Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Rumah adat Kariwari

Provinsi paling timur di Indonesia, Papua, memiliki berbagai macam keindahan yang nggak bisa dibandingkan. Salah satunya adalah rumah adat Kariwari yang menjadi salah satu rumah adat paling unik di Indonesia.

Sedikit berbeda dari rumah adat asal daerah lain, rumah Kariwari nggak mempunyai fungsi hukum atau politik sama sekali. Rumah ini dibangun untuk keperluan pendidikan dan ibadah masyarakat Papua, khususnya suku Tobati-Enggros.

Ciri khas Rumah Kariwari

Image source: instagram.com/afriza_kdi.official

Yang membuat rumah Kariwari terlihat unik adalah atapnya yang berbentuk limas segi delapan dan bertingkat tiga. Masyarakat Papua percaya bahwa bentuk segi delapan dapat memperkuat rumah Kariwari dari segala jenis cuaca. Selain itu, bentuk segi delapan dengan ujung yang lancip merupakan lambang kedekatan manusia dengan Tuhan serta para leluhur.

Dibandingkan rumah adat yang lain, rumah Kariwari ukurannya terbilang kecil. Meski begitu, rumah ini memiliki tiga lantai dengan fungsinya masing-masing. Lantai pertama berfungsi sebagai tempat tidur.

Di lantai pertama ini, remaja laki-laki yang sudah menginjak usia dewasa (12 tahun) diajari bertanggung jawab pada keluarga, mencari nafkah, berburu, membuat senjata, memahat, teknik berperang, bercocok tanam, mempunyai hidup yang mandiri, hingga yang lainnya. Dengan begitu, mereka akan menjadi laki-laki dewasa yang dapat diandalkan dan mampu melindungi sukunya sendiri.

Yang lantai kedua biasa digunakan untuk bersantai, makan, maupun aktivitas keluarga lainnya. Dalam keadaan tertentu, lantai kedua dapat digunakan oleh para kepala suku atau tokoh adat untuk menggelar pertemuan khusus dan membicarakan sesuatu yang penting.

Sementara itu, lantai ketiga digunakan untuk sembahyang serta memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan para leluhur. Di bagian tengahnya terdapat galian tanah yang dimanfaatkan untuk tungku perapian dan menghangatkan seluruh penghuni rumah. Biasanya di dalam satu rumah ditempati oleh 5 hingga 10 penghuni.

Di rumah ini, masyarakat Papua biasa menyimpan berbagai peralatan berburu atau peralatan perang, simbol-simbol serta peralatan peninggalan leluhur. Selain itu, mereka juga melatih anak laki-laki menjadi pelindung sukunya di rumah ini.

Kariwari mempunyai satu pintu masuk dengan ukuran yang kecil, karena itu setiap orang yang akan masuk ke dalam rumah harus membungkukkan badan. Uniknya lagi, rumah ini nggak memiliki jendela sama sekali agar penghuninya aman dari serangan binatang buas serta hawa dingin saat malam hari.

Filosofi Rumah Kariwari

Image source: saferkidsandhomes.com

Alasan lain rumah Kariwari berukuran kecil adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan sesama suku dan melestarikan budaya warisan leluhur agar dapat diteruskan ke generasi-generasi mendatang. Nggak hanya itu, rumah Kariwari hanya boleh dibangun oleh kaum laki-laki dengan cara gotong royong sehingga persatuan akan semakin terjaga. Menariknya, pembangunan rumah ini nggak bisa dilakukan sembarangan.

Bahkan sebelum mulai membangun, harus digelar ritual untuk menentukan tanggal pembuatan. Masyarakat Papua percaya ritual ini dapat menjaga mereka dari hambatan seperti cuaca buruk maupun bencana alam. Di samping itu, ada juga aturan lain yang harus dipatuhi selama proses pembangunannya. Misalnya penempatan pintu rumah yang harus mengikuti arah terbit atau tenggelamnya matahari.

Ternyata aturan ini bertujuan agar penghuni rumah Kariwari bisa bersiaga serta meminimalisir korban saat terjadi bencana alam atau sitasi lain yang mengancam keselamatan semua penghuni rumah. Rumah Kariwari biasa dibangun dengan jarak yang berdekatan dan posisi yang sejajar. Tujuannya agar hubungan antara keluarga di masyarakat dapat terjaga dengan baik dan mereka bisa saling mengamankan satu sama lain.

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Beginner #Solo Travelling #Urban Places #Urban Action

Article Category : Places & Gears

Article Date : 27/10/2022

Superadventure
Admin Adventure
Superadventure
Admin Adventure
Penulis artikel petualangan outdoor dan ekstrem yang bawain kisah mendaki tebing, arung jeram, sampai menjelajah jalur off-road. Buat gue, petualangan itu lebih dari sekadar jalan-jalan, ini soal uji mental dan fisik. Tiap cerita gue kemas biar Superfriends kebawa sensasinya. Gue pengen lo yang baca ngerasa termotivasi buat keluar dari zona nyaman. Kalau lo suka tantangan alam, artikel di sini bakal bikin lo pengen langsung berangkat.

Source:https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-papua-60118

0 Comments

Comment
Other Related Article
1 / 10

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive