Di era modern seperti saat ini, salah satu masalah yang dialami hampir semua negara yaitu perubahan iklim. Penyebabnya apa lagi kalau bukan perilaku manusia sendiri, mulai suka buang sampah, polusi udara di kawasan industri, hingga penebangan pohon di mana-mana. Parah banget kan, Bro?
Untungnya, sekarang udah banyak orang yang aware sama kondisi lingkungan. Beberapa negara bahkan mulai menggaungkan konsep ekonomi hijau dan mendorong masyarakatnya untuk membuat bisnis di bidang tersebut. Emang, apa sih ekonomi hijau itu? Gimana konsep dan impact yang diberikan ke lingkungan? Simak penjelasannya berikut ini, Superfriends.
Definisi Ekonomi Hijau
konomi hijau atau green economy merupakan konsep ekonomi yang bertujuan buat ningkatin kesejahteraan dan kesetaraan sosial di masyarakat sekalgus ngurangin risiko kerusakan lingkungan. Konsep ini juga bisa diartiin sebagai suatu sistem ekonomi yang berusaha ngurangin emisi karbon dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan.
Poin utama dalam ekonomi hijau yaitu menggunakan sumber daya alam secara hemat, ngurangin limbah dan polusi, dan ngepromosiin penggunaan energi terbarukan dan teknologi bersih. Tujuannya untuk transisi bahan bakar fosil, optimalisasi efisiensi energi, dan mitigasi perubahan iklim. Sementara itu, manfaat yang bisa didapetin dari nerapin konsep ekonomi hijau yaitu ningkatin lapangan pekerjaan, mengurangi limbah, dan bisa ningkatin pemasukan negara.
Greenie, Salah Satu Startup di Indonesia yang Menerapkan Ekonomi Hijau
Salah satu startup di Indonesia yang nerapin konsep ekonomi hijau yaitu Greenie. Startup yang berasal dari Bogor, Jawa Barat, ini bergerak di bidang industri home furnishing. Produk utamanya yaitu papan partikel atau MDF (medium density fiber) yang terbuat dari limbah pelepah pinang.
“Kita kenapa alasan pilih pelepah pinang, yang pertama itu kita tidak harus menebang pohon. Jadi itu yang celebung daun pinangnya itu memang dia terlepas sendiri dari si pohonnya gitu, karena itu biasanya sama petani pinang dibakar,” jelas Ika Juliana, owner Greenie.
Nggak cuma di Indonesia, Greenie berhasil menjangkau pasar sampai tingkat internasional, lho. April 2023 kemarin, Ika berhasil bawa Greenie ke Hannover Messe, pameran industri di Jerman. Di sana, ia ngenalin produk Greenie sekaligus sharing bareng pebisnis lainnya.
“Saya berangkat sendirian dari Greenie, bawa-bawa produk Greenie. Terus di sana mempromosikan produk Greenie, terus ketemu dengan beberapa temen, banyak lah belajar. Banyak hal yang bisa dipelajari di situ karena kalau misal khususnya market di Jerman itu memang sangat peduli dengan produk-produk yang eco-friendly,” kenang Ika”
Tips Mengembangkan Bisnis Ekonomi Hijau ala Greenie
Bergelut di bidang ekonomi hijau nggak bikin Ika pelit ilmu. Ia pun ngebagiin tips buat lo yang tertarik bikin bisnis berkelanjutan. Kunci penting dalam bisnis di bidang ekonomi hijau ini yaitu harus mau berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari sesame pebisnis, investor, hingga pemerintah.
“Yang paling penting adalah kolaborasi karena kita kan ada misi yang harus kita capai dari bisnis hijau ini gitu. Kita ada dampak yang ingin kita capai,” ungkap Ika.
Yes, kolaborasi emang penting dalam ekonomi bisnis ini, Bro. Apalagi kerja sama dengan pemerintah. Soalnya, ada regulasi khusus buat bisnis yang bergerak di industri ekonomi hijau ini, mulai dari perizinan hingga sertifikasi eco-label. Lo mungkin bakal kesulitan mematuhi regulasi tersebut nggak punya partner tepercaya.
Buat lo yang udah punya bisnis ekonomi hijau kayak Greenie, sekarang waktunya lo unjuk gigi di ajang Superadventure Superpreneur 2023. Greenie sendiri udah ngerasain experience itu dan berhasil jadi finalis 10 besar tahun lalu. Sekarang, giliran lo buat ngerebutin hadiah total Rp 750 juta dan berbagai benefit lain yang bikin bisnis lo naik level.
Registrasi sekarang juga di superpreneur.superlive.id, ya! (arpd)
ARTICLE TERKINI
Source:Tempo
Please choose one of our links :