Fakta Pantheon, Bangunan Peninggalan Romawi yang Wajib Lo Tahu

Tak hanya sejarahnya yang membentang dalam waktu panjang, Romawi Kuno dikenal memiliki peninggalan berupa bangunan dengan arsitektur yang megah. Salah satu bangunan peninggalan Romawi Kuno yang masih terpelihara dan bisa lo lihat sampai sekarang adalah Pantheon.

Sejumlah literatur sejarah mengatakan bahwa Pantheon merupakan kuil pagan Romawi Kuno. Saat itu, Pantheon didedikasikan untuk semua dewa Romawi dan semua benda langit, seperti matahari, bulan serta bintang. Berikut ada beberapa fakta Pantheon yang bisa lo ketahui, diantaranya:

●  Monumen dari Masa Romawi Kuno yang Masih Terawat

Image source: elements.envato.com/martinm303

Sebagaimana yang dituliskan dalam buku bertajuk “Rome Down Through The Centuries” karya F.LLI Misretta Editori: 1990. Konstruksi pertama Pantheon dibuat pada tahun 25 sebelum Masehi atas perintah dari bangsawan bernama Marcus Agrippa, seseorang yang menjadi kepercayaan Kaisar Agustus.

Pada tahun 80 Masehi, tepatnya di masa pemerintahan Kaisar Domitian, Pantheon direstorasi karena mengalami rusak akibat kebakaran. Mirisnya, di tahun 110 Masehi, Pantheon kembali rusak akibat kebakaran lagi dan selesai direstorasi menjadi bangunan yang bisa dilihat sampai sekarang.

Sekitar 1.800-an tahun setelah restorasi terakhir, bangunan Pantheon masih berdiri kokoh dan menjadi salah satu simbol kebesaran arsitektur Romawi Kuno.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik Pantheon karena didalamnya ada “Oculus”, yaitu bukaan terbuka di bagian atas kubah untuk masuknya cahaya alami. Air hujan maupun salju bisa masuk ke lubang tersebut, lalu jatuh di lantai marmer yang sudah memiliki saluran pembuangan khusus agar air tidak menggenang.

●  Kubahnya Menjadi Mahakarya Arsitektur di Masa Lalu

Image source: elements.envato.com/SeanPavone

Pantheon terlihat luar biasa karena memiliki kubah-kubah yang besar dan megah. Ukuran diameternya mencapai 43,4 meter dengan konstruksi yang terbuat dari beton solid tanpa tulangan.

Di masa lalu, orang-orang Romawi Kuno memang terkenal dalam kemampuannya membuat konstruksi dari beton. Supaya dapat menyangga kubah beton yang besar dan berat, mereka membuat dinding Pantheon dengan ketebalan sekitar 7,6 meter.

●  Memiliki Pilar Besar Penyangga Serambi Depan yang Didatangkan dari Mesir

Image source: elements.envato.com/SeanPavone

Fakta Pantheon berikutnya adalah terdapat beberapa pilar besar yang menyangga atap serambi di bagian depannya. Serambi depan itu terdiri atas 16 buah kolom-kolom pilar penyangga atap segitiga dalam gaya Corinthian.

Pilar penyangga Pantheon terbuat dari batu granit utuh dengan ukuran tinggi sekitar 11,9 meter, diameter 1,5 meter serta berat sekitar 60 ton.

Sejumlah literatur menyebutkan bahwa pilar-pilar itu dibuat dan dikapalkan dari Mesir menuju pelabuhan Roma. Di bagian atapnya yang berbentuk segitiga, lo bisa melihat tulisan dalam bahasa Romawi, yaitu “M-Agrippa L-F-Co-S-Tertium-Fecit”. Tulisan itu memiliki arti “Didirikan oleh Marcus Agrippa, anak Lucius, konsul untuk ketiga kalinya”.

●  Diubah Menjadi Gereja pada Abad ke-7 Masehi

Image source: elements.envato.com/Givaga

Sekitar tahun 609 Masehi, kuil Pantheon mulai disucikan da diubah menjadi gereja Katolik Roma oleh Paus Bonifasius IV, setelah mendapatkan izin dari Kaisar Bizantium.

Gereja Katolik didedikasikan untuk menghormati Bunda Maria serta para martir Kristen yang dihukum mati secara kejam oleh sejumlah kaisar Romawi karena mempertahankan imannya.

Sejumlah kerangka para martir Kristen dimakamkan kembali di dalam gereja tersebut. Di sini pun, lo bisa menemukan ada beberapa makan sejumlah tokoh, seperti seniman Raphael dan Raja Vittorio Emanuele II.

Itulah informasi seputar fakta Patheon yang bisa lo ketahui. Hingga kini, Pantheon menjadi sumber inspirasi sejumlah arsitektur bangunan yang terkenal di dunia. Selain itu, Pantheon juga menjadi bukti bahwa orang-orang Romawi Kuno sangat cermat dalam membuat bangunan yang bisa bertahan dalam waktu lama.