Jalur Pendakian Gunung Klabat, Atap Tertinggi di Sulawesi Utara yang Ramah Pemula

Gunung Klabat merupakan atap tertinggi di Sulawesi Utara. Gunung setinggi 2.100 mdpl ini berada di Kabupaten Minahasa Utara, sekitar 3 km dari Manado.

Nama ‘Klabat; berasal dari bahasa Minahasa, yaitu Kalawat, yang merupakan sebutan bagi babi rusa, fauna yang tinggal di kawasan tersebut. Gunung yang juga dikenal dengan nama Gunung Tamporok ini termasuk gunung berapi yang udah nggak aktif, jadi cukup aman didaki oleh pendaki pemula.

Tertarik menjelajahi Gunung Klabat? Simak penjelasan tentang jalur pendakiannya berikut ini, Superfriends.

Jalur Pendakian Gunung Klabat

Kalau lo berangkat dari Manado, lo bisa langsung menuju Airmadidi yang merupakan gerbang pendakian Gunung Klabat. Selain naik kendaraan pribadi, lo juga bisa naik transportasi umum dari Manado menuju Terminal PAAL 2, lalu lanjut lagi naik angkot dari Terminal PAAL 2 menuju Airmadidi.

Airmadidi merupakan titik awal pendakian Gunung Klabat yang ada di ketinggian 260 mdpl. Masyarakat setempat pun banyak yang membuka jasa sebagai guide, porter, dan sewa perlengkapan mendaki karena Gunung Klabat cukup sering didatangi pendak. Sebelum mulai mendaki, lo harus mengisi daftar tamu dulu di Polsek Airmadidi.

Ada enam pos yang akan lo lewati di Gunung Klabat. Butuh waktu sekitar 7 – 8 jam untuk sampai ke puncak. Banyak pendaki yang merekomendasikan buat memulai pendakian pada pukul 5 sore biar bisa sampai ke puncak tengah malam dan bermalam di tenda sambil menunggu matahari terbit.

Awal pendakian di Gunung Klabat dimulai dengan melewati jalur perkampungan dan perkebunan. Treknya berupa jalur setapak berpasir yang didominasi oleh pohon kelapa. Dari titik awal pendakian, butuh waktu sekitar satu jam buat sampai ke Pos 1. Di pos tersebut, nggak ada shelter atau tempat istirahat yang memadai. Jadi, lo nggak perlu berhenti lama-lama di pos tersebut.

Perjalanan menuju Pos 2 memakan waktu kurang loebih 90 menit. Lo akan dihadapkan dengan trek menanjak. Selain itu, ada dua pertigaan yang akan lo lewati. Di pertigaan pertama, lo bisa belok ke kiri. Sementara di pertigaan kedua, lo bisa ambil jalur kanan. Trek ini didominasi sama pohon yang besar dan area yang datar. Jadi, lo bisa memanfaatkan Pos 2 sebagai tempat camping.

Dari Pos 2, lo bisa langsung lanjut ke Pos 5 tanpa ambil jeda terlalu lama. Trek di pos-pos tersebut relatif sama. Jalurnya menanjak dan dikelilingi hutan yang lebat. Lo bisa memanfaatkan akar pohon sebagai pegangan untuk scrambling biar nggak terperosot. Butuh waktu sekitar 4 – 5 jam untuk menaklukkan Pos 2 sampai Pos 5.

Di Pos 5, lo bisa menemukan sumber air di sisi kiri jalan yang agak menurun. Walaupun di pos ini terdapat area yang cukup datar buat camping, sebaiknya lo langsung lanjut ke Pos 6 buat bermalam karena lokasinya lebih dekat sama puncak. Jadi, lo nggak perlu terlalu effort saat summit attack.

Untuk menuju Pos 6, lo akan melewati jalur yang penuh ilalang dan pohon-pohon berlumut. Jalur ini juga cukup licin pas musim hujan karena lumut-lumut yang tumbuh subur di sepanjang jalur. Sesampainya di Pos 6, terdapat area luas dan terbuka yang cocok buat tempat mendirikan tenda. Ada juga sumber air yang bisa lo manfaatkan buat minum atau sekadar membasuh tubuh. Nggak jauh dari lokasi tersebut, ada Danau Klabat yang berada di cekungan mirip kawah dan ditumbuhi pohon-pohon lebat.

Setelah bermalam di Pos 6, saatnya lo melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Klabat. Perjalanannya pun nggak lama, cuma sekitar 15 – 20 menit aja. Lo bisa menikmati pemandangan matahari terbit dan deretan gunung yang ada di sekitar Gunung Klabat, seperti Gunung Lokon, Gunung Mahawu, Gunung Tangkoko, dan Gunung Dua Saudara. Kalau langit lagi cerah, pemandangan Manado dengan pinggiran pantainya juga akan terlihat jelas.

Itu tadi panduan jalur pendakian Gunung Klabat. Secara umum, gunung ini cukup ramah pendaki pemula karena jalurnya cukup jelas dan nggak butuh waktu lama buat sampai ke puncak, sehingga pendaki nggak perlu buka jalur sendiri. Tertarik menaklukkan atap tertinggi di Sulawesi Utara ini, Superfriends? (arpd)