Negara Nauru masih terdengar asing di telinga orang Indonesia. Hal ini memang wajar, soalnya negara pulau ini memang sangat kecil, bahkan tidak memiliki peran signifikan dalam dunia internasional.
Padahal kalau lo lihat ke belakang lagi, tepatnya pada tahun 1980-an, Nauru menjadi salah satu negara paling makmur di dunia. Sayangnya, beberapa tahun kemudian, statusnya langsung melorot menjadi salah satu negara paling miskin di dunia.
Kisah tentang Nauru ini memang cukup memprihatinkan. Kini, negara dengan luas pulau utama hanya 21 km persegi ini menjadi satu diantara negara kepulauan terkecil di Pasific dengan populasi penduduk tidak sampai 10 ribu orang.
Bekas jajahan Inggris ini tercatat pernah menjadi negara dengan pendapatan per kapita tertinggi secara global, sehingga sempat membuat iri negara-negara tetangga di Pasific.
Dulunya, Nauru merupakan negara penghasil fosfat terbesar yang ada di dunia. Bukan sembarang fosfat, namun fosfat yang dihasilkannya memiliki mutu sangat tinggi yang terbentuk dari endapan kotoran burung selama berabad-abad.
Perlu lo tahu bahwa fosfat merupakan bahan baku untuk pupuk. Setelah merdeka dari Inggris pada tahun 1968, tambang fosfat pun begitu marak di negara Nauru. Puncak produksinya terjadi pada era 1980-an.
Terjadi Eksploitasi Fosfat Besar-besaran
Image source: shutterstock.com/RobertSzymanski
Permintaan fosfat dunia yang meningkat drastis untuk kebutuhan penyubur tanah menjadi pemicu adanya eksploitasi fosfat secara besar-besaran di Nauru. Kebutuhan pangan memang sedang meningkat drastis beberapa tahun pasca perang dunia II, sebab ada pertambahan populasi, sehingga menjadi pendorong kenaikan permintaan tersebut.
Di sisi lain, cadangan yang ada di berbagai tambang fosfat Australia serta Selandia Baru kian menipis. Hal inilah yang membuat pasokan fosfat mulai beralih ke Nauru.
Pada tahun 1963 sampai 1970, banyak para penduduk yang dipaksa pindah karena peningkatan pembukaan tambang fosfat. Tentunya, keuntungan yang didapatkan oleh pemerintah Nauru pun sangat besar.
Dari penjualan fosfat pada tahun 1980 saja, negara berhasil mendapatkan pemasukan paling sedikit sekitar 123 juta dollar AS. Pemasukan ini belum termasuk royalti serta penerimaan dari pajak.
Dengan penduduk hanya sekitar 10 ribu jiwa, Nauru berhasil nangkring di posisi teratas negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia, yaitu mencapai 27 ribu dollar AS per tahun.
Uang Negara Malah Dihambur-hamburkan
Image source: shutterstock.com/RobertSzymanski
Akibat pendapatan besar dari fosfat, pemerintah Nauru pun mulai membebaskan banyak pajak serta subsidi perumahan besar-besaran. Bahkan, layanan publik seperti rumah sakit, sekolah, hingga transportasi semuanya di gratiskan.
Selain itu, banyak sekali para pemuda Nauru dikirim ke Australia untuk kuliah di Universitas bergengsi dengan biaya subsidi penuh dari Pemerintah. Para pejabat pemerintah pun ikut hidup bergelimangan harta.
Kekayaan besar yang didapatkan dari hasil tambang fosfat malah dihambur-hamburkan oleh pemerintah Nauru dan tidak dimanfaatkan sebagai investasi jangka panjang. Akibatnya, deposit fosfat perlahan mulai habis di eksploitasi pada tahun 1990-an.
Selain royalti yang menyusut, bekas tambang fosfat pun membuat kerusakan parah sekitar 60% pulau utama Nauru. Permukaan sisa dari tambang tidak bisa dimanfaatkan untuk pertanian, sehingga menjadikan lahan gersang serta membuat lubang menganga dimana-mana.
Akhirnya, Nauru pun mengandalkan pinjaman dari Australia. Namun, pada tahun 2002, Nauru tidak bisa membayar utangnya sebesar 230 juta dollar Australia karena devaluasi mata uang negeri Kanguru tersebut. Sebagai gantinya, beberapa aset milik Nauru pun mulai digadaikan kepada negara Australia.
Selain itu, Nauru sempat menjadi negara surga bebas pajak dan menjadi tempat terbaik untuk proses transit pencucian uang. Namun, hal seperti ini sudah diatasi dengan mengesahkan UU anti pencucian uang.
Hingga saat ini, Nauru masih bergantung pada negara Australia saja. Bahkan, setiap tahun sampai 2018, Nauru menerima bantuan sekitar 176 juta dollar AS dari Australia.
Itulah informasi kisah tentang Nauru yang tak disangka, dimana awalnya adalah negara yang kaya, kini jatuh miskin karena terlalu menghambur-hamburkan uang.
ARTICLE TERKINI
1
Demi Collabs Terbaik Tahun Ini, Moonton Sampai Rela Bikin 3 Hero Baru???
2
Debut Cemerlang Kiandra Ramadhipa di European Talent Cup Portugal 2025: Podium Pertama yang Menggaungkan Nama Bangsa!
3
5 Bek Kanan Termahal Premier League 2024/2025, Keren Abis!
4
Kamera Suka Man United! Ruben Amorim Udah Diwawancara 491 Kali
5
5 Pemain Sepak Bola dengan Followers Instagram Terbanyak
Source:https://money.kompas.com/read/2020/08/15/103321426/kisah-nauru-negara-kaya-raya-yang-kini-jatuh-miskin
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :