Siapa sih yang nggak tau Facebook? Jauh sebelum ada Instagram dan TikTok, Facebook pernah jadi media sosial favorit semua orang pada masanya. Lewat platform ini, orang-orang bisa sharing apa yang mereka pikirkan dalam bentuk tulisan, foto, atau pun video pendek. Facebook juga jadi tempat orang-orang ketemu sama temen lama setelah sekian lama tak jumpa.
Kalau bukan karena Mark Zuckerberg, Facebook mungkin nggak bakal ada di dunia ini. Yup, pria yang akrab disapa Zuck tersebut merupakan pendiri platform media sosial yang terkenal dengan warna birunya tersebut pada tahun 2004. Lalu, pada 2021, Facebook Inc pun ganti nama jadi Meta dan menaungi beberapa platform media sosial lainnya, kayak Instagram, WhatsApp, dan Threads. Dari tahun 2004 sampai sekarang, Zuck masih jadi CEO di perusahaan besar tersebut.
Sepak terjang Zuck di dunia bisnis bikin dia punya pengalaman yang nggak perlu diraguin lagi. Dalam berbagai kesempatan pun, Zuck nge-share pelajaran penting buat pebisnis lainnya. Apa aja itu? Simak selengkapnya berikut ini, Superfriends.
Tetap Terhubung dengan Produk
Bisa dibilang, pebisnis merupakan pencipta dari sebuah produk atau brand. Zuck mengingatkan para entrepreneur buat selalu terhubung sama ciptaan mereka. Salah satunya dengan memahami secara mendalam tentang produk tersebut. Keterhubungan ini bikin lo jadi punya tanggung jawab buat ngasih keunggulan lebih banyak pada produk lo tersebut. Selain itu, lo juga bisa lebih aware sama apa yang dibutuhin pelanggan kalau lo terhubung dengan produk.
Berpikir Besar, Mulai dari yang Kecil
Saat pertama kali merilis Facebook, Zuck punya target pasar yang cukup kecil, yaitu mahasiswa. Walaupun kecil, target tersebut sangat spesifik. Jadi, Zuck perlahan bisa memperluas jangkauan pasarnya saat platform media sosialnya tersebut udah berkembang. Yup, inilah contoh konsep “berpikir besar, mulai dari yang kecil”, Superfriends. Lo nggak perlu bikin bisnis dengan tujuan yang fantatis, pengin ngubah dunia misalnya. Langkah kecil yang lo ambil bisa jadi jalan awal bagi bisnis lo menuju kesuksesan kalau dilakuin secara konsisten.
Menambahkan Banyak Hal Bisa Menghilangkan Esensi Produk
Saat mengalami perkembangan, beberapa pebisnis sering kali mencoba buat bikin sesuatu yang anti-mainstream buat menambah value produknya. Misalnya, pengusaha kaos polos yang udah terkenal tiba-tiba bikin kaos bergambar buat menarik minat pelanggannya.
Sebenarnya, nggak ada salahnya kalau mau bikin sesuatu yang out of the box. Namun, pastiin dulu apakah hal itu bisa ngasih value lebih atau justru bikin esensi produknya meredup. Kalau mau menambahkan hal lain dalam produk, sebaiknya pertimbangin terlebih dahulu biar nggak menghilangkan ciri khas dari produk awal. Itulan prinsip yang dipegang Zuck saat masa awal membuat Facebook.
Gerak Cepat, ‘Hancurkan’ Segalanya
Pelajaran dari Zuck yang cukup unik yaitu “gerak cepat, ‘hancurkan’ segalanya. Yup Superfriends, dalam berbisnis, lo harus bisa bergerak cepat dalam segala hal, mulai dari mengambil keputusan sambai mengeksekusi ide. Di samping itu, lo juga harus berani ‘menghancurkan’ produk yang lo buat. Maksudnya, lo harus berani buat ngembangin produk tersebut dengan ide-ide yang lebih fresh sesuai dengan keinginan konsumen.
Pisahkan Bisnis dan Pertemanan
Zuck bikin Facebook bareng beberapa temennya saat masa kuliah di Harvard. Walaupun berjuang bareng temen-temennya, Zuck percaya bahwa ia harus bisa memisahkan urusan bisnis dan pertemannya. Ia nggak segan buat ngelepasin temennya yang nggak ngasih add value buat Facebook. Zuck nggak pengin profesionalitas bisnisnya terganggu cuma gara-gara ada masalah sama temennya. Keren banget, ya!
Itu tadi beberapa pelajaran bisnis dari Mark Zuckerberg. Mana yang paling menarik buat lo, Superfriends? (arpd)
PERSONAL ARTICLE





ARTICLE TERKINI
Source:Entrepreneur
Please choose one of our links :