Mengenal Kampung Adat Praijing di Sumba, Cocok untuk Wisata Budaya

Pulau Sumba menjadi salah satu wilayah Indonesia yang menyimpan keindahan alam luar biasa. Tak hanya bisa menikmati keindahan alamnya, lo juga bisa datang untuk wisata budaya karena Sumba memiliki wisata adat yang masih terjaga dan belum terkena modernisasi.

Kampung adat Praijing di Sumba Barat merupakan salah satu wisata adat yang bisa lo kunjungi disini. Kampung ini memiliki rumah-rumah unik dengan panorama alam yang belum terjamah polusi atau pencemaran udara lainnya.

Nah, buat lo yang mau tahu informasi lengkap seputar kampung adat Praijing di Sumba, maka bisa simak terus ulasannya berikut ini, Superfriends.

Sekilas Tentang Kampung Adat Praijing di Sumba

Image source: instagram.com/donygregorius

Kampung adat Praijing berada di Desa Tebara, Kecamatan Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kampung ini memiliki sekitar 38 rumah tradisional khas Sumba, dimana pada awalnya ada sekitar 42 rumah tradisional, namun beberapa di antaranya habis terbakar pada tahun 2000.

Saat lo berada di ketinggian kampung adat Praijing, lo bisa melihat luasnya kota Waikabubak dengan pesona alam dari hamparan sawah yang hijau. Tentu saja, pemandangan ini sudah bisa buat memanjakan mata, serta menarik kamera buat mengabadikan beberapa foto indah.

Keunikan yang ada di kampung adat Praijing di Sumba ini tiada lain adalah dari bentuk rumahnya yang unik. Lo bisa melihat bentuk rumah tradisional yang memiliki atap berundak dan menjulang ke atas seperti menara.

Nah, rumah adat sumba ini memiliki sebutan khusus, yaitu Uma Bokulu maupun Uma Mbatangu. Uma Bokulu sendiri memiliki arti rumah besar, sementara Uma Mbatangu memiliki arti sebagai rumah menara.

Rumah Kampung Adat Praijing di Sumba Memiliki Makna Khusus

Image source: instagram.com/mikegibrael

Tokoh setempat yang berada di kampung adat Praijing Sumba menyebutkan bahwa rumah adat yang ada terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

●  Le Bangun atau rumah bagian bawah yang berfungsi untuk memelihara hewan ternak.

●  Rongu Uma atau rumah bagian tengah yang menjadi hunian atau tempat tinggalnya.

●  Uma Daluku atau bagian menara yang berfungsi sebagai tempat menyimpan alat pusaka dan bahan makanan.

Pembagian rumah ini dilakukan karena masyarakat meyakini bahwa Marapu atau arwah-arwah leluhur yang dimuliakan selalu berada di bagian menara rumah serta memantau kegiatan dari keturunannya yang masih hidup. Perlu lo ketahui, Marapu ini merupakan bentuk kepercayaan mayoritas masyarakat Sumba disana.

Selain itu, menara yang berada pada bagian tengah rumah ditompang dengan empat tiang, dimana tiang itu sekaligus digunakan juga sebagai penompang rumah.

Adapun ruang yang berada di antara empat tiang itu digunakan untuk tempat memasak. Perapian ini bertujuan untuk mengawetkan bahan makanan dengan cara disimpan pada bagian atasnya.

Setiap tiang memiliki ukiran tertentu yang membedakan antara pintu laki-laki dan perempuan. Pintu atau tiang perempuan untuk perempuan, berada di dekat dapur yang menjadi pusat aktivitas Inna atau ibu.

Sementara tiang untuk laki-laki berada dekat dengan ruang tamu sebagai tempat diskusi para pria.

Umumnya, pintu laki-laki digunakan oleh kepala rumah tangga untuk masuk ke dalam rumah. Sedangkan pintu perempuan digunakan oleh ibu ketika hendak pergi ke pasar.

Benda Sejarah di Kampung Adat Praijing Sumba

Kampung adat Praijing Sumba menyimpan benda-benda bersejarah, seperti Dolmen, Arca Megalitik dan Menhir. Lo bisa melihat langsung benda-benda tersebut saat berkunjung ke kamput adat ini.

Rute dan Tiket Masuk Kampung Adat Praijing di Sumba

Setelah lo mengetahui keunikan yang dimiliki oleh kampung adat Praijing di Sumba ini, maka bisa langsung atur waktu buat pergi mengunjunginya langsung.

Tentunya, dari kota Waikabubak, lo hanya perlu menempuh jarak sekitar 3 km untuk sampai ke desa Praijing. Walaupun akses jalannya terbilang mudah, namun lo tetap harus menyewa kendaraan maupun jasa tour karena tidak ada kendaraan umum disini.

Selain itu, untuk masuk ke kampung adat Praijing di Sumba ini, lo harus bayar tiket sebesar Rp50 ribu untuk satu rombongan, murah banget, kan?

Itulah informasi seputar kampung adat Praijing di Sumba yang menyimpan banyak keunikan, sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung kesini.