Pernah dengar soal dark tourism? Konsep traveling ini merujuk pada aktivitas mengunjungi tempat yang pernah jadi lokasi peristiwa kelam dalam sejarah, seperti bencana alam, perang, hingga pembunuhan, baik yang alami maupun yang nggak sengaja terbentuk.
Menurut J. John Lennon, professor pariwisata di Glasgow Caledonian University, dark tourism bukan hal baru di dunia wisata. Bahkan, sejak zaman Romawi kuno, konsep dark tourism udah terbentuk di masyarakat. Misalnya, orang-orang tertarik buat menyaksikan pertarungan gladiator dan eksekusi pelaku kejahatan di depan publik. Hal ini seakan menunjukkan kalau kematian jadi daya tarik tersendiri di masyarakat. Serem banget, ya.
Tertarik mengunjungi destinasi dark tourism? Ada beberapa tips yang perlu lo pahami dulu, Superfriends. Simak selengkapnya berikut ini.
Pertimbangkan Niat Lo Sebelum Berangkat
Saat traveling, umumnya lo bertujuan buat cari hiburan atau refreshing dari segala kesibukan. Lain halnya dengan mengunjungi dark tourism. Lo mungkin nggak bakal mendapat hiburan seperti destinasi wisata lainnya. Namun, lo bisa belajar kisah di balik sebuah tragedi yang yang terjadi di tempat tersebut. Jadi, penting banget buat mempertimbangkan niat lo sebelum berangkat ke lokasi, ya.
Hormati yang Ada di Sana
Di destinasi dark tourism, lo mungkin akan melihat hal-hal yang nggak biasa dan mungkin cenderung menyeramkan, seperti makam, sisa-sisa barang setelah tragedi, hingga tengkorak manusia. Penting untuk menghormati semua hal yang ada di sana. Lo mungkin bisa membaca dulu peraturan yang berlaku di destinasi wisata tersebut.
Sewa Jasa Tour Guide
Beberapa wisatawan mungkin merasa kurang nyaman kalau jalan-jalan ditemani tour guide karena nggak bisa bebas. Namun, pas mengunjungi destinasi dark tourism, ada baiknya lo pakai jasa mereka, Superfriends. Soalnya, mereka bisa menjelaskan tentang tragedi dan kisah di balik tempat tersebut. Dengan begitu, pengalaman traveling lo bakal lebih berkesan dan lo bisa memperkaya wawasan.
Pertimbangkan Selfie
Traveling mungkin kurang lengkap rasanya kalau nggak selfie atau memfoto objek di tempat wisata. Namun, lo harus mempertimbangkan hal itu saat berkunjung ke destinasi dark tourism, Superfriends. Dikhawatirkan foto lo bisa menimbulkan triggered pada keluarga korban dan membuat mereka merasa trauma lagi. Selain itu, memfoto dan memvideo lokasi tragedi juga dianggap kurang etis. Alih-alih fokus mengabadikan perjalanan, sebaiknya lo cukup fokus mendengarkan penjelasan dari tour guide aja.
Jangan Pegang Apapun
Ada beberapa hal yang ditampilkan di destinasi dark tourism. Misalnya, di Museum Sisa Hartaku, Yogyakarta, ada barang-barang yang masih tersisa dari para korban erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010. Sebagai wisatawan yang bijak, sebaiknya jangan asal pegang-pegang barang tersebut, Cuy. Lo bisa tanya dulu ke tour guide apakah diperbolehkan untuk memegang barang-barang yang ditampilkan atau nggak.
Itu tadi beberapa tips mengunjungi dark tourism. Tertarik mencoba pengalaman ini, Superfriends? (arpd)
ARTICLE TERKINI
Source:Pina Travel, Washington Post
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :