Menengok Salah Satu Masjid Tertua di Asia Tenggara, Masjid Wapauwe di Maluku

Nggak hanya terhampar bentangan pantai yang begitu menakjubkan, Maluku juga terkenal akan cerita dan benda peninggalan sejarahnya yang tersimpan hingga kini. Salah satu yang begitu bersejarah adalah bangunan masjid yang merupakan masjid tertua di Maluku, yang menjadi saksi sejarah penyebaran agama Islam di pulau ini. Kira-kira, setua apa sih masjid ini dan bagaimana kondisi bangunannya kini? Yuk kita tengok langsung!

Masjid Tertua di Indonesia

Image source: instagram.com/jonathan_emanuel

Umumnya, sebuah bangunan akan rusak bahkan hancur jika usianya udah sangat tua, bahkan hingga berabad-abad hitungannya. Tapi kondisi ini nggak berlaku untuk Masjid Wapauwe yang merupakan masjid tertua di Maluku. Eits, ternyata bukan hanya tertua di Maluku nih Superfriends, tapi ternyata masjid ini merupakan masjid tertua di Indonesia, dan salah satu yang tertua di Asia Tenggara loh! Wah, kebayang nggak sih betapa banyak sejarah yang tergores dan tersimpan di rumah ibadah ini! Yang uniknya lagi, masjid ini menyimpan Alquran tertua di Indonesia, yakni Mushaf Imam Muhammad Arikulapessy yang selesai ditulis tangan pada tahun 1550.

Diperkirakan Islam mulai tersebar di Maluku pada tahun 1400-an, dan masjid yang semula bernama Masjid Wawane ini dibangun pada tahun 1414 oleh Pernada Jamilu, bangsawan keturunan Kesultanan Islam Jailolo dari Moloku Kie Raha (Maluku Utara). Karena pada masa itu Belanda udah menjajah bagian timur Indonesia, Masjid Wawane ini pun dipindahkan ke Kampung Tehala pada tahun 1614 untuk menghindari gangguan Belanda kepada umat Islam di sana pada masa itu. Fyi Superfriends, arti dari nama Masjid Wapauwe adalah masjid yang dibangun di bawah pohon mangga, loh!

Arsitektur Masjid yang Unik

Image source: shutterstock.com/Nowaczyk

Sekilas masjid ini terlihat seperti rumah adat Jawa yang berbentuk Joglo, dengan atap mirip Masjid Raya Demak yang berbentuk kerucut. Hanya berukuran 10 x 10 meter, konstruksi utama masjid ini merupakan kayu, dengan dinding dari pelepah sagu (gaba-gaba) dan atapnya terbuat dari daun rumbia. Yang uniknya lagi, masjid ini dibangun tanpa menggunakan paku atau pasak kayu seperti masjid lainnya, dan memungkinkan masjid ini bisa dipindah-pindah dengan mudah.

Meskipun udah beberapa kali direnovasi dan ada penambahan bangunan berupa serambi kecil, namun semua renovasi ini nggak mengubah bentuk awal Masjid Wapauwe. Peremajaan bangunan masjid juga menggunakan bahan baku yang sama dengan bahan yang sebelumnya, jadi keaslian dari masjid ini masih tetap terjaga, karena bangunan ini merupakan situs sejarah penting bagi sejarah penyebaran Islam di Maluku. 

Menuju Masjid Wapauwe

Berada di Negeri (Desa) Kaitetu, Kabupaten Maluku Tengah, lo bisa bertolak dari pusat Kota Ambon dengan transportasi darat selama kurang lebih 1 jam. Sepanjang perjalanan menuju desa ini, lo akan menyaksikan bentang alam Maluku yang luar biasa indahnya, seperti pegunungan, hamparan tanaman cengkih dan pala, pesisir pantai utara Pulau Ambon, hingga Selat Seram yang lautnya amat tenang. Sesampainya di Negeri Kaitetu, lo langsung bisa singgah di Masjid Wapauwe ini, Superfriends! Jangan lupa untuk berpakaian yang sopan ya saat datang ke rumah ibadah ini!