Tips Mengatasi Permasalahan Bisnis Kopi dan Solusinya

Terjun ke dalam bisnis kopi itu menarik, menguntungkan, sekaligus menantang. Soalnya ada berbagai permasalahan yang akan dihadapi, mulai dari masalah mesin, menu, sampai karyawan.

Pertanyaannya, bagaimana cara mengatasi permasalahan yang bisa muncul kapan saja pada bisnis kopi? Simak tips-tips nya di bawah ini.

1. Banyak kompetitor baru

Image source: elements.envato.com/Iakobchuk

Sudah cukup lama bisnis kopi menjadi tren di kalangan generasi muda, dengan begitu pasti ada banyak sekali kompetitor baru yang muncul menawarkan promosi dan tema yang lebih menarik.

Di tengah situasi seperti ini, lo bisa mempertahankan bisnis kopi yang lo jalankan dengan beberapa cara berikut ini:

●  Tambahkan satu keunikan pada bisnis kopi yang lo miliki untuk menjadi pembeda dengan kompetitor. Misalnya lo bisa membuat kemasan yang berbeda atau bermain-main dengan nama menu yang lo jual.

●  Lakukan marketing dan promosi secara konsisten. Hal ini lebih baik daripada promosi yang dilakukan sekali namun dalam jumlah besar.

●  Jalin kerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan branding, misalnya dengan sponsorship atau endorsement. 

2. Rasa kopi yang nggak stabil

Image source: elements.envato.com/magone

Dalam bisnis kopi, rasa adalah yang utama. Kalau kopi yang lo jual rasanya nggak konsisten, akan berpengaruh  pada minat beli dan menurunkan branding bisnis lo.

Ada beberapa penyebab perubahan rasa ini, diantaranya seperti bahan baku yang nggak stabil, human error, atau masalah pada alat brewing. Untuk mengatasinya lo bisa melakukan beberapa cara berikut ini:

 ●  Beli bahan baku dari pabrik yang sudah bersertifikat sehingga kualitasnya stabil.

●  Buat SOP pembuatan kopi dan lakukan training karyawan.

●  Lakukan kalibrasi alat di coffee shop lo secara berkala agar kualitas kopi yang dihasilkan jadi konsisten.

3. Tuntutan fasilitas yang lengkap dari pelanggan

Image source: elements.envato.com/krisprahl

Setiap pelanggan yang datang ke coffee shop punya tujuan masing-masing. Ada yang ingin menikmati kopi, ada yang nongkrong bareng teman, ada juga yang mencari suasana baru untuk bekerja atau menyelesaikan tugas.

Hal ini secara nggak langsung menuntut lo sebagai pemilik coffee shop untuk menyediakan fasilitas penunjang yang lengkap. Kalau nggak, siap-siap kehilangan cukup banyak pelanggan.

Beberapa fasilitas yang bisa lo sediakan diantaranya seperti smoking area, tempat ibadah, colokan listrik, working space, meeting room. Namun perlu diingat, buat menambah fasilitas ini lo harus punya dana minimal Rp10 juta untuk satu fasilitas.

4. Jumlah pembelian ulang (repurchase) yang sedikit

Image source: elements.envato.com/Rawpixel

Masalah berikutnya dalam bisnis kopi adalah nggak banyak pelanggan yang membeli ulang (repurchase). Biasanya pelanggan lebih senang datang coffee shop saat pembukaan awal dan mencoba coffee shop lain agar memiliki banyak pengalaman.

Dengan begitu, banyak pelanggan yang nggak melakukan pembelian ulang di coffee shop yang nggak memiliki sesuatu untuk ditonjolkan. Untuk mengatasinya, lo bisa melakukan beberapa tips di bawah ini:

●  Berikan diskon spesial buat pelanggan dengan skala pembelian tertentu. Misalnya, diskon 15% untuk 10 kali pembelian.

●  Perbaiki fasilitas yang ada agar pelanggan jadi lebih nyaman dan ingin kembali lagi

●  Jangan menjual dengan harga yang terlalu mahal karena pelanggan coffee shop mayoritas datang dari kelas menengah. Kalau harganya terlalu mahal, kemungkinan pelanggan nggak mau datang lagi ke tempat lo. Usahakan jual di harga Rp15 ribu sampai Rp35 ribu.

5. Turn over karyawan yang tinggi

Masalah coffee shop juga bisa datang dari karyawan. Nggak sedikit kok coffee shop yang sering ganti karyawan sehingga sulit mempertahankan kualitas. Solusi untuk masalah ini adalah meningkatkan loyalitas karyawan dengan cara:

●  Berikan benefit yang sesuai pada karyawan. Misalnya bonus gaji kalau penjualan sudah melebihi target.

●  Buat acara makan bersama atau liburan bareng untuk team building

●  Pastikan waktu kerja karyawan tetap normal, nggak banyak lemburnya.