: instagram.com/jujustr.ong

Setelah anggota dewan mengajukan proposal penghancuran tangga, dewan kota kemudian menindaklanjuti pada tanggal 8 September. Dengan mengeluarkan suara untuk mendukung penutupan Tangga Haiku selamanya. Kalau ada penghancuran kemungkinan akan didukung sepenuhnya.

Bahkan kota ini bersedia menyiapkan anggaran hingga puluhan miliar rupiah untuk merombak tangga serta menjaga keamanan biar nggak ada lagi orang yang menyelinap masuk. Sekarang proposalnya sudah tinggal diproses oleh Wali Kota Honolulu, Rick Blangiardi. Setelah itu baru diproses pengalokasian biaya untuk mengganti tanggungan yang dikeluarkan oleh Kaneohe selama ini.

Banyak pihak yang ingin Rick menyetujui proposal tersebut, tapi keputusan tersebut harus ditunggu selama 60 hari terlebih dulu. Sebenarnya kawasan ini memang nggak cocok untuk dijadikan tempat wisata. Karena butuh biaya pemeliharaan yang nggak sedikit, akses yang terlalu terbuka sehingga membahayakan, sampai nggak memiliki kapasitas keamanan sesuai standar.